tag:blogger.com,1999:blog-15024435133145188122024-02-07T10:54:40.442-08:00Reaktansi KapasitifAda untuk berpikirFauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-78461355916637849192010-09-12T22:45:00.001-07:002010-09-12T22:59:42.374-07:00SILATURAHIM<div style="text-align: center;">
</div>Sebelumnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, taqabbalallahuminnawaminkum, shiyamana wa shiyamakum, taqabbal ya kariim. Mohon maaf atas segala kesalahan selama ini. Semoga amal ibadah kita di bulan ramadhan diterima di sisi Allah SWT dan semoga kita masih diberi kesempatan bertemu ramadahan selanjutnya. Amin ya rabbal ‘alamin.
<blockquote></blockquote>
Lebaran memang momentum yang pas untuk berkumpul kembali bersama keluarga dan saudara tercinta serta menyambung silaturahmi dengan sesama. Dan saya rasa perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah yang paling meriah dan fenomenal dibandingkan dengan negara-negara islam lain. Ada mudik, ada ketupat, opor ayam, takbir keliling, syawalan, sampai silaturahim dari rumah ke rumah. Ada pula fenomena yang masih menjadi keprihatinan bersama seperti kericuhan saat pembagian zakat, banyaknya pengemis yang berjajar meminta belas kasihan jamaah yang baru selesai shalat Ied, serta budaya konsumtif saat lebaran.
<blockquote></blockquote><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_sUC6SMSSWAf1aM2wHozYfFhYqPl1bHN4HzcJe30ELZwCob194FieUib-OzanoHklW3YRT52lCgJUbUJ-J0nCE83xspXXdqe9st1wgXNqXXhw2di6xRnk1ZOSCqMnW_wamfRP-4Pkt8z/s1600/salaman.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 441px; height: 337px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_sUC6SMSSWAf1aM2wHozYfFhYqPl1bHN4HzcJe30ELZwCob194FieUib-OzanoHklW3YRT52lCgJUbUJ-J0nCE83xspXXdqe9st1wgXNqXXhw2di6xRnk1ZOSCqMnW_wamfRP-4Pkt8z/s400/salaman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5516273635562761986" border="0" /></a>
</div>Bila dibandingkan dengan lebaran sewaktu saya masih kecil, lebaran jaman sekarang sedikit mengalami pergeseran kultur. Jaman dulu, budaya silaturahim dari rumah ke rumah dalam satu dusun masih sangat kental. Pagi hari selesai sholat Ied sampai maghrib dihabiskan untuk berkunjung ke rumah tetangga di dusun. Memang pegel jalan dari rumah satu ke rumah yang lain, tapi manfaatnya memang terasa, yakni bisa kenal dengan banyak tetangga baik yang tua maupun yang muda. Lain halnya dengan lebaran saat ini dimana masyarakat lebih suka menghabiskan waktu lebaran untuk berlibur bersama keluarga dan saudara. Silaturahim hanya dilakukan ke beberapa tetangga di sekitar rumah.
<blockquote></blockquote>
Memang sebagai anak muda, kemalasan terkadang sangat terasa ketika harus berkunjung ke rumah tetangga. Terlebih lagi kalau tetangga yang dikunjungi adalah orang yang sudah tua. Kalau bareng bapak sama ibu memang enak, soalnya ada yang ngajak ngobrol mereka sehingga kita tinggal diam aja dan “nggah-nggih”. Namun saat kita berkunjung sendiri atau bersama dengan teman sesame remaja, kita harus benar-benar pandai mengarahkan topik pembicaraan agar bisa nyambung dengan obrolan tetangga kita yang sudah sudah tua tersebut. Inilah yang sulit, terlebih lagi kalau di desa harus memakai bahasa jawa halus/kromo kalau bicara dengan orang yang lebih tua. Saat silaturahim bersama muda-mudi, sayalah yang sering jadi korban mewakili teman-teman untuk matur, ngobrol, dan pamit, pada tuan rumah, walau dengan bahasa kromo yang pas-pasan. Agak jengkel juga, karena dari muda-mudi yang lain tidak ada yang mau mencoba. Entah dengan alasan takut gak sopan, takut salah, dsb. Hmm, jaman sekarang wong jowo cen wis ilang jawane. Termasuk saya. Tapi masih mendingan, muda mudi di kampungku masih mempertahankan budaya silaturahim keliling ke rumah tetangga.
<blockquote></blockquote>
Menurut Rasulullah, salah satu tanggung jawab anak terhadap orangtuanya yang meninggal adalah melunasi hutang-hutangnya dan menjaga tali silaturahim yang telah dibangun oleh orangtua kita. Hal yang menjadi kekhawatiran saya, apakah kita nantinya benar-benar bisa mempertahankan tali silaturahim dengan tetangga-tetangga atau saudara jauh kita, pasca orang tua kita meninggal nanti? Selama ini, yang lebih sering berinteraksi dengan tetangga RT maupun tetangga dusun adalah orang tua kita. Tak jarang kita hanya dikenal masyarakat sebagai “anaknya Pak X, atau anaknya Bu Y, atau cucunya mbah W”, bukan nama kita yang disebut. Saat kedua orangtua kita nanti meninggal, boleh jadi kita menjadi orang yang semakin terlupakan di tengah masyarakat. Tentunya kita tak ingin menjadi orang apatis, yang berpikir “ Ah, nantinya aku kan kerja di luar kota dan mungkin bangun rumah di sana, memulai hidup baru dengan tetangga baru, jadi tak terlalu penting memikirkan tetangga-tetangga di sini”, ingatlah pepatah air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga, sejauh-jauh kita pergi merantau suatu saat nanti pasti kita ada saatnya kembali di kampung kelahiran. Dan seumpama kita meninggal nanti, tentunya kita tak ingin hanya saudara-saudara yang mengurusi jenazah kita, namun kita pasti ingin banyak tetangga-tetangga yang mensholatkan, mendoakan, dan mengiringi kita sampai ke liang kubur. Oleh karena itu, mari kita jaga ukhuwah dan silaturahim dengan tetangga.Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-67320171935167289982010-09-08T08:19:00.001-07:002010-09-08T08:21:15.445-07:00SULITNYA BERUBAHSaat sholat tarawih di mushola kampung, saya melihat fenomena yang cukup memprihatinkan. Saat sholat, shafnya sangat tidak rapi, bergelombang lebih tepatnya. Yang lebih nyleneh lagi, satu baris shaf bisa terbelah menjadi dua bagian, yakni belahan utara dan belahan selatan, di tengahnya kosong. Piye jal. Ditambah lagi beberapa bapak-bapak sliwar-sliwer lewat didepan orang yang lagi sholat. Fenomena ini juga terjadi saat saya sholat subuh di masjid kampung. Saat coba saya tarik beberapa jamaah untuk merapatkan shaf, eh mereka kembali lagi ke posisi semula. Kalo secara teori fisika, momen inersianya tinggi, jadi sulit dipindahkan/digerakkan, hehehe.
