Jumat, 30 Januari 2009

Gadjah Mada Menangis

Alkisah, di sebuah negeri yang subur makmur bernama Nusantara, hiduplah seorang pemuda bernama Gadjah Mada. Bagi Gadjah Mada, adalah sebuah kebanggaan bisa lahir di Nusantara. Nusantara adalah salah satu, bahkan mungkin negeri yang terindah di antara negeri-negeri yang indah di dunia ini. Terletak di zamrud khatulistiwa, Nusantara kaya akan berbagai macam flora dan fauna yang elok. Sungai-sungai mengalir bening berkelok-kelok, gunung-gunung menjulang tinggi, danau dan laut membentang bagaikan tanpa batas. Penduduknya hidup dengan tenang, rukun, dan sejahtera. Senyum keceriaan dan keramah-tamahan selalu menghiasi mereka. Sungguh seperti negeri dalam dongeng.

Mendadak bayangan Nusantara yang indah tersebut buyar, lenyap, berganti dengan cahaya redup lampu kamar. Ya, ternyata Gadjah Mada baru saja bermimpi. Mimpi yang sama dengan mimpi-mimpinya yang kemarin. Gadjah Mada tertunduk penuh kekecewaan, seolah tak mau beranjak dari mimpinya. Kehidupan di luar sana begitu jauh dari apa yang dimimpikan oleh Gadjah Mada. Ia begitu takut, takut melihat dunia luar, takut melihat Nusantara yang sebenarnya.

Masih segar dalam ingatan Gadjah Mada, ketika beberapa hari yang lalu si Udin anak tetangganya, mati bunuh diri dengan cara gantung diri. Si Udin bunuh diri karena frustasi tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP. Udin anak yatim , sejak kecil ditinggal mati oleh ayahnya. Ibunya berjuang menghidupi Udin dan 2 orang kakaknya yang juga tidak bisa meneruskan sekolah. Kadang-kadang mereka terpaksa ikut membantu ibunya dengan bekerja serabutan. Gadjah Mada menangis dalam hati, melihat Udin yang punya keinginan kuat untuk sekolah, namun impiannya harus terampas oleh mahalnya biaya pendidikan. Udin yang seharusnya menikmati masa anak-anak dipaksa untuk menghadapai dunia kerja yang keras. Tekanan mental itulah yang membuat Udin gelap mata mengakhiri hidupnya. Gadjah Mada bertanya-tanya, apakah benar keadilan sudah ditegakkan? Apakah benar di Nusantara ini setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak? Di manakah kau keadilan? Dimanakah kau Undang-undang? Dimanakah kau pemerintah?

Tak sekedar itu saja yang mengganggu pikiran Gadjah Mada. Di sepanjang kehidupannya, banyak peristiwa yang membuatnya begitu miris, prihatin, dan sedih.

  • · Kemiskinan dan kelaparan di mana-mana, sangat ironis mengingat Nusantara adalah negeri yang sangat kaya akan hasil ayam dan sumber daya. Tetapi rakyatnya masih saja miskin papa. Bisa diibaratkan tikus mati di lumbung padi.
  • · Pengangguran di sana-sini, begitu banyak pemuda seusia Gadjah Mada yang kebingungan mencari pekerjaan yang layak. Ijazah yang susah payah mereka dapatkan ternyata tak berguna banyak.
  • · Perpecahan daerah di mana-mana, banyak daerah yang ingin melepaskan diri dari Nusantara dan mendirikan negara sendiri karena merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah dan penguasa.
  • · Seiring kemiskinan dan pengangguran yang meningkat, angka kriminalitas dan kemaksiatan pun meningkat. Tuntutan ekonomi membuat sebagian orang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan rupiah, walaupun harus merampok, menipu, korupsi, jual diri, berjudi, dan membuka tempat-tempat maksiat.
  • · Moral penduduk yang semakin merosot, ditandai dengan pergaulan remaja yang semakin bebas, mengabaikan norma-norma agama dan kesusilaan. Banyak remaja hamil di luar nikah, aborsi di mana-mana, perselingkuhan, perzinaan, tawuran, dan hal-hal keji lainnya.
  • · Harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung. Jauh melebihi daya beli masyarakat saat ini. Bahkan untuk beberapa kebutuhan harus impor dari negara lain.
  • · Pendidikan yang mahal dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, kontradiktif dengan undang-undang yang menyatakan bahwa “pendidikan adalah hak setiap warga negara” dan “pendidikan adalah tanggung jawab negara”.
  • · Kerusakan lingkungan yang luar biasa dahsyatnya, banjir di mana-mana, hutan-hutan dibabat habis oleh penebang liar, sungai-sungai yang tadinya bening berubah menjadi hitam dan penuh sampah, tanah longsor, pemanasan global, gunung-gunung sampah menjulang di kota-kota besar.

Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan bagi Gadjah Mada, semuanya kelihatan begitu gelap, bagaimana mungkin negeri impiannya yang sangat indah bisa menjadi seperti ini. Inikah yang disebut dengan neraka dunia? Siapakah yang harus bertanggung jawab?

Daripada sekedar menangisi nasib, Gadjah Mada pun memulai pengembaraannya, mencari siapakah orang yang bisa mengembalikan Nusantara menjadi negeri indah seperti sedia kala, siapakah yang mampu membuat orang-orang di negeri Nusantara bisa tersenyum kembali.

Gadjah Mada dan Wakil Rakyat

Gadjah mada memulai perjalanannya ke Gedung Wakil Rakyat, sebuah gedung yang megah di mana di situ duduk wakil-wakil rakyat “katanya” bersidang dan menentukan kebijakan untuk rakyat. Gadjah Mada berpikir barangkali wakil-wakil rakyat inilah orang yang bisa mengembalikan Nusantara seperti semula. “Secara jabatan, memang mereka adalah pembuat kebijakan, jadi dengan membuat kebijakan baru yang berpihak pada rakyat pasti negeri ini bisa berubah”, pikirnya.

Gadjah Mada ternyata KECELIK, SALAH BESAR ..! Wakil-wakil rakyat yang duduk di kursi parlemen ternyata bukan sosok-sosok bijak seperti yang ia bayangkan. Gadjah mada membaca headline surat kabar ibukota hari itu bahwa salah seorang anggota parlemen ditangkap karena kasus penyuapan yang nilainya miliaran rupiah. Di halaman lain ia juga menemukan berita skandal salah satu anggota parlemen dengan salah satu artis dangdut ibukota. Astaghfirullah, mengapa wakil-wakil rakyat seperti ini ya Allah… Gadjah Mada bergumam dalam hati. Gadjah Mada pun melakukan observasi langsung ke gedung parlemen, di sana bukan pembahasan ke arah yang lebih baik yang dia temukan, tapi justru debat kusir anggota parlemen yang membawa misi parpol masing-masing. Beberapa di antaranya bahkan tertidur saat sidang. Sungguh tak bisa dimaafkan, sudah diberi amanah oleh rakyat ternyata kinerjanya seperti itu?

Beberapa waktu yang lalu, teman-teman Gadjah Mada dari “Kampus Kuning” juga merasakan kekecewaan yang sama dengan Gadjah mada. Mereka diusir dengan paksa oleh aparat ketika anggota parlemen mengesahkan UU BHP yang akan membuat pemerintah semakin leluasa melalaikan kewajibannya dalam menyediakan jaminan pendidikan murah bagi rakyat. Dengan disahkannya RUU tersebut semakin jelas ketidakberpihakan anggota parlemen terhadap nasib rakyat. Yang mereka suarakan bukan suara rakyat, melainkan suara pribadi dan golongan.

Gadjah Mada dan Presiden

Gadjah Mada sudah muak, ia pun pergi mencari orang lain yang bisa membantunya. Ia bertekad pergi ke rumah presiden untuk mengadukan nasib Nusantara saat ini. Ya ya ya, presiden adalah pemimpin tertinggi negeri ini, jika presiden mampu menerapkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat so pasti negeri ini sebentar lagi bisa bangkit. Gadjah Mada pun bergegas menuju Istana Negara.