Fenomena ini cukup memprihatinkan. Di satu sisi saya sangat senang melihat semangat dari warga desa yang begitu rajin mengisi bulan ramadhan dengan ibadah. Namun di sisi lain, saya sedih juga melihat betapa susahnya mengubah masyarakat. Hal ini tak terlepas dari kultur masyarakat pedesaan, yang kurang “menghargai” nasehat dari yang muda. Mayoritas masyarakat di desa lebih mendengarkan saran atau nasehat dari tokoh yang atau kyai yang disegani. Pokokmen manut pak kyai. Gitulah. Saya jadi bingung juga bagaimana merubah cara pandang masyarakat seperti ini. Secara ilmu agama saya juga termasuk masih hijau. Wahaha, yang lebih parah lagi, ada sebagian masyarakat yang menganggap anak muda yang kuliah dianggap tercemar islam yang sesat.
Kalau diamati, memang masyarakat di desa cenderung lebih suka belajar agama dari kyai atau tokoh agama. Jarang masyarakat yang membaca dan mempelajari buku-buku islam atau sumber lain yang shahih. Jadi saat kyainya salah, banyak yang tidak tahu. Masyarakat kadang juga lebih suka kyai yang ceramahnya lucu walaupun content-nya gak jelas daripada kyai yang ceramahnya serius tapi bener. Selain itu, pola dakwah di masyarakat sekarang lebih bersifat iming-iming, dalam arti masyarakat dijanjikan pahala ini dan itu jika melaksanakan suatu ibadah, namun tidak diajari bagaimana aplikasi atau praktek yang benar dari ibadah itu sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Misal sholat, banyak kyai yang menyampaikan pahala sholat dari a sampai z, tapi bagaimana tatacara sholat yang benar tidak diajarkan.
Yah, inilah realita di masyarakat, memang sulit untuk mengubahnya. Namun selalu ada harapan bagi kita yang mau berusaha. Kata nabi “Jika kau melihat kemunkaran, cegahlah dengan tanganmu, jika tak mampu maka dengan lisanmu, jika tak mampu maka dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya iman”. Semoga masyarakat Bantul di tahun 2030 bisa berubah lebih baik. Amin.Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-66285464212827335212010-08-27T01:01:00.000-07:002010-08-27T01:02:40.762-07:00KUISDito pergi ke bertamasya ke Bali, 3 orang keponakannya memesan oleh-oleh. Joko memesan buah pisang, Sari memesan anggur merah, dan Ali memesan keduanya. Sekembalinya dari Bali, Dito membawa 3 buah kotak berisi oleh-oleh pesanan keponakannya yang masing-masing diberikan label “PISANG”, “ANGGUR MERAH”, serta “PISANG DAN ANGGUR MERAH”. Namun Dito ingin menguji kecerdasan 3 keponakannya. Dito menyatakan bahwa dia telah menukarkan label tiap-tiap kotak sehingga tak sesuai isinya. Tiap anak hanya diperbolehkan mengambil 1 sampel buah dari tiap kotak. Ali tersenyum sudah tahu pasti apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan buah pesanannya. Apa yang akan dilakukan Ali?</p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-79185564202171118112010-01-12T22:16:00.000-08:002010-01-12T22:20:36.629-08:00PENTING, TETAPI TERLUPAKANDi semester 7 ini, saya cukup interest dengan salah satu mata kuliah pilihan, Total Quality Management (TQM). Dari mata kuliah ini, banyak ilmu baru yang saya dapatkan seperti ISO 9000, ISO 14000, dan pengetahuan lain tentang manajemen mutu yang mungkin belum saya peroleh dari dosen-dosen JTMI pada semester lalu. Dosen mata kuliah TQM ini ada 2 orang, asalnya dari Fakultas Teknologi Pertanian. Yang satu namanya Pak Wahyu, dan satunya lagi dosen muda, Pak Iwan namanya. Kedua orang dosen tersebut punya kelebihan masing-masing. Pak Wahyu mamang expert di bidang manajemen mutu dan sering jadi konsultan perusahaan, jadi memang OK. Namun yang paling membuat saya respect adalah sosok seorang Pak Iwan, atau mungkin masih bisa disebut mas Iwan karena sepertinya umurnya belum sampai 30 tahun. Gelarnya pun baru S2.<blockquote></blockquote>
Apa yang membuat sosok dosen ini berbeda dengan yang lain? Jawabannya adalah kebiasaan beliau pada awal dan akhir kuliah. Beliau selalu mengajak mahasiswanya untuk BERDOA bersama sebelum dan sesudah kuliah agar apa yang dipelajari mendapat berkah dan benar-benar menjadi ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa . Beliau juga tidak pernah lupa mengucapkan assalamu’alaikum di awal dan akhir kuliah. Kebiasaan mulia ini mungkin sudah terlupakan oleh dosen-dosen lain di JTMI atau bahkan di jurusan lain di UGM. Padahal sejak SD sampai SMA, kebiasaan berdoa sudah lekat pada diri kita. Di bangku kuliah, kebiasaan itu perlahan-lahan mulai luntur karena memang tidak dibiasakan. Memang beberapa mahasiswa membiasakan untuk berdoa sendiri-sendiri saat kuliah, namun jumlahnya tidak banyak. Padahal doa merupakan inti dari ibadah. Boleh jadi kita kurang dapat menyerap ilmu di saat kuliah karena tidak diawali dengan menyebut nama-Nya. Disadari atau tidak, kita memang lebih sering berdoa saat kita butuh saja, atau saat terdesak saja. Contoh gampangnya adalah sesaat sebelum UAS, kita pasti berusaha berdoa agar diberi kemudahan.<blockquote></blockquote>
2 sks mata kuliah agama saat kuliah memang tidaklah cukup untuk membentuk akhlaq dan membekali mahasiswa dengan ilmu agama yang memadai. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap mahasiswa punya kesadaran pribadi untuk meluangkan waktunya belajar akhlaq dan ilmu agama dari sumber lain, bisa dari membaca buku-buku agama,diskusi, mengaji, halaqah, AAI, dan majelis ilmu lainnya.Akhlaq dan ilmu agama tidak kalah penting dengan ilmu-ilmu lain yang kita pelajari di bangku sekolah, jadi jangan sampai kita lupakan. Semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah benar-benar punya niat ataukah tidak. Karena ilmu hanya akan datang pada orang yang benar-benar berniat mencarinya.<blockquote></blockquote>