Di depan istana kepresidenan ia sudah dihadang oleh pasukan penjaga presiden, dan tidak diijinkan masuk menemui presiden. Presiden sedang menemui DuBes Amerika dan Negara-negara Uni Eropa. Gadjah Mada pun diusir dari istana. Gadjah Mada tidak patah arang, ia mencoba pergi ke rumah wakil presiden.. Hasilnya juga sama. Ia diusir bahkan dipukuli penjaga.. Oh, sebegitu eksklusifkah seorang presiden dan wakil presiden sehingga aku yang rakyat jelata ini tak boleh menemuinya? Apakah hanya orang-orang besar saja yang boleh menemui mereka? Apakah mereka hanya akan turun ke bawah jika ada bencana besar? Apakah kesungguhan mereka hanya ditampakkan ketika mereka akan mencalonkan diri kembali? Ah sudahlah, mungkin hati dan perasaan mereka sudah mengeras bagai batu sehingga tidak peka lagi terhadap tangisan rakyat.

Gadjah Mada dan Pak Polisi

Gadjah Mada memeras otak lagi.. Beberapa saat kemudian tercetus pemikiran bahwa Nusantara bisa rusak seperti sekarang ini karena orang-orangnya banyak yang berbuat maksiat dan kriminal. Untuk itu orang-orang tersebut harus disingkirkan, dan satu-satunya pihak yang bisa diharapkan adalaha Polisi. Ya, polisi adalah pelayan masyarakat dan pembasmi kejahatan. Pak polisi pasti bisa mengembalikan negeri ini menjadi normal, ujar Gadjah Mada dengan optimis. Ya, polisi negeri ini terkenal reputasinya dalam melacak kasus-kasus kriminal. Mulai kasus penipuan hingga mutilasi dan pembunuhan berantai.

Tak berlama-lama Gadjah Mada pergi ke kantor polisi terdekat. Baru beberapa langkah dari parikiran ada suara polisi setengah baya menyapa :

Polisi : Dek, mau cari SIM ya?

Gadjah Mada : Oh, maaf pak saya sudah punya SIM.

Polisi : Oh Gitu, ya sudah, kalo ada temannya yang mau bikin SIM suruh lewat saya aja, cukup 200ribu gak usah pakai tes segala langsung jadi.

Gadjah Mada terpaku, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Peduli amat, mungkin itu hanya salah satu oknum saja, katanya dalam hati. Ia pun meneruskan langkah mencari ruang kapolda. Ketika sampai Gadjah Mada disuruh menunggu di ruang tunggu. Di sana ada akpol yang masih muda. Ia kemudian berkenalan. Dari sang akpol Gadjah Mada mendapatkan cerita yang cukup banyak tentang seluk beluk kepolisian. Dari sang akpol Gadjah mada jadi tau bahwa ternyata masuk ke akademi kepolisian lebih ditentukan oleh “money”, bukan oleh skill dan kemapuan. Sang akpol pun bercerita bahwa ia dulu bisa masuk akpol karena dibantu oleh sang Kapolda yang merupakan sahabat ayahnya.

Gadjah mada hanya bisa geleng-geleng kepala. TAK JADI.. AKU TAK JADI MINTA TOLONG KE POLISI.. katanya.. iapun bergegas meninggalkan kantor polisi. Harapannya kepada para polisi seperti sudah tertutup. Polisi Nusantara memang hebat, hebat dalam menangkap penjahat-penjahat kecil.. Tetapi tidak cukup hebat untuk menangkap penjahat-penjahat sebenarnya yang menggelapkan uang negara. Mereka seperti tanpa daya di hadapan lembar-lembar rupiah.

Gadjah Mada dan Pak Hakim

Beberapa kilo dari kantor Polisi, Gadjah Mada melintasi depan Kantor Kehakiman, Gadjah Mada berhenti sejenak, kemudian memutuskan untuk masuk. Ia berpikir mungkin pak hakim bisa membantu dalam menghakimi para koruptor dan pelaku kriminal yang merusak bangsa ini. “Ya ya ya, jika pak polisi tidak bisa mungkin pak hakim bisa”.

Gadjah Mada harus menelan ludah lagi karena kecewa, di kehakiman ia disuruh kesana kemari dan dilempar-lempar oleh birokrasi yang sangat panjang. Yang lebih membuat jengkel adalah sikap para Hakim yang cenderung pasrah dan apatis. “ Kita tak punya bukti apa-apa dek, jadi kita tak bisa berbuat apa-apa”.. Halah.. Alasan yang klise..

Gadjah Mada pun cukup kaget ketika ternyata di kantor kehakiman ia bertemu dengan tetangga desa yang sedang tes menjadi pegawai kehakiman. Ternyata ia harus merogoh kocek ratusan juta sebagai prasyarat pendaftaran… Astaghfirullah.. Ternyata kepolisian dan kehakiman sama saja.

Gadjah Mada dan Pak Kyai

Siang itu Gadjah mada sholat dzuhur di sebuah masjid, tak banyak yang sholat berjamaah di sana. Selesai sholat ia membaca pengumuman bahwa nanti malam akan ada pengajian akbar di masjid itu oleh seorang Kyai yang terkenal. Hmm.. pasti nanti yang datang banyak, dan aku bisa bertanya pada pak Kyai tentang permasalahan bangsa ini. Ya, pak kyai mungkin punya solusi dalam memecahkan masalah degradasi moral yang melanda bangsa ini, terutama kaum mudanya, begitu pikir Gadjah Mada. Ya, dengan belajar agama tentu akhlaq bangsa ini bisa menjadi mulia dan kehidupan akan membaik.

Malam pun tiba, jamaah pengajian berdatangan. Gadjah Mada kebingungan, karena yang hadir dalam jamaah itu semuanya adalah orang-orang tua semuanya. Hanya dia sendirian pemuda di situ. Mana pemudanya? Kok gak ada sama sekali? Gadjah Mada lantas bertanya pada salah seorang bapak yang ikut pengajian.

Gadjah Mada : Pak, di mana pemuda-pemudinya, kok gak ada yang ikut pengajian?

Bapak-bapak : Oh, iya nak, pemuda-pemudi sini banyak yang gak ikut ngaji, mereka memilih untuk pergi nonton band di kampung sebelah. Kebetulan yang hadir band ngetop ibukota. Yah, begitulah anak muda jaman sekarang.

Gadjah Mada : Astaghfirullah.. (pukul2 kepala).. jaman emang sudah edan.. inilah mungkin yang ditakutkan Rasulullah, bahwa suatu saat nanti umatnya akan didera penyakit wahn, yakni penyakit cinta dunia dan takut mati. Menurut Rasulullah, suatu saat orang-orang islam banyak/menang dalam kuantitas, tapi laksana buih di lautan yang mudah terombang-ambing dan pecah oleh gelombang. A’udzubillah min dzalik..

Bagaimana mungkin bisa mengubah moral dan akhlaq pemudanya, kalo minat pemuda untuk belajar agama sangat minim, bahkan minus. Ngaji saja tidak pernah.. bagaimana kalau orang-orang seperti itu nantinya yang akan menduduki pucuk-pucuk pimpinan negeri ini? Gadjah Mada tak sanggup membayangkan. Setelah pengajian ia bergegas pulang. Pusing.. Pusing..

Gadjah Mada dan Semangat Pemuda

Sampai di rumah, Gadjah Mada masih berpikir, siapa lagi yang bisa ia mintai tolong? Anggota parlemen, presiden, polisi, kyai, hakim? Semuanya tak bisa berbuat apa-apa.. Tak mau berpusing-pusing Gadjah Mada memutuskan untuk tidur. Sebelum tidur Gadjah Mada menyempatkan untuk mencuci muka dulu.

Saat mencuci muka itulah, Gadjah Mada terhenyak.. Di bak kamar mandi, terpantul wajahnya samar-samar. Lama diamatinya pantulan raut wajah di air bak mandi itu. Gadjah Mada bertanya dalam hati, adakah di belahan bumi Nusantara ini pemuda-pemuda yang punya pemikiran seperti dirinya? Adakah barisan-barisan pemuda yang merindukan kembalinya Nusantara seperti sedia kala? Adakah anak-anak muda yang rela mengorbankan masa mudanya untuk memikirkan masa depan negeri ini? Adakah di negeri ini lahir kembali Soekarno, Hatta, Muhammad Natsir, atau Ki Hadjar Dewantoro yang baru?