Kembali ke sosok Pak Iwan tadi, yang patut diteladani adalah prinsip hidupnya bahwa kesuksesan dan kebahagiaan tak selalu diukur dari materi. Dulu beliau pernah bekerja di perusahaan ternama dengan gaji yang lumayan tinggi, namun kemudian memutuskan untuk keluar dan mengabdi menjadi dosen. Beliau berpendapat bahwa dosen adalah pekerjaan mulia karena bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa. Selain itu, profesi dosen lebih memiliki kebebasan dibandingkan ketika kita bekerja dalam seebuah perusahaan. Manajemen kuliah beliau pun bisa dibilang lumayan. Saat mahasiswa merasa jenuh dengan materi kuliah, pak Iwan mengajak mahasiswa beristirahat sejenak kemudian beliau akan bercerita tentang pengalamannya dalam studi kasus manajemen mutu di Industri serta berbagai macam realita dalam dunia industri. Semuanya disampaikan secara menarik sehingga mahasiswa tidak bosan. Dan satu lagi, dosen yang satu ini juga mau menerima kritik dan saran mahasiswa. Kadang ada dosen yang tidak mau kalah dengan mahasiswanya. Pokoke sosok kaya pak Iwan ini bisa jadi teladan dosen UGM yang lain lah..Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-31763098041281677142009-10-31T22:33:00.000-07:002009-10-31T22:36:58.151-07:00TAK ADA JUDUL<span style="font-weight: bold;">MENGAPA AKU HARUS ADA DI DUNIA INI?</span><o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyaat 56)<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”. (Q.S. Faathir 39)</span></i></span><i style=""><span lang="EN-US">
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--></span></i><b style=""><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">AKU TAK MENDAPATKAN YANG AKU INGINKAN..<span class="gen"><o:p></o:p></span></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(Q.S<span style=""> </span>Al-Baqarah 216)<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">MENGAPA NASIBKU SEPERTI INI?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim 7)</span></i></span><i style=""><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">MENGAPA AKU HARUS DIUJI?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (tanpa ujian), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang</span></i><span lang="EN-US"> yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa <i style="">yang kamu kerjakan”(Q.S. At-Taubah 16)<o:p></o:p></i></span></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">SAMPAI KAPAN AKU SEPERTI INI?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan<b><sup> </sup></b>yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d 11)<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><b style=""><span lang="EN-US">UJIAN HIDUPKU BEGITU BERAT!<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.”(Q.S. Al-Mu’minun 23).<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">AKU HAMPIR MENYERAH..!<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa<b><sup> </sup></b>semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az- Zumar 53)</span></i></span><i style=""><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">PERJALANAN HIDUP<span style=""> </span>INI SANGAT MELELAHKAKAN..!<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(At-Taubah 41)</span></i></span><i style=""><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-US">DI MANAKAH UJUNG PERJALANAN INI?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span class="gen"><i style=""><span lang="EN-US">Hai jiwa-jiwa yang tenang.<span style=""> </span>Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (Q.S.<span style=""> </span>Al Fajr 27-30)</span></i></span><b style=""><i style=""><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-15008010932348164332009-09-07T06:27:00.000-07:002009-09-07T06:40:13.661-07:00Nostalgia KKN<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Hari itu, 30 Agustus 2009, berakhirlah sudah masa KKN kami di dusun Tubin, desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo. Dengan diiringi tangis haru dari bu dukuh, warga, dan anak-anak TPA, kami pulang kembali ke kampus biru. Beberapa dari kami pun tak kuasa menahan tangis karena harus berpisah dengan masyarakat yang selama 2 bulan sudah menjadi keluarga kami, dan kami harap untuk selamanya tetap menjadi keluarga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Begitu banyak kenangan tak terlupakan di dusun Tubin ini. Betapa banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang kita petik selama KKN. Hal itu membuat kami sadar bahwa ternyata kami masih “kecil”, dan tak ada yang patut disombongkan atau dibanggakan. Selama 2 bulan, ternyata bukan kita yang mengajari masyarakat, tapi justru kita banyak belajar dari masyarakat baik secara langsung ataupun tak langsung. Banyak teori yang selama ini didapatkan di bangku kuliah ternyata mentah ketika diterapkan di masyarakat. Kita semakin sadar bahwa hidup bermasyarakat dan menjadi masyarakat yang baik memang tidak mudah. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Alhamdulillah, aku bisa KKN di dusun ini. Walaupun kehidupan dusunnya masih terpencil dan sederhana, kami cukup bahagia di sini. Selama 2 bulan tinggal di tempat Pak Dukuh dan Bu Dukuh, kami sudah dianggap layaknya anak sendiri karena putra beliau semua pergi merantau. Jadi kalau tidak ada KKN, rumah sangat sepi. Kalau boleh menyarankan, KKN memang baiknya di dusun terpencil kaya gini. Selain benar-benar bisa ngasih kontribusi buat kesejahteraan masyarakat, feel KKN juga dapet. Lain halnya dengan teman-teman yang KKN di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city>, yang bisa tiap hari mampir pulang. Rasa gotong royong warga di daerah <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> juga mulai berkurang sehingga lebih sulit digerakkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Satu filosofi menarik yang kukagumi dari warga dusun Tubin ini, “<i style="">Bahwa rumah yang aman dan tenteram bukanlah rumah yang dibentengi oleh tembok tebal dan tinggi, melainkan dibentengi oleh tetangga-tetanggamu yang siap membantu di setiap keadaan. Jadi kenalilah dan jaga hubungan baik dengan tetanggamu”.