Tak cukup satu orang Gadjah Mada untuk bisa mengubah negeri ini. Harus ada Gadjah Mada-Gadjah mada yang lain yang berpikir, bergerak, dan bekerja bersama-sama membangun negeri ini. Negeri ini sudah rusak secara sistem, rusak dalam segala ranah kehidupan. Tak cukup satu orang pemimpin hebat di pusat, tanpa adanya pemimpin kuat di daerah dan di berbagai bidang.

  • Butuh Presiden berjiwa Gadjah Mada untuk memimpin negeri ini dan berani bersuara di tataran internasional..
  • Butuh Anggota parlemen seperti Gadjah Mada untuk menghasilkan kebijakan yang berpihak pada rakyat..
  • Butuh Polisi bermental Gadjah Mada untuk bisa memberantas kejahatan dan kemaksiatan di negeri ini..
  • Butuh hakim adil berwatak Gadjah Mada agar bisa mengadili koruptor-koruptor kelas kakap yang melarikan triliunan uang negara.
  • Butuh Gadjah Mada berakhlaq kyai untuk bisa sedikit demi sedikit merubah akhlaq bangsa ini..
  • Butuh Gadjah Mada yang ilmuwan untuk bisa menemukan teknologi baru yang bisa bersaing dengan negara lain..
  • Butuh Gadjah Mada yang entrepreneur agar mampu membuka lapangan pekerjaan serta menanamkan pola pikir kreatif dan mandiri dalam ekonomi..
  • Butuh Gadjah mada yang Gubernur dan Bupati untuk mensejahterakan dan memberdayakan potensi daerah masing-masing..

Untuk itu, Gadjah Mada bertekad, mengajak seluruh kalangan mahasiswa dan pemuda untuk bersama-sama membangun Nusantara tercinta ini. Tidak perlu muluk-muluk, mulai dengan 3 M :

Mulai dari diri sendiri..

Mulai dari hal yang kecil..

Mulai saat ini juga…

Kesuksesan suatu bangsa adalah akumulasi dari kesuksesan individu, mari bersama-sama introspeksi dan memperbaiki diri menjadi pribadi berkualitas, berakhlaq mulia, dan bermanfaat bagi sesama.

Jika Sukarno mengatakan “ BERIKAN AKU 10 PEMUDA, MAKA AKAN AKU TAKLUKKAN DUNIA..!

UGM PUNYA RIBUAN PEMUDA,.. APA YANG AKAN KALIAN TAKLUKKAN…?

Selasa, 27 Januari 2009

SEBUAH PENYESALAN

Jika kamu menadah air biarlah berpada,

jangan terlalu mengharap pada wadahnya

dan janganlah menganggap ia

begitu kuat.... cukuplah mengambil sekadar keperluanmu....

Apabila sekali ia retak....

tentu sukar untuk menambalnya semula....

Akhirnya ia dibuang....

Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan

lagi....

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang teman, terimalah seadanya....

Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya

begitu istimewa....

Anggaplah dia manusia biasa.

Apabila sekali dia melakukan kekhilafan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya....

akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.

Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus

hingga ke akhirnya....

Sabtu, 24 Januari 2009

PEMILU OH PEMILU...

Beberapa bulan belakangan ini, mungkin mata kita cukup disibukkan dengan melihat gambar-gambar caleg dan parpol PEMILU 2009 di sudut-sudut jalan dan perempatan.. Di koran dan TV pun tidak ketinggalan ramenya..Fyuh.. Foto2 calon legislatif banyak nampang di situ kaya artis.. Mulai dari Partai “Banteng”, Partai “Beringin”, Partai “Matahari Terbit” Partai “Garuda”, Partai “Bulan Kembar”, dan masih banyak lagi.. Intinya jumlah parpol sekarang makin banyak, 38 buah mulai dari parpol “Raksasa” sampai parpol “Gurem”. Dengan janji-janji yang realistis sampai yang fiktif. Semua dikemas dengan menarik, dengan bahasa “marketing” yang terkadang berlebihan.. Melebihi iklan di TV malah..
Itulah sedikit potret demokrasi di Indonesia, di mana suara individu menjadi sangat berarti bagi sebuah parpol. Yah, dalam demokrasi di Indonesia “ BANYAK berarti MENANG”.. Keputusan dan kebijakan dalam 5 tahun ke depan ditentukan oleh “voting besar-besaran sehari“ yang disebut dengan “PEMILU”. Tiap parpol begitu gencar menarik suara pemilih, dengan berbagai metode. Kalau diamati, saat ini pemilih lebih mirip dengan pembeli, sedangkan parpol bisa diibaratkan dengan penjual. Sayangnya, tidak semua penjualnya itu jujur dalam berdagang.
Yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia memang benar-benar membuahkan hasil? Apakah demokrasi dengan PEMILU itu cara yang efektif untuk memilih peminpin yang bertanggung jawab dan amanah? Selama ini yang saya rasakan adalah TIDAK..!
Beberapa hal yang belakangan ini membuat saya ragu terhadap sistem demokrasi dan pemilu di Indonesia antara lain :
1. SUPER-SUPER BOROS
Setiap kali pemilu dana yang dihabiskan mencapai angka triliunan rupiah. Itupun banyak yang dikorupsi oleh KPU sendiri. Sementara fasilitas dan hasil yang didapatkan dari pemilu belum tentu bisa memperbaiki nasib bangsa ini. Lihat saja pilkada jatim yang baru selesai dan memakan total dana 800 Milyar..! Itu seperlima dari APBD Jawa Timur dalam setahun.. Lunar Binasa..! Belum lagi kebijakan aneh2, dari yang tadinya nyoblos sekarang pake centang juga.. Otomatis harus menyediakan pulpen... Tambah biaya lagi..
2. JAMUR DI MUSIM PENGHUJAN
Mungkin kata-kata tersebut tepat untuk parpol2 di Indonesia saat ini.. baru muncul ketika sudah menjelang pemilu.. baru mau mengadakan perbaikan jelang pemungutan suara.. politik instan.. Mencari suara ketika sudah jelang pemilihan dengan beragam cara. Masyarakat banyak yang tertipu.. terjebak..! begitu terpilih, wess.. lenyap semua kebaikannya.
3. JUAL FOTO DAN TAMPANG
Terlihat jelas pada pemilu kali ini, siapa caleg yang nempel spanduk, poster, dan baliho paling banyak, dialah yang akan lebih dihafal oleh pemilih. Dalam hal ini uanglah yang bicara, bukan kualitas.. semakin banyak uang, semakin banyak promosi, semakin banyak pemilih.. Padahal belum tentu yang nempel spanduk banyak di jalan itu kualitasnya melebihi caleg yang tidak promosi karena kekurangan biaya.. Jadi masyarakat selama periode kampanye hanya “diizinkan” mengenal caleg lewat foto dan gambar saja.. Gambar dan tulisan visi misi saja tidak cukup untuk mengukur kualitas caleg.. Sungguh lucu.. Ibarat memilih kucing dalam karung.. saya sempat ketawa ketika melihat foto2 caleg perempuan.. rata-rata dandanannya menor semua.. cih.. Mo jadi caleg apa arisan Bu..?
4. SUARA DIANGGAP MEMPUNYAI “VALUE” YANG SAMA
Pernahkah anda berpikir, apakah sama antara suara seorang PSK atau RAMPOK dengan suara seorang KYAI atau USTADZ ? Suara orang JAHAT dengan orang BAIK? Tentu tidak sama bukan? Nah, masalahnya dalam demokrasi dan pemiluyang mempergunakan sistem suara, tiap orang punya nilai suara yang sama yaitu 1 SUARA.. sungguh tidak adil kan?
5. FIGUR PEMIMPIN TANPA DISOKONG KADER YANG BERKUALITAS
Selama ini mayoritas partai dan organisasi politik terlalu bergantung dengan figur seorang pemimpinnya, namun tidak didukung adanya kader yang kuat di bawah/tingkat daerah.. Pemimpin partainya bagus, tapi kader2nya banyak yang korupsi dan kena kasus.. Yah, masyarakat terkadang cenderung fanatik, karena menyenangi pemimpin partainya lantas juga ikut2an milih caleg di tingkat daerah dari partai yang sama.. padahal belum ada jaminan kualitasnya.
6. KURSI LEGISLATIF DIJADIKAN MATA PENCAHARIAN UTAMA
Bagi mayoritas caleg, menjadi anggota legislatif bagai ketiban durian runtuh.. Gaji lumayan ditambah tunjangan ini itu. Kerja tak harus tiap hari seperti pegawai negeri. Tentu ini menjadi hal yang menggiurkan bagi sebagian orang. jabatan anggota DPR pun layaknya sumber penghasilan tetap. Ini yang salah. Tak jarang manuver-manuver dilaukan agar uangf yang dihabiskan waktu kampanye bisa kembali saat sudah menjadi anggota legislatif.. Uang sogok pun diterima.. Sebenarnya yang dibutuhkan saat ini bukan figur-figur orang pencari bayaran.. Tapi figur-figur pengabdi, yang ikhlas berkontribusi maksimal untuk negeri ini. Jadi gaji bukanlah tujuan utama.
7. MISKINNYA PROPHETIC LEADERSHIP
Saat ini Indonesia tengah bergerak ke arah sekularisme dengan tameng nasionalisme. Dimana masalah pemerintahan dipisahkan dengan masalah ibadah, agama dan kepercayaan. Jadi saat ini orang menganggap bahwa ibadah itu cuma hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya. Itu semua SALAH BESAR..! Hidup bermasyarakat adalah ibadah, jual beli ibadah, bahkan politik itu ibadah. Semua tergantung niat. Di sinilah prophetic leadership/ kepemimpinan kenabian berperan. Saat Nabi Muhammad memimpin, semua segi kehidupan berjalan seimbang antara dunia dan akhirat. Hal ini dikarenakan figur Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Negara Kharismatik sekaligus Imam dalam Beribadah. Dua hal tersebut melekat dalam diri Nabi Muhammad SAW. Sayang di Indonesia saat ini belum ada pemimpin yang “sekomplet” itu, seimbang antara leadershipnya dengan religiusitasnya.
Dan mungkin masih banyak sekali kekurangan2 dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia ini bila dikaji lebih dalam. Ketika menjadi surveyor Pemilu 2009 saja, banyak responden yang baru menentukan pilihan pada saat hari H Pemilu.. Sungguh Konyol.. Nasib 5 tahun hanya ditentukan dalam sehari..Fyuuh
Yang jelas saya tidak menyarankan anda untuk Golput, karena akan membuat Pemilu mubadzir.. Buang2 duit.. Yang jelas memang partai politik saat ini banyak kekurangannya banyak jeleknya. Jadi pilihlah parpol yang “paling sedikit jeleknya” dan yang benar2 “merealisasikan janjinya” .. Up to You..

KELINGLUNGAN DI SARDJITO

Beberapa hari yang lalu pas di sekre BEM tiba2 Novi Infotek dapet SMS dari salah seorang dokter di RS. Sardjito, namanya dr. Novi (kok bisa sama ya). Si dokter sedang membutuhkan golongan darah O untuk operasi salah satu pasiennya. Spontan Novi langsung nanyain anak-anak BEM yang lagi nongkrong di situ. Ditanyain satu-satu gak da yang ngaku punya golongan darah O, sampailah pertanyaan itu padaku.. “Mas Fauzi, golongan darahmu apa mas”? Ehm..............mm.. (sambil mikir), “Golongan darahku O Nov”.. (Ragu-ragu, soalnya pernah 2 kali tes darah, pas di SMA sama di Puskesmas..Pas di SMA dites golongan darahku AB, pas di Puskesmas kata dokter O, mbuh mana yang bener, biasanya yang terakhir yang valid.. Ya to..?? Ehe.).. Aku juga agak ragu dengan kondisi fisikku belakangan ini yang sering tidur malam, khawatir kalo kadar Hb kurang.. Ah, gak peduli, coba dulu aja..
Sama Novi aku langsung disuruh ke Sardjito bagian PMI Unit Transfusi Darah. Di sana lumayan rame juga, ada beberapa keluarga pasien yang kebingungan nyari darah. Ada beberapa pendonor juga. Aku langsung tanya ke petugasnya : Aku : Maaf mbak, mau donor darah.. Perawat : Silahkan duduk dulu mas, ditunggu ya.. Aku : Ya ya ya..
Setelah menunggu beberapa lama kok aku gak dipanggil-panggil, aku lihat beberapa orang langsung aja nyerobot ke antrean tapi langsung dilayani. Wah gimana sih ini, yang mo donor sejak tadi gak dilayani.. Service-nya gak OK.. Beberapa saat kemudian di sampingku ada beberapa dokter putri masuk membicarakan pasien Bla.. Bla.. Bla.. Aku gak dong, mending tanya lagi ke petugas..
Aku : Mbak mo donor..!
Perawat : Oh ya, atas nama pasien siapa mas?
Aku : Gak tau mbak, pokoknya pasiennya dr. Novi..
Perawat : dr. Novi? Dr. Novi siapa ya mas?
Aku : Lho.. Lho.. Lho.. Piye sih, katanya pasiennya dr. Novi lagi butuh banget darah O.. Jadi Gak Nih (dalam hati)..
Perawat : Coba tanyain dulu nama pasiennya mas..
Aku : Tanya siapa mbak? Saya gak kenal og..
Akhirnya leyeh-leyeh di kursi.. Di sampingku masih ada beberapa dokter perempuan sedang ngobrol tadi, yang satu sedang sibuk dengan Hpnya..
Aku ikut2an, sms novi, sapa tau dia ngerti nama pasiennya.. Message Sent.. tapi gak bales2 Beberapa saat kemudian ada nomor simpati nelpon... Segera kuambil HP di saku.. Ragu2 mo terima telpon di situ apa gak.. takut ganggu, biasanya itu telpon anak2 SMA iseng yang mo daftar TSC.. Aku pun beranjak keluar.. Ketika mau kuangkat ternyata diputus.. Sopo sih.. malesi..
Bingung, memutuskan untuk pulang saja.... Gak Jadi donor..!!! Baru beberapa langkah mo ke parkiran, ada sms dari Novi.. “ Gimana mas, udah donor? Cari aja dokter novi, pasiennya namanya Maksum, usia 4 tahun”.. Langsung kubales “ Yahhh.. wong petugasnya aja bingung pas tak tanyain dokter novi, gak ada”..
Melanjutkan langkah ke parkiran, ada sms dari no simpati tadi.. “Mas Fauzi, ni dr. Novi, saya tunggu di ruang Transfusi Darah..” Lho, piye iki.. Langsung bergegas kembali ke ruang transfusi..di sana aku sms “ saya pake baju batik” Message Sent Sesaat setelah sms, HP dokter yang disampingku berbunyi terus diangkat, kayannya ada sms..
TERNYATA SMS DARI HP-KU.....!!!!! TERNYATA YANG SEJAK TADI DUDUK DI SEBELAHKU DOKTER NOVI...!! YAELAHH... DOK..
Si dokter kaget..
Dr. Novi : Mas Fauzi..? (setengah gak percaya)
Aku : E... ya ya..
Dr. Novi : Udah lama di sini mas( dengan nada tak berdosa)
Aku : Nggak juga kok Dok (berusaha menghibur si dokter agar tak merasa bersalah)
Yah, perawatnya ki piye sih.. sejak tadi yang namanya dokter novi di situ gak bilang-bilang.... Service gak OK..
Sama dokter Novi langsung diajak nemuin petugasnya.. Petugasnya kebingungan nyari form punya pasiennya dokter Novi..gak tau nyelip dimana.. Payah abis .. Akhirnya ketemu juga.. dan Akhirnya aku ngisi form pendaftaran.. dari pandangan mas2 perawat, kayanya mengunder- estimatekan aku.. Mesti pikirnya “ Ni orang kurus kok bisa-bisanya mo jadi pendonor(Bobot minimal pendonor 50 kg)”... Maklum, rata-rata yang donor ke situ orangnya agak gemuk-gemuk.. Kekar.. Hahaha.. saya gak peduli..... saya 57 kg mas.. sudah cukup “berbobot” . Setelah cek Hb dan kualitas darah ternyata fine2 aja..
Setelah itu langsung diambil darahnya di ruang bagian dalam... sama mas2 dokter... Kayake wis lumayan profesional... Good Bye My Blood.. semoga bermanfaat.. Semoga anak yang dapet tranfusi darahku ketularan sifat2ku yang keren.. Hakaka.. Astaghfirullah.. Gak mungkin...
Selesai donor aku dikasih Mizone sama perawat dan disuruh duduk2 dulu.. di situ ada beberapa bapak2 petugas parkir sardjito yang donor juga.. awalnya aku sempat kagum dengan bapak2 itu.. Mulia sekali mereka.. pasti mereka sudah sering mendonorkan darahnya.. Ck ck ck..
Tapi yang bikin aku kaget, beberapa saat setelah mereka mendonorka darahnya, mereka bilang gini :
“ Mas, ayo ambil amplopnya ke petugas”
Hah, aku langsung tertegun dalam hati... Astaghfirullah, ternyata bapak2 ini menjual darahnya... tak kusangka.. “Eh maaf pak, gak usah..” aku langsung ngeloyor pergi..
Yah, beginilah secuil kehidupan di RS. Sardjito, RSUD nya jogja.. milik UGM... Pelayanannya masih jauh dari memuaskan dibandingkan dengan Panti Rapih, JIH, ataupun PKU..
Kehidupan para tukang parkir yang menjual darah itu tadi memberikan gambaran bahwa ternyata himpitan ekonomi negeri ini telah membuat rakyat kalangan bawah menghalalkan segala cara demi sesuap nasi.. Kita tidak bisa menyalahkan mereka begitu saja, karena mereka terkadang juga dihimpit masalah keuangan...Di manakah anggota2 DPR yang memperjuangkan kesejahteraan mereka? Di manakah Pemerintah? Janji2 kesejahteraan mereka hanya kosong belaka.. Kita lihat di PEMILU 2009..