</i> Sepertinya warga dusun Tubin ini memahami betul perintah Rasulullah untuk mengenal dan menjaga silaturahmi dengan minimal 4o tetangga di depan rumah, 40 tetangga samping kanan rumah, 40 tetangga samping kiri rumah, dan 40 tetangga di belakang rumah. Dibuktikan dengan warga yang saling kenal 1 dusun sampai keluarga dan anak-anaknya, bahkan tetangga di dusun sebelah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Beberapa fenomena lain yang mebuatku geleng2 kepala antara lain :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Budaya gotong royong yang luar biasa kuat. Bahkan gotong royong dilakukan di malam hari(kaya cerita mbangun candi roro jonggrang) setelah mereka seharian bekerja. Misal saat ada program pembuatan MCK dan tempat wudhu masjid, warga berduyun duyun dating membantu. Alhasil, MCK dan tempat wudhu yang keren selesai hanya dalam beberapa malam. Tiap minggu juga ada kerja bakti bikin jalan dusun dengan babad alas bamboo dan pepohonan. Kami harus sangat berhati2 ketika memotong pohon karena kawat listrik melintang di pepohonan. Maklum tiang listrik baru ada di tempat pak dukuh. Listrik pun disalurka lewat kabel2 tembaga yang disangkutkan di pepohonan. 1 Meteran/KwH Meter bias untuk beberapa keluarga.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Sifat rajin dan kerja keras dari warga. Banyak warga yang sejak subuh bersepeda puluhan kilo dari Kulon Progo ke Bantul hanya untuk mencari rumput gajah untuk makan sapi mereka. Mereka baru pulang di sore hari, itu pun kadang hasilnya sedikit. Tak cuma bapak-bapaknya yang mencari rumput, ibu-ibunya juga.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Keinginan beribadah yang begitu kuat. Hampir tiap malam ada pengajian, gantian mulai dari RT 33 sampai 38. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> pengajian bapak2, ada pula pengajian ibu2. Kadang tahlilan baca Lailahaillallah sebanyak 70 ribu kali. Anak KKN pun terkantuk2 bacanya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Penduduk yang tinggal di dusun ini rata-rata orang tua. <st1:place st="on">Para</st1:place> pemuda biasanya pergi merantau setelah tamat SMA atau SMK. Kasihan, ada beberapa orang tua yang ditinggal sendirian di rumah oleh anak-anaknya, padahal usianya sudah di atas 80 tahun. Pernnah kujumpai ketika naik di perbukitan seorang nenek2 yang tinggal sendirian tanpa didampingi anak-anaknya. Nenek ini sudah sakit2an dan sepuh sekali. Untung masih ada tetangga yang berbelas kasihan memberi makan. Hatiku trenyuh sekali waktu itu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Anak-anak yang bersemangat sekali pagi2 berangkat sekolah walaupun harus turun gunung berjalan kaki. Tiap kali lewat di depan rumah pak Dukuh mereka selalu menyapa ramah, “Mas Fauziii….”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Masih banyak fenomena lain yang memberikan inspirasi buatku, lebih banyak inspirasi dan pelajaran yang didapat di sini dibandingkan di kampus. Banyak pula momen-momen yang susah dilupakan.</p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpTNpQHSGuvCysXaKSCJAOxfcWxlh1xpnfSattKbbgbhFzlQvt3X-OCB_qqSvpY4HP94-i-RhtSjezNucsD5WfdM4rl-hD0sGGo5XVkTLLb6-eRgEXmOiid8Lz9GkJ9r6U3ulOfbVb1wbW/s1600-h/DSC08219.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 313px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpTNpQHSGuvCysXaKSCJAOxfcWxlh1xpnfSattKbbgbhFzlQvt3X-OCB_qqSvpY4HP94-i-RhtSjezNucsD5WfdM4rl-hD0sGGo5XVkTLLb6-eRgEXmOiid8Lz9GkJ9r6U3ulOfbVb1wbW/s400/DSC08219.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378719376965221282" border="0" /></a></p> <p class="ListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.</span></span></p> <p class="ListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan selalu saya rindukan, suasana saat duduk ber-8 di ruang tengah Pak Dukuh Tubin.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan selalu saya rindukan canda tawa dari seorang Dwi Joko Suroso.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan selalu saya ingat tingkah laku autis dan kekanak-kanakan Galih Widayanto.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan selalu terekam dalam memori bahwa saya berulang kali harus menunggu Mochtarom menata rambutnya ketika hendak ke masjid.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan selalu saya rindukan sambal buatan Evi yang sering menemani makanan anak-anak KKN Tubin, juga masakan Evi yang lain yang selalu enak..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">6.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Kangen juga Kentang Balado, Puding, dan masakan asin buatan Karina..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">7.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Teringat saat Iin si sekretaris umum harus ngetik <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> dan bikin laporan banyak buanget sampai malam..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">8.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Teringat saat tiap pagi kami sering dibuatin susu hangat sama Yuli..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">9.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan menjadi pelajaran berharga, setiap aku disuruh kultum sama Pak Dukuh tiap habis Subuh berjamaah..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">10.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Gak bakalan lupa rasanya dag dig dug kultum sebelum teraweh di depan jamaah masjid Baiturrahman yang jumlahnya 100 lebih, dengan bahasa campuran Indo-jawa yang aneh, digeguyu warga aku..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">11.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Selalu terbayang lezatnya <st1:place st="on"><st1:city st="on">tempe</st1:city></st1:place> khas benguk <span style=""> </span>khas Tubin yang selalu kita temui setiap kali pengajian di rumah warga..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">12.