Minggu, 18 Januari 2009

SPARING PARTNER.. Where are u..?

Ini sebuah kejadian yang mungkin sering kita alami berkali-kali.. Terutama ketika bepergian, entah ketika kuliah, travelling, ada rapat, de el el.. Ketika memacu motor di jalan raya, kita banyak bertemu dengan berbagai macam kendaraan. Mulai dari yang sopan sampai yang paling “gak sopan” alias ugal-ugalan dengan manuver berbahaya. Terutama anak-anak muda.. Yep.. darah muda memang gak mau kalah.. sok keren.. tapi gak mikir resikonya.. Beda sama bapak-bapak yang dah punya anak n bojo (anak istri).. Pasti mikir seribu kali buat kebut-kebutan kaya gitu.. Yang lebih ekstrim lagi is sopir-sopir bus yang kejar setoran.. woo.. bunyiin klakson gak tanggung-tanggung, jalan udah kaya punya sendiri aja.. Lebih brengsek lagi kenek-kenek angkutan umum, kadang penumpang yang pengen turun pake didorong segala.. Gak pandang bulu apakah orang tua maupun muda.. Ibuku pernah mengalaminya.. Yah, apa boleh dikata, desakan ekonomi memang kadang membuat manusia berbuat tak terpuji demi beberapa lembar rupiah..

Tapi aku sekarang bukan pengen bicara tentang pelanggaran lalu lintas di Indonesia.. gak usah dihitung.. Pasti banyak jumlahnya.. Akupun pernah (Ngaku juga).. Paling sering nglanggar lampu merah.. tapi sekarang sudah bertobat dan jadi anak baik.. He3.. kalo ditanya satu-satu pasti rata-rata udah pernah melakukan pelanggaran (Ya gak..?)

Kalo pengendara dikategorikan mulai dari pengendara lemot sampai pengendara ugal-ugalan, maka aku termasuk kategori “tengah”.. Gak lemot2 amat tapi juga gak Ngebut2 amat.. (Keterbatasan kemampuan motor jugak).. Dan pengalaman yang sering aku jumpai di jalan adalah seperti ini :

· Aku melaju dengan kecepatan sedang, di depanku ada motor yang lebih bagus, lebih muda taun pembuatannya.. biasanya aku tertarik untuk menyalip..

· Ketika di salip, rata-rata para pengendara itu memberikan jalan buatku untuk menyalip..

· Ketika udah nyampe didepannya dan berleha-leha.. ternyata dia coba menyalip dengan kecepatan tinggi dan kembali berada di depanku..

· Aku yang berjiwa muda gak mo kalah lho yaa.. berusaha menyalip lagi, kali ini gak mudah coz pengendara di depanku ikut2an tancap gas.. We lah.. nantang ni orang.. dan akhirnya terjadilah balapan.. dan seterusnya..

Bila kita mengambil hikmah/pelajaran dari kejadian tersebut, maka sesungguhnya sosok-sosok pengendara tersebut ada di sekeliling kita. Kadang dalam mencapai suatu cita-cita atau tujuan, kita memerlukan sosok-sosok seperti pengendara tersebut.. Ya, merekalah SPARING PARTNER KITA (Teman kita berkompetisi).. Memang terkadang untuk mencapai sebuah keberhasilan, prosesnya tidak akan menarik jika tidak ada bumbu-bumbu persaingan dalam pencapaian tujuan tersebut.. Motivasi untuk menjadi yang terbaik selalu ada ketika berkompetisi mencapai tujuan.. Ya, perasaan saling kejar mengejar itulah yang memicu keluarnya segenap potensi terpendam.. Dengan cara yang sportif tentunya.

Teringat kisah di SMA dulu.. Masa-masa kejayaan.. cah elah.. Waktu kelas 1 dan 2 mungkin sosok seorang Fauzi adalah sosok yang tidak dikenal.. bahkan sangat tidak dikenal.. Low Profile.. Orang biasa.. Semua berubah ketika kelas 3.. Aku menemukan diriku yang baru.. entah apa yang membuatku saat itu begitu bersemangat untuk menjadi yang terbaik di SMA 1 Bantul. So, saat awal2 kelas 3, ketika semua masih “leyeh-leyeh” (Nyante-nyante).. Saat itulah aku mulai belajar keras.. Aku berpikir, ketika temenku yang juara kelas belajar rutin 2 jam perhari, maka aku paling tidak harus menyentuh buku minimal 4 jam perhari.. Mulai saat itulah aku mulai mencari sparing partner.. Yep.. Tolok ukur untuk pencapaian prestasiku sendiri..

JIKA INGIN MENJADI PERENANG YANG HANDAL, MAKA BELAJARLAH MENYELAM...

Itulah prinsip ku saat itu.. selalu memasang target tinggi.. Dan alhamdulillah semua itu tercapai.. SMA 1 Bantul digegerkan ketika pengumuman hasil ujian blok semester 1, Di peringlkat 1 tertera nama dengan inisial F… (Nggaya tenan)..

Dan tugas berat adalah mempertahankan prestasi itu agar tetap konsisten, sekali lagi seorang SPARING PARTNER berperan di situ. Sebut saja namanya X, sahabat karibku, ternyata perlahan-lahan berusaha mengejar nilai2ku.. Kami teman belajar sekaligus teman berkompetisi.. Kebetulan aku diberi keunggulan logika dan science, sementara dia sangat jago Bahasa Inggris.. kami banyak bertukar ilmu.. semangatnya yang tinggi membuatnya terus berudsaha mengejar nilai2ku.. Akupun gak mau kalah.. tanpa sadar persaingan tersebut membuatku tetap konsisten dengan prestasiku saat itu.. bahkan kita sudah pasang target, melebihi anak SMA 3 Jogja dan SMA 1 Jogja.. High Target..

Bener2 konco belajar dan dolan yang sip, saling mengingatkan dalam belajar dan beribadah.. Itulah teman sejati.. sampai akhirnya kita lolos UM.. aku di TI, dia di Nukir.. cita2nya sejak kecil.. Namun nasib berkehendak lain.. dia disuruh daftar STAN sama ibunya.. dan diterima.. Terpaksa dia pindah ke STAN.. Kitapun berpisah kawan..

Sejak saat itulah aku jadi kesed2an belajar.. Huah.. Masih bejo bisa dapat IP kaya sekarang.. Tapi tak ada motivasi sama sekali buat jadi yang terbaik di TI .. Belum menemukan SPARING PARTNER yang pas.. Di BEM aku banyak menemukan SPARING PARTNER, tapi bukan di bidang akademis, melainkan SPARING PARTNER dalam belajar kehidupan dan softskill.. Bukan hanya dari sosok2 hebat seperti mas ayi ketua bem, mas hasan ketua KMT, ataupun ketua2 departemen yang lain.. Tapi terkadang SPARING partner itu justru muncul dari angkatan2 muda.. 07 dan 08.. Mereka punya semangat dan kemauan tinggi.. Itulah yang mulai luntur di angkatan tua.. Especially 06..

Semua hanya tinggal menunggu waktu, menemukan kembali SPARING PARTNER yang pas untuk kita.. Yang akan membuat kita menjadi sosok2 yang lebih baik lagi.. Dalam hidup, kadamng memang perlu kompetisi, kompetisi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi..

SO, SUDAHKAH ANDA MENEMUKAN SPARING PARTNER ANDA?

PERTANYAAN UNTUK CALON MANAGER

Ini adalah pertanyaan yang diberikan ketika wawancara manager baru sebuah BUMN terkemuka. Pertanyaan : Jika pada suatu ketika terjadi bencana alam (tsunami, gunung meletus dsb).. Sementara ada 5 orang yaitu anda, orang yang anda cintai/suami/istri anda, seorang pemuda, seorang nenek tua, dan seorang balita, sementara hanya ada 1 buah motor/ 1 kesempatan menyelamatkan diri, ap yang akan anda lakukan? He3…

Minggu, 11 Januari 2009

I’m The Surveyor dan kisah Perempuan Tua

Pada hari Rabu aku dapat tawaran job dari Pak Romi, mantan Presiden BEM KM 2004 buat jadi Surveyor di LSM tempat beliau bekerja.. Subhanallah.. sebuah keajaiban memang, soalnya pada hari Rabu pas sholat dhuha emang doanya minta diberi kemudahan rizki.. Ternyata siangnya langsung dapat telepon dari Pak Romi buat jadi surveyor tentang Pemilu 2009. Alhamdulillah, bisa dapat fee tambahan buat fotocopy buku, bikin tugas, dll yang memang membengkak jelang ujian.. Sebisa mungkin berusaha tidak membebani orang tua..

Surveynya dijatah 4 hari mulai Kamis sampai Minggu.. Terserah surveyornya mo diselesaikan kapan.. yang penting maksimal hari Minggu.. Aku dapat daerah Kelurahan Caturtunggal.. 20 responden.. Lumayan luas juga.. Lah 1 kelurahan... repotnya lagi ambil respondennya gak sembarangan.. pake rumus... Rumah antar responden harus jeda 5 rumah, belom ntar kalo ada belokan.. belom ntar kalo respondennya nolak diwawancarai.. Huah.. repot juga.. maklum pertanyaan2nya emang politis banget.. tapi netral dan tidak memihak parpol atau golongan manapun.. Masalahnya juga, sebagian pertanyaaanya pake bahasa tingkat tinggi.. kalo dapet orang ndeso ato tamatan SD.. Wess terpaksa translate ke kromo alus tingkat tinggi jugak.. eh enggak ding.. kromo Inggil ala Uzik cah Bantull..

Surveyku dimulai dari daerah seturan.... Selama survey dapet banyak pengalaman jugak.. Bertemu dengan berbagai macam karakter orang. kadang ditolak dikira berbau politis partai.. Huah.., jadi harus bener2 pinter ngomong dan licik2an memutar2 kata biar paling gak disuruh duduk dulu lah.. kalo disuruh licik2an kadang saya emang ahlinya..(tapi untuk kebaikan tentunya).. terlebih lagi kalo berhadapan dengan responden yang tingkat pengetahuan dan wawsannya tinggi.. Siap2 perang kata2.. So Far so good..

Beberapa kejadian aneh yang saya temui selama survey :

1. Masuk ke rumah warga di jalan seturan, ada ibuk2 punya warung.. ternyata anaknya UGM arsi 08.. anak Padmanaba pula kelas IPA 3, Dimas namanya. Ibunya Dimas surprise pas tau kalo aku orang Bantul.. pernah punya kenangan dulu daftar SMA 1 Bantul gak keterima.. he3.. Bantul emang keren.. Ibuknya bejo anaknya bisa di SMA 3.

2. Masuk ke kos2an, ternyata isinya mahasiswa preman semua.. Cuma pada pake celana pendek.. Ngrokok.. Maen PS.. wis ngeri lah pokoknya.. saya tetep stay cool dengan nada meyakinkan dan terpelajar.. ha3... berhasil...

3. Berkunjung ke rumah seorang Bapak deket BATAN, babarsari.. Beliau PNS golongan rendah.. Tapi luar biasa bapak ini.. Punya 7 anak bisa kuliah semua.. Dah pada lulus dan dapet kerja..Wegs.. banyak anak banyak rejeki.. Thengs pak buat minum n rambutannya.. He4

4. Masuk ke kos2an.. Astaghfirullah, ternyata disitu kos2an putri.. dan dandanannya fulgar abis.. ada cowok juga di situ.. astaghfirullah... saya segera angkat kaki.. Ternyata daerah kos2an di seturan sangat mengerikan.. banyak mahasiswa2 swasta “gak bener” pada menetap di situ.. masih mending Pogung.. Huff.. pantes Kota Jogja sering jadi sorotan terkait pergaulan bebasnya..

5. Masuk ke rumah Bapak2 tua sudah sepuh.. sekitar 76 tahun.. tapi kerennya si Bapak masih bisa nangkap pembicaraan dan bahasa yang kusampaikan serta mampu menjawab dengan fasih.. Huff.. Keren..

6. Ke rumah Ibu2 yang sangat lugu dan polos.. manutan.. mudah diplekotho.. Astaghfirullah.. enggak ding..

7. Ke rumah Bapak2 yang pekerjaanya mengangkut sampah.. Well.. di sini kesabaranku bener2 diuji karena bapaknya mikirnya suwi banget... Selain itu aku dituntut njelasin pake bahasa Jawa yang alus dan komunikatif.. Biar gak salah tafsir.. Bener2 sangat lama.. Dah gak kehitung Bapaknya bilang Nggih.. Nggih berapa kali walaupun kayanya belum mudeng..

8. Ke rumah bapak2 di klebengan.. Busyet.. Bapaknya jawabnya kebanyakan comment.. Tralala.. trilili...Cukup2 pak.. saya terpaksa motong.. udah mo maghrib....

Kisah Nenek2 Tua..

Ketika survey di Daerah Klebengan.. Kos2an sebelah utara Peternakan...Aku mendapatkan pelajaran berharga.. Tentang arti sebuah semangat dan Visi besar.. dan ternyata seorang nenek yang menginspirasiku.. Waktu itu adzan ashar terdengar.. Segera aku cari masjid terdekat.. agak susah nemuinnya coz masjidnya agak nyelip di antara rumah2.. sholatnya ternyata dilakukan di lantai 2. Dan masyaAllah.. Jamaahnya ternyata sedikit sekali..Mana mahasiswa yang sholat di sini.. hampir gak ada.. Beda jauh dibandingkan masjid2 di Pogung kaya MPR(Masjid Pogung Raya) dan MSG(Masjid Siswa Graha) yang jamaahnya selalu banyak dan didominasi mahasiswa.. Sungguh memprihatinkan masjid ini, tak adakah pemuda-pemuda yang merindukan masjid ini? Ironis memang...... jadi teringat juga ketika nginep di rumah temenku, pas sholat berjamaah di masjid semua jamaahnya orang2 tua semua, 60 tahun ke atas lah.. Pemuda pemudianya mana? Temenku hanya terdiam...

Selesai sholat, aku beranjak menuruni tangga.. Dan aku tertegun sejenak.. Di tangga masjid yang cukup curam itu.. seorang nenek2 yang sangat tua.. Tertatih tatih dengan kakinya menuruni anak tangga satu persatu.. Aku iba melihat nenek tersebut.. Begitu besarnya semangat seorang NENEK2 TUA sehingga dengan sisa-sisa tenaganya berusaha sholat berjamaah di masjid walaupun harus naik turun tangga yang tak sepadan dengan tenaga tuanya.. Bisa saja sebenarnya nenek itu sholat di rumah karena udzur.. Tapi semangatnya yang kuat dan luar biasa mengalahkan keterbatasan fisiknya.. Visinya untuk menjadi hamba yang dicintai Tuhannya telah menjadi sumber tenaga baru baginya.. SUNGGUH LUAR BIASA.. benarlah kata pepatah yang mengatakan : “ JIKA JIWA ITU KUAT, MAKA SESUNGGUHNYA FISIK TAK AKAN MAMPU MENANDINGINYA”...