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Gak bakalan lupa saat-saat mengajar TPA dan bimbel di Masjid Baiturrahman, di mana saat TPA selesai anak-anak rebutan minta salaman.. udah kaya artis aja anak-anak KKNnya.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">13.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Gak bakal lupa dengan si Atin, gadis kecil kelas 5 SD yang sering mengintai dan mengamati setiap gerak-gerik kami dari rumahnya.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">14.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Gak bakal lupa dengan anak-anak nakal TPA yang selalu minta gendong, banyak yang nangis pula…</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">15.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Tak terlupakan, terjalnya jalan-jalan di Tubin, especially RT 37 dan 38.. Ngrusakke motor pokokmen..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">16.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Nggak bakalan lupa, sapaan dari anak-anak SD Tubin setiap kali kita lewat, entah pas jam pelajaran atau pas istirahat..(kurang guru kayaknya)</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">17.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Tak terbayangkan sedihnya setiap kali maen lomba voli 17-an kita dibantai langsung 3 set tanpa memenangkan satu kali pun.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">18.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Sedih juga harus menyembelih enthok hasil perjuangan kita di Final Lomba Sepakbola dusun Tubin..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">19.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Gak bakal lupa sama Form K1, <st1:place st="on">K2</st1:place>, dan K3 dari LPPM yang bikin mabok ngisinya.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">20.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Akan terkenang masa-masa saat kita kerja rodi bikin jalan setapak dan harus nebangin bambu liar.</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">21.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Mesti inget terror dari mbah Tawilah yang tiap malam teriak-teriak : “ Kowe sopo..? Anake Sopo?.. Seko Ngendi?.. sambil terkadang memegang arit/sabit.. Hii.. Semoga lekas diberi kesembuhan oleh Allah SWT dan anak-anaknya diberikan petunjuk untuk pulang kampong dan merawat beliau.. Kasihan kalo stress sering begitu..</p> <p class="ListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">22.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Teringat pas teraweh di masjid An Nuur RT 38 yang imamnya simbah-simbah dan bacaannya bikin Galih ketawa pas sholat.. Astaghfirullah..</p> <p class="ListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;">Terlalu banyak yang bisa dikenang.. Terlalu sulit untuk dilupakan….</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-55535892557965691152009-06-27T08:02:00.000-07:002009-06-27T08:06:48.403-07:00METAMORFOSISBelakangan ini sedang mengalami masa-masa aneh, bermetamorfosis sepertinya. Gejala-gejala yang timbul :</span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">Jadi pendiam, jarang bicara, bahkan di rapat KKN yang rame kaya pasar sekalipun. Terdiam bagai patung. Di rapat-rapat lain pun demikian.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">Sering mengurung diri dalam kamar, hampir seharian penuh merenung, melamun.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">Gak dengerin orang lain ngomong. Mikir lain..</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">Semakin melankolis dan sensitif..</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">Sering tersenyum sendiri gak jelas.</p> </li></ul> <p style="margin-left: 0.2in; margin-bottom: 0in;" lang="sv-SE">
</p> <p style="margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Ada apa ini? Sepertinya ada pertarungan karakter dalam diri... Yang menang yang akan keluar.. Semoga yang baik hati yang menang(bukannya emang sejak dulu baik hati?).. Atau ada sebab lain?.... Wallahua'lam
</span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-50169484465253505692009-05-30T06:49:00.000-07:002009-05-30T06:56:18.945-07:00ORANG-ORANG YANG PENUH TANDA TANYAAlhamdulillah, setelah 3 minggu berkutat dengan deadline tugas-tugas akademis maupun non akademis, akhirnya bisa juga menyempatkan diri untuk menulis walau cuma singkat. Kayaknya badanku tambah kurus, hemoglobin berkurang, gara-gara selama 3 minggu nglembur berangkat ke kampus<span style=""> </span>jam 7 pagi n pulang jam setengah 12 malam. Balik ke asrama cuma numpang tidur kayanya. Tidurnya kaya gak kerasa, baru sejenak memejamkan mata tiba-tiba adzan subuh sudah memanggil. Konsekuensinya, di kuliah kadang harus merem melek kalau dosen membosankan. Astaghfirullah, mendzalimi<span style=""> </span>dosen iki.<o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>Dengan banyaknya deadline, otomatis harus dilakukan penjadwalan ulang.. Dan akhirnya terpaksa kukorbankan kegiatan menulis dan membaca buku. Paling tidak untuk 3 minggu ini. Hmmm.. Walaupun capek n pegel, alhamdulillah tetap bisa menikmati semua deadline itu, sedang on fire. Bisa menghabiskan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat adalah kepuasan tersendiri. Setiap ujian dan cobaan pun mulai bisa kunikmati sebagai salah satu proses dalam pembentukan diri. Tapi yang jelas ya gak mau kalau sampai nanti kerja harus nglembur dari jam 7 pagi sampai jam setengah 12 malam. Kasian anak istri dan keluarga.. He2..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Kembali ke judul, belakangan ini aku cukup disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan aneh yang muncul di layar HP. Kebanyakan dari teman-teman SMA, ada juga sih dari anak-anak BEM’08.<span style=""> </span>Kok bisa orang-orang pada nanya hal-hal kaya gini. Beberapa pertanyaan sederhana tapi mak nyuss. Harus mikir-mikir buat jawab pertanyaan mereka. Gak Cuma lewat HP sih, ada juga yang bertanya langsung pas ketemu. Ngek-ngok, kenapa harus aku yang ditanya, saya bukan ustadz atau psikiater. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Apa hukumnya seorang muslim yang hadir ke pernikahan temannya yang non muslim di gereja dan menjadi saksi pernikahan temannya itu di depan pastur.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Kenapa sih, Allah menciptakan perbandingan laki-laki dan wanita di dunia ini 1 : 5? Kan kasian yang wanitanya, ada yang gak dapat jodoh. Kalau mau dapat jodoh harus mau dimadu. Kenapa Allah gak menciptakan perbandingannya seimbang?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Mas, apa sih artinya hidup kita ini? kenapa kita harus berbuat baik? Kenapa kita harus bertindak demi kepentingan umum/bersama? Apa untungnya bagi kita?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">4.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bagaimana caranya menghilangkan kemalasan dalam diri kita? Pada saat kuliah ini saya jadi malas-malasan dan tidak punya tujuan hidup. Cita-cita belum jelas. Kadang-kadang hidup terasa hampa. Cara mengatasinya gimana mas?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">5.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bagaimana sikap kita sebagai seorang pemimpin, jika anggota kita kebanyakan orang-orang yang oportunis? Mau ambil keuntungan sendiri? Jadi pemimpin yang baik tu gimana mas?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">6.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bagaimana dengan nasib orang-orang pedalaman yang tidak sampai syiar islam kepadanya? Orang-orang seperti itu nanti masuk surga apa neraka ya?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan aneh, tapi gak mungkin semua ditulis di sini. Kebanyakan..... Kujawab sebisanya aja.. (maaf kalau jawaban saya kurang memuaskan)..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Intinya saya cukup kagum dengan orang-orang yang bertanya-tanya tersebut. Begitu besar kemauan mereka untuk menemukan jati diri mereka serta kebenaran dengan usaha dan cara mereka sendiri. Selama ini, kebanyakan orang islamnya cuma warisan dari orangtua, jarang yang mau mempelajarinya secara lebih mendalam. <o:p></o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-35169874539689355982009-05-17T07:24:00.000-07:002009-05-17T07:41:35.946-07:00Theory of ConstraintSudah menjadi sebuah keniscayaan, bahwa sebuah sistem pasti mempunyai batasan-batasan tertentu yang tidak bisa dilanggar dengan bebas. Optimalisasi satu elemen dari sebuah sistem, membutuhkan adanya fokus perhatian. Mau tidak mau beberapa elemen lain harus dikurangi atau dikorbankan. Dapat dikatakan bahwa satu elemen menjadi batasan/<i style="">constraint</i><span style=""> </span>bagi elemen yang lain. Dalam dunia industri misalnya, ada 3 elemen utama yang membutuhkan pengelolaan secara <span style=""> </span>bijak agar industri tersebut bisa sukses. Ketiga elemen pokok sekaligus juga <i style="">constraint</i> tersebut adalah <b style=""><i style="">Time</i></b> (Waktu), <b style=""><i style="">Cost</i></b> (Biaya), dan <b style=""><i style="">Quality</i></b> (Mutu, Kualitas).
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgroPJA8Q3SJ8E_f4LJ3K7XduR3IVZu6fjT8xowhpgAjldMiHLRk87UfsFlXx72XKsbcmBLZiAH_roDij3M-jqrwmp9VZF6qma_8hngUpcdysbMmiwpDkcX2t8wgLkRqwS8eRmotrjxDzJs/s1600-h/time3.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 488px; height: 292px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgroPJA8Q3SJ8E_f4LJ3K7XduR3IVZu6fjT8xowhpgAjldMiHLRk87UfsFlXx72XKsbcmBLZiAH_roDij3M-jqrwmp9VZF6qma_8hngUpcdysbMmiwpDkcX2t8wgLkRqwS8eRmotrjxDzJs/s400/time3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336802263511017234" border="0" /></a>
</div></div><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sebagai contoh, jika perusahaan menginginkan produk dengan kehandalan dan mutu tinggi, otomatis faktor ketersediaan biaya dan waktu akan berpengaruh. Bagaimana menciptakan kualitas dan kehandalan dengan tingkat biaya tertentu sehingga produk tetap terjangkau, dengan tetap mempertimbangkan batasan waktu yang tersedia serta time to market. Biasanya untuk menghasilkan solusi yang optimal digunakan <i style="">Linear Programming</i> dan permodelan matematika.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style=""><i style="">Theory of Constraint</i> dalam Perjalanan Hidup<o:p></o:p></b></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pada kenyataannya, dalam hidup kita<span style=""> </span>pun berlaku banyak batasan-batasan, baik itu yang sifatnya kodrat maupun aturan atau nilai yang disepakati dan diyakini. Batasan pertama bersifat mutlak dan tak terelakkan, misalkan waktu, usia, jenis kelamin, dan keterbatasan fisik. Sementara untuk <i style="">constraint</i> yang kedua, lebih kepada bagaimana individu atau seseorang itu mempersepsikan aturan ataupun nilai yang ditemuinya. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> tipe orang yang sangat konservatif dan taat terhadap aturan/nilai yang berlaku. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> pula tipe orang yang sangat fleksibel dengan aturan yang ada, sering membolak-balikkan aturan, dalam istilah kerennya <i style="">“bending the rule”.