Aku terus merenung dan membandingkan antara kondisi nenek tersebut dengan kondisiku saat ini.. Beda jauh ...Aku masih muda dan kuat, tapi sering menyia-nyiakan masa muda.. Jadi tersadar dengan kondisiku saat ini yang sering mengalami kejenuhan dan kepenatan.. Ya ya ya.. aku sadar selama ini telah kahilangan 2 hal yang terpenting.... SEMANGAT dan VISI.... Kuncinya adalah VISI..... START FROM THE END.. mulailah dari akhir Zik.. akhirat.. itulah yang sering kaulupakan saat ini.. VISI AKHIRATmu kabur..Kau beribadah tapi tak tau untuk apa kau beribadah.. Kau belajar tapi tak tau untuk apa kau belajar... kau hidup tapi tak tau untuk apa kau hidup.... bagaimana mungkin kau jadi Bupati dan Pemimpin Hebat jika VISImu kabur..., tidak jelas.. ??? VISI yang lemah maka SEMANGAT pun akan lemah... VISI yang KUAT maka SEMANGATmu akan membara..

Yep... aku banyak belajar dari pengalaman dan kejadian sehari2.. Memang terbukti bahwa ayat2 Allah tidak cuma dalam Al Quran tapi juga terdapat di alam dan sekitarnya.. tinggal bagaimana kita berpikir dan menemukan hikmahnya.. kadang dalam hidup ada kalanya kita terjebak dalam masalah.. tapi aku selalu yakin setiap kali aku mampu keluar dari masalah aku akan menjadi sosok yang lebih hebat lagi .. Mencoba menjadi The Real Fauzi ....... InsyaAllah....

AYO.. SEMANGAT SINAU.... masa’ kalah sama SIMBAH-SIMBAH.. (bukan sim2 Rizka lhoh.. he3).. Nek sim2 mah percoyo IP- ne apik..... Tinggal menunggu keajaiban.. semoga saya jadi Lucky Boy kaya jaman semester 1 dan 2.....

Baru keinget.. ternyata, gara2 survey jadwal ngerjain tugas berantakan.. Busyet.. mana pas forum keluarga TD pada telat datangnya.. Membuang2 waktuku.. anak2 malas..T-T.. susah sekali ndidik mereka.. Moga2 kadept baru bisa..

Senin, 05 Januari 2009

UAS 1 Gagal, Selamat Tinggal IP CUM LAUDku

Yep, akhirnya UAS yang ditunggu-tunggu datang juga.. walaupun dengan persiapan ‘ala kadarnya’ tetap saja harus dihadapi. Miris juga kalo lihat persiapan temen2 seangkatan.. Kemaren2 liat di KPTU pada blajar klompok di KPTU FT.. Wuzz.. Saya ngeri liat kemampuan mereka.. Ngeri liat kondisi diri sendiri.. Senin ujian, Minggu baru nyari bahan.. KESED.. sangat KESED...! Itupun Cuma dibaca sambil tiduran.. Nggaya tenan.. Walaupun open book tetep ngeri juga, ini kali kedua ngambil mata kuliah Analisis Biaya.. semester 3 dapat C..( sok pintar, mata kuliah semester 5 diambil semester 3) rasain lo.. Tapi banyak temennya, 90% ngulang karena nilainya Rantai Karbon ke bawah ( C, D, E).. Makanya taun ini jangan sampe gagal lagi..

Pagi-pagi jam 6.15 dah berangkat ke kampus, yang penting bawa bahan kuliah, kartu, sama alat tulis.. kayanya kemaren dah ada di tas semua.. Nyante.. nyampe di BEM masih sepi.. Iseng2 baca2 lagi bahan ujiannya.. tetep aja gak masuk..

Jam 7 lebih dikit langsung ke Jurusan..Iri juga liat tampang2 ‘sumringah’ temen2.. Ngeri kabeh.. kayanya dah siap fisik dan mental.. Wis pasrah wae lah Zik.. ngandalin doa aja.. hahah.. dan saat2 yang ditunggu tiba.. jam setengah 8 Ujian dimulai.. Semua peserta dag dig dug duer.. Liat soal langsung bikin minder... Ada 4 soal, no 1 aja dah 2 halaman... Pertama kali baca langsung mumet..10 menit terbuang sia2 buat bacaq soal no 1.. Meh semaput.. tak awang2 kayanya kalo dikerjain lama dan makan 4 halaman.. langsung loncat ke No 4 bab variable costing kesukaanku.. Lumayan kayaknya aku bisa ngerjain.. Pertama bikin Tabel Income Statement masih nyante, tapi pas masukin angka... Lhoh.. Lhoh..Lhoh.. kok ada yang aneh.. sepertinya aku melupakan sesuatu..

Dari kiri kananku terdengar suara tombol dipencet... KALKULATOR...!!!! Astaghfirullah.. Saya LINGLUNG.. Penyakit..! Tas ku obrak-abrik gak ketemu juga.. Wis nasibmu Zik.. Terima aja.. Beberapa hari ini kamu emang linglung.. tobat..tobat.. Yep.. saya termenung sejenak, mengamati wajah2 serius kawan2 ngerjain soal.. Bener2 Linglung kalo analisis biaya tu ngitungnya banyak.. Wuahh..

Tenang Zik.. , tetep STAY COOL.. SAYA ORANG KEREN.. pikirku dalam hati.. jangan panik.. Optimis.. optimis... (*Menghibur diri).. Akhirnya tetap mengerjakan dengan cara Tradisional.. dan lembar soal pun jadi coret2an gak karuan.... High Speed Counting nih.. hahahahah.. kalo bisa slese tanpa kalkulator, berarti saya KEREN... Hmmm.. sambil sekali-sekali lirik kiri kanan..

He3, YES..YES.. YES.. ternyata kiri kananku juga pada belum slese.. padahal pake kalkulator.. Padahal sama2 ngerjain no 4 kayanya.. Ha4.. Berbangga hati.. akhirnya 1 soal selesai dalam waktu 45 menit, buset.. padahal masih tinggal 3 soal... Hadohh.. Piye iki... Langsung ngebut... Kubuka-buka lagi soal no1,2, dan 3.. Kok kayaknya susah semua.. Akhirnya milih soal no 3 wae... Jreng3.. pas awal2 ngitungnya enak..pas akhir2 ternya ta angkanya pecahan semua.. aje gile... Saya menyerah (Dosennya tak punya belas kasihan sama sekali).. No 3 Cuma jadi setengahnya, eh 2/3nya ding..

Mencari2 soal yang gak ada hitungannya.. Yep ketemu, no 2 b.. langsung sikat... jret.. jret.. jret.. mbuh nulis apa.. moga2 dapet nilai.. Aneh juga, mosok no 2a belum dikerjain kok bisa jawab no 2b... Pengawuran.. (Tepatnya Intuisi).. lanjut ke no 2 a... Mikir suwi... lupa rumusnya apa, tapi masih bisa dipecahkan dengan logika.. dan sret-sret-sret.. 2 a slese...

Tiba2 bapak pengawasnya bilang : Yak, tinggal 5 menit lagi... Busyet... Tega pak.. mbok ya ada perpanjangan waktu.. satu kelas pada panik semua.. lagi2 saya tetap “stay cool”, ngerjain pake slow motion.. sama aja, no 1 gak bakalan slese, 5 menit paling cukup buat baca soal tok.... Wis3 PASRAH ABIS!

Habis ujian pada ribut nyocokin hasil. Rata2 Cuma pada jadi 2-3 nomor... Ha4.. Bangga juga gak pake kalkulator bisa survive ngerjain 3 soal kurang dikit (TAPI GAK ADA JAMINAN HASIL... HE3)... Langsung ngeloyor pergi meninggalkan KAWAND2 tanpa sepatah kata.... Sok Yes.... Dasar Linglung..