</i> Jangan terburu-buru mengatakan bahwa konservatif dan taat itu baik, sedangkan yang fleksibel dan dinamis itu buruk, ataupun sebaliknya. Pada dasarnya kita terlebih dulu harus melihat konteks dari permasalahan terlebih dahulu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="ListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Ketaatan dan kepatuhan diperlukan ketika kita berhadapan dengan aturan, nilai, ataupun hal-hal yang bersifat prinsip, mendasar, <span style=""> </span>dan benar, contoh realnya adalah dalam hal agama dan ibadah. Sudah ada pedoman, aturan, dan nilai yang ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadist yang tak bisa kita langgar dan kita ubah seenaknya, karena aturan-aturan/<i style="">constraint</i> tersebut dibuat sendiri langsung oleh Yang Maha Kuasa. Walaupun terkadang kita dibuat bertanya-tanya, kenapa harus begini dan begitu. Tidak boleh begini dan begitu. Semua itu karena keterbatasan akal kita yang belum mampu mencernanya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="ListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Fleksibilitas dan Dinamisme diperlukan saat kita berada atau berhadapan dengan sistem serta aturan yang didesain dan dibuat oleh manusia sendiri. Karena pada dasarnya aturan yang dibuat oleh manusia ditujukan untuk perlindungan, kenyamanan, serta pengatiran hak dan kewajiban manusia itu sendiri. Seiring berjalannya waktu lama kelamaan sistem, aturan, dan constraint yang ada sudah tidak relevan dan justru merugikan bagi manusia itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perbaikan terhadap aturan yang ada agar bisa lebih baik dan berkembang lagi, dalam hal ini dinamis. Namun jangan pula diartikan bisa mengubah-ubah aturan seenaknya, diperlukan pula sebuah prosedur-prosedur tertentu sebagai penjagaan agar aturan bisa tetap berjalan dalam<span style=""> </span>koridornya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kembali lagi ke permasalahan awal tentang constraint hidup kita, tentu setiap orang punya constraint-nya masing-masing. Belum tentu apa yang seseorang anggap constraint merupakan constraint juga bagi yang lain. Semuanya tergantung pada situasi dan kondisi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kemudian, apa yang menjadi <i style="">constraint</i> bagi semuanya? Jawabannya adalah WAKTU. Ya, waktulah yang menjadi <span style=""> </span><i style="">constraint</i> kita bersama. Kita hidup dalam sebuah dimensi waktu yang tak bisa berjalan mundur. Hampir semua dari kita akan mengalami suatu siklus hidup, mulai dari lahir, tumbuh dan berkembang, dewasa, menua, dan akhirnya mati. Hampir semua sistem mempunyai siklus seperti itu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Waktulah yang akan menjawab semua pertanyaan kita, seperti apa masa depan kita, dengan siapa kita berjodoh, karir kita, akhir hayat kita, baik atau buruk. Waktu pula yang akan membersamai setiap usaha-usaha mencapai mimpi-mimpi kita, dan sekali kita beristirahat dan bermalas-malasan maka waktu akan segera bilang, “Maaf sobat, aku harus tetap melangkah”.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkzNhDdxHN9qRcSyqab8a5MJrNv3G2QShCMB1JWX8MU876UJxqcCnjr0upe2FeNyLtUn4qA0tl1HId40YInAryO1qfvN838PCJabSlocDBAVXt7Io2b5I7xa32yqtq4cIZa2T2RAepqNUw/s1600-h/time2.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 558px; height: 217px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkzNhDdxHN9qRcSyqab8a5MJrNv3G2QShCMB1JWX8MU876UJxqcCnjr0upe2FeNyLtUn4qA0tl1HId40YInAryO1qfvN838PCJabSlocDBAVXt7Io2b5I7xa32yqtq4cIZa2T2RAepqNUw/s400/time2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336802537190827010" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah SMS dari teman SMA, “Zi, ingat lho amanahmu di keluarga alumni SMA”.<span style=""> </span>Sebuah SMS yang begitu singkat namun cukup membuat saya merasa sangat bersalah. Ya, saya hanyalah manusia biasa tak sempurna<span style=""> </span>yang punya satu tubuh dan satu otak, dan sekali lagi punya <i style="">constraint</i>.<span style=""> </span>Di antara amanah yang lain (BEM, asisten lab, KKN) memang amanah sebagai ketua alumni bukan menjadi fokus yang utama. Dulu sebenarnya saya pun tidak ingin menjadi ketua alumni. Namun adanya sebuah konspirasi mengerikan dari teman-teman alumni memaksa saya untuk menerima amanah tersebut. Astaghfirullah, tapi amanah tetaplah amanah. Bukan alasan untuk menghindar atau melarikan diri. Semua itu menjadi pengingat betapa sangat terbatasnya kemampuan seorang manusia. Di satu sisi ia bisa menjadi figur yang sangat hebat dan kuat, namun di sisi yang lain ia punya sebuah keterbatasan dan kelemahan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jika kita terus melakukan evaluasi, betapa bisa terlihatb bahwa ternyata kita masih sangat lemah dalam menyiasati keterbatasan waktu kita, serta constraint-constraint kita yang lain. Padahal kita saat ini berada dalam fase GROWTH di mana momentum untuk belajar/learning dan melakukan perubahan diri begitu besar. Jangan sampai kita menunggu fase MATURE ketika daya tangkap dan kemapuan belajar dan beradaptasi mulai berkurang sedikit demi sedikit.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kalau boleh lagi saya gambarkan, maka kehidupan seorang mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang mampu memaksimalkan diagram waktu sebagai berikut :</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia5zahoXnD2j9JIZYRD8KX6YFNtfjKPb18HWzJMIPQlzQRjdgUrV99xBAw6sEuqvvdMuxd73IlA2vAJdTZOFysT4Luzh6HCeUKT5lz9bf3VF0YEqMtTyh_Qst2eFpL-F2HoegH9OJoJCBt/s1600-h/time.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 464px; height: 289px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia5zahoXnD2j9JIZYRD8KX6YFNtfjKPb18HWzJMIPQlzQRjdgUrV99xBAw6sEuqvvdMuxd73IlA2vAJdTZOFysT4Luzh6HCeUKT5lz9bf3VF0YEqMtTyh_Qst2eFpL-F2HoegH9OJoJCBt/s400/time.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5336802904197172066" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Diagram tersebut akan menjadi ideal ketika kita mampu menyeimbangkan ke-6 elemen yang ada, bukan menariknya ke satu atau dua arah saja. Tiap orang biasanya punya satu elemen yang dominan, tinggal bagaimana mengoptimalkan elemen-elemen yang lain saja.</p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-48339849649152951212009-05-08T09:06:00.000-07:002009-05-08T09:13:44.287-07:00KECIL<div style="text-align: center;"><span style="font-family: times new roman; font-style: italic;">Biarlah.. Biarkan...Biar saja….</span> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Orang meremehkan..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Memicingkan mata..