4 tipe karakter + 1 ingah ingih

Menurut Buku Personality Plus (Karangan Florence Littauer) yang pernah saya baca, manusia dibedakan menjadi 4 macam kepribadian yaiitu Kholeris, Melankolis, Phlegmatis dan Sanguinis. Biasanya seseorang merupakan kombinasi dari beberapa kepribadian, misalnya Sanguinis-Kholeris, yang artinya dominan Sanguinis dan sedikit Kholeris. Tapi bila anda hanya mempunyai satu tipe yang dominan misalnya Melankolis saja, berarti tipe anda adalah Melankolis sejati.

Namun ada juga tipe kepribadian di luar 4 jenis yang sudah saya sebutkan di atas yakni tipe kepribadian Ingah-Ingih. Tipe kepribadian ini merupakan tipe kepribdian peralihan, sangat aneh dan susah diungkapkan dengan kata-kata. Namun ada beberapa ciri yang bisa diketahui dari tipe pribadi ingah-ingih ini... He3. Harapannya kita bisa menghindarinya.

Setelah tahu tentang kekuatan dan kelemahan pribadi anda, anda dapat lebih mengembangkan kekuatan anda dan mengurangi kelemahan anda. Ingat tiap pribadi adalah UNIK/KHAS, Allah selalu punya rencana atas tiap pribadi. Berkembanglah, dan jadilah pribadi yang disukai Allah. Untuk merubah diri kita harus menyerahkan diri kita pada Allah untuk diubahkan menurut rencana-Nya. Mau diajar, rendah hati seperti bejana tanah liat yang dibentuk oleh-Nya.

KEKUATAN SANGUINIS POPULER (EXTROVERT, PERIANG, OPTIMIS)

EMOSI SANGUINIS POPULER:

l Kepribadian yang menarik

l Suka bicara

l Menghidupkan pesta

l Rasa humor yang hebat

l Ingatan kuat untuk warna

l Ingatan lemah/pelupa untuk benda

l Secara fisik memukau pendengar

l Emosional dan demonstratif

l Antusias dan ekspresif

l Periang dan penuh semangat

l Penuh rasa ingin tahu

l Baik di panggung

l Lugu dan polos

l Hidup di masa sekarang

l Mudah diubah/lemah pendirian

l Berhati tulus

l Selalu kekanak-kanakan

SANGUINIS DI PEKERJAAN

l Sukarelawan untuk tugas

l Memikirkan kegiatan baru

l Tampak hebat dipermukaan

l Kreatif dan inovatif

l Punya energi dan antusiasme

l Mulai dengan cara cemerlang

l Mengilhami orang lain untuk ikut

l Mempesona orang lain untuk bekerja

l Bosan dengan pekerjaan monoton

SANGUINIS POPULER SEBAGAI TEMAN

l Mudah berteman

l Mencintai orang

l Suka dipuji

l Tampak menyenangkan

l Dicemburui orang lain

l Bukan pendendam

l Cepat minta maaf

l Mencegah saat membosankan

l Suka kegiatan spontan

SANGUINIS POPULER SEBAGAI ORANG TUA

l Membuat rumah menyenangkan

l Disukai teman anak-anak

l Mengubah bencana menjadi humor

l Merupakan pemimpin permainan

KEPRIBADIAN MELANKOLIS SEMPURNA (INTROVERT, SERIUS, IDEALIS, PESIMIS)

EMOSI MELANKOLIS SEMPURNA

  • Mendalam dan penuh pemikiran
  • Analitis
  • Serius dan tekun
  • Cenderung jenius
  • Berbakat dan kreatif
  • Artistik atau musikal
  • Filosofis dan puitis
  • Menghargai keindahan
  • Perasa terhadap orang lain
  • Suka berkorban
  • Penuh kesadaran
  • Idealis

MELANKOLIS SEMPURNA SEBAGAI ORANGTUA

  • Menerapkan standar tinggi
  • Ingin segalanya dilakukan dgn benar
  • Menjaga rumah selalu rapi
  • Merapikan barang anak-anak
  • Mengorbankan keinginan sendiri untuk yang lain
  • Mendorong intelegensi dan bakat

MELANKOLIS SEMPURNA DI PEKERJAAN

Berorientasi jadwal

Perfeksionis, standar tinggi

Sadar perincian

Gigih dan cermat

Tertib dan terorganisasi

Teratur dan rapi

Ekonomis

Melihat masalah

Mendapat pemecahan kreatif

Perlu menyelesaikann apa yang dimulai

Suka diagram, grafik, bagan, daftar

MELANKOLIS SEMPURNA SEBAGAI TEMAN

Hati-hati dalam berteman

Puas tinggal di latar belakang

Menghindari perhatian

Setia dan berbakti

Mau mendengarkan keluhan

Bisa memecahkan masalah orang lain

Sangat memperhatikan orang lain

Terharu oleh air mata penuh belas kasihan

Mencari teman hidup ideal

KEKUATAN KEPRIBADIAN KOLERIS KUAT (Ekstrovert, Pemimpin, Optimis)

EMOSI KOLERIS KUAT

Berbakat pemimpin

Dinamis dan aktif

Sangat memerlukan perubahan

Harus memperbaiki kesalahan

Berkemauan kuat dan tegas

Tidak emosional bertindak

Tidak mudah patah semangat

Bebas dan mandiri

Mamancarkan keyakinan

Bisa menjalankan apa saja

KOLERIS KUAT SEBAGAI ORANGTUA

Memberikan kepemimpinan yang kuat

Menetapkan tujuan

Memotivasi keluarga untuk kelompok

Tahu jawaban yang benar

Mengorganisasi rumah tangga

KOLERIS KUAT DI PEKERJAAN

q Berorientasi target

q Melihat seluruh gambaran

q Terorganisasi dengan baik

q Mencari pemecahan praktis

q Bergerak cepat untuk bertindak

q Mendelegasikan pekerjaan

q Menekankan pada hasil

q Membuat target

q Merangsang kegiatan

q Berkembang karena saingan

KOLERIS KUAT SEBAGAI TEMAN

v Tidak terlalu perlu teman

v Mau bekerja untuk kegiatan

v Mau memimpin dan mengorganisasi

v Biasanya selalu benar

v Unggul dalam keadaan darurat

KEKUATAN KEPRIBADIAN PHLEGMATIS DAMAI Introvert, Pengamat, Pesimis

EMOSI PHLEGMATIS DAMAI

Ø Kepribadian rendah hati

Ø Mudah bergaul dan santai

Ø Diam, tenang, dan mampu

Ø Sabar, baik keseimbangannya

Ø Hidup konsisten

Ø Tenang tetapi cerdas

Ø Simpatik dan baik hati

Ø Menyembunyikan emosi

Ø Bahagia menerima kehidupan

Ø Serba guna

PHLEGMATIS DAMAI SEBAGAI ORANGTUA

v Menjadi orangtua yang baik

v Menyediakan waktu bagi anak-anak

v Tidak tergesa-gesa

v Bisa mengambil yang baik dari yang buruk

v Tidak mudah marah

PHLEGMATIS DAMAI DI PEKERJAAN

q Cakap dan mantap

q Damai dan mudah sepakat

q Punya kemampuan administratif

q Menjadi penengah masalah

q Menghindari konflik

q Baik di bawah tekanan

q Menemukan cara yang mudah

PHLEGMATIS DAMAI SEBAGAI TEMAN

  • Mudah diajak bergaul
  • Menyenangkan
  • Tidak suka menyinggung
  • Pendengar yang baik
  • Selera humor yang menggigit
  • Suka mengawasi orang
  • Punya banyak teman
  • Punya belas kasihan dan perhatian

KEKUATAN KEPRIBADIAN INGAH-INGIH ANEH (Autis, Aneh, Lemot, Ng-Ng)

CIRI-CIRI :

Suka ngalamun

Gak nyambung kalo diajak bicara

Lemot

Plin plan

Pelupa

Gak ada wibawa sama sekali

Mudah diperdaya/diplekotho/dikuyo-kuyo

Senyam senyum sendiri

Termasuk Kepribadian yang manakah anda?

Jangan sampai masuk tipe ke 5 “Ingah Ingih”

WASPADALAH.. WASPADALAH.. !!!!