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Terhadap sesuatu yang mereka sebut itu kecil..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Sesuatu yang abai dan sepele..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;"><span lang="sv-SE">Tak berharga, tak peduli, remeh, pengganggu saja..</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Dengan kebanggaanlah padanya kujawab..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">KECIL, dari sanalah BESAR dibangun..</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Dalam KECIL itu ada IMPIAN</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Dalam KECIL itu ada HARAPAN</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Dalam KECIL itu ada KENANGAN</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Dalam KECIL itu ada CINTA</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Ia begitu bernilai, berharga</p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; font-family: times new roman; font-style: italic; text-align: center;" lang="sv-SE">Karena ia KECIL, maka ia harus DILINDUNGI...!!</p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="center" lang="sv-SE">
</p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-84602418925188865392009-05-02T05:20:00.000-07:002009-05-02T05:23:41.819-07:00Sebuah Kisah tentang Potensi Diri<div style="text-align: justify;">Potensi diri, dua kata yang sarat akan makna bagi setiap orang dan setiap orang berjuang untuk mengetahui dan mendapatkannya. Tidak jarang seseorang melihat pada potensi yang dimiliki orang lain dan begitu terkagum-kagum dibuatnya, sehingga berusaha meniru orang lain untuk bisa mendapatkan potensi yang sama. Pun tak sedikit juga yang akhirnya gagal di tengah jalan dan frustasi dalam mencari “Apa sih yang benar-benar hebat dari diri saya?” Jika sikap frustasi tersebut tidak dikelola dengan baik, yang timbul justru rasa tidak mensyukuri nikmat/kufur berkempanjangan dan menyalahkan Tuhan kenapa dirinya tidak punya kelebihan apa-apa. Kalau boleh saya ibaratkan, potensi diri ibarat tulisan di dahi kita, kita tak akan dapat melihatnya tanpa bercermin di kaca (evaluasi diri dan introspeksi) dan juga bertanya kepada orang lain. </div><p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Suatu saat ketika ngaji saya bertemu dengan teman saya, dan kemudian dia bercerita tentang kehidupan salah seorang sahabat nabi. Ceritanya kurang lebih seperti ini :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada zaman Rasulullah SAW, hiduplah seorang sahabat yang sangat kaya raya bernama Abdurrahman bin Auf. Sahabat Rasulullah yang satu ini terkenal sebagai saudagar dan entrepreneur ulung jazirah Arab yang gemar bersedekah. Walaupun terus bersedekah, harta Abdurrahman bin Auf seolah-olah tak pernah ada habisnya. Sering ketika umat islam berperang, ia menyumbang sampai ribuan unta atau kuda dengan peralatan dan senjata lengkap. Kalau dinominalkan sekarang berapa ya, mungkin bisa puluhan milyar rupiah. Bukan imbalan harta dunia dari Allah yang beliau cari, tapi beliau ingin termasuk dalam orang-orang yang pertama masuk syurga. Sifat beliau yang tidak cinta “dunia” digambarkan ketika hijrah dari Makkah<span style=""> </span>ke Madinah. Semua harta beliau ditinggalkan di Makkah demi menyusul Rasulullah ke Madinah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sesampainya di Madinah ada cerita menakjubkan, sahabat Anshar (orang-orang Islam Madinah) yang terkenal sangat baik bersedia membagi separuh hartanya kepada kaum Muhajirin (Sahabat yang hijrah dari Makkah). Tahukah apa yang dilakukan oleh seorang Abdurrahman bin Auf? Ia dengan santun menolak tawaran sahabat Anshar dan cuma bertanya, “Saudaraku, di manakah letak pasar?” Begitu tahu letak pasar beliau segera bergegas ke <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> untuk memulai perniagaan/berdagang. Luar biasanya, dalam waktu singkat ia bisa kembali menjadi orang kaya yang disegani di Madinah. Tak pernah ia meninggalkan kebiasaan lamanya yakni bersedekah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada suatu ketika, di tengah jalan beliau bertemu dengan salah seorang sahabat yang baru saja menghadiri forum dengan Rasulullah. Sahabat yang ditemui Abdurrahman bin Auf ini hidup sangat sederhana, bisa dikatakan miskin namun beliau adalah ahli ibadah. Setelah bertegur sapa dan salam, Abdurrahman bin Auf kemudian bertanya kepada sahabat tadi tentang apa yang didapat dari forum /pertemuan bersama Rasulullah. Dengan sangat antusias sahabat tadi bercerita bahwa kata Rasulullah nantinya di akhirat orang-orang miskin namun ahli ibadah akan lebih dulu masuk syurga dibandingkan dengan orang-orang kaya. Alasannya ialah bahwa orang yang kaya lebih lama hisabnya karena harus dimintai pertanggungjawaban atas semua hartanya, apakah dinafkahkan dan dipergunakan dengan baik dan ditunaikan haknya/zakatnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sesampainya di rumah, Abdurrahman bin Auf bingung bukan main, di satu sisi ia ingin mendapatkan pahala dengan menyedekahkan hartanya, di sisi lain ia ingin nantinya di akhirat bisa lebih cepat masuk syurga bersama Rasulullah. Setelah merenung cukup lama akhirnya beliau memutuskan “AKU INGIN MENJADI ORANG MISKIN”. Dan beliau pun mereka-reka cara agar bisa cepat miskin. Akhirnya didapatkanlah ide yang bisa dikatakan ide gila. Apa itu? Semua hartanya dibelanjakan untuk membeli buah kurma di jazirah arab dengan kualitas yang jelek-jelek, dengan harapan bahwa tak ada lagi warga Arab yang tertipu oleh pedagang yang menjual kurma-kurma jelek. Kemudian kurma-kurma tersebut dibiarkan menumpuk di gudang-gudang beliau yang tersisa. Dan dimulailah kehidupan Abdurrahman bin Auf sebagai OMB (Orang Miskin Baru) .</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Allah SWT ternyata mengetahui niatan Abdurrahman bin Auf ini. Seolah-olah tak rela jika Abdurrahman bin Auf<span style=""> </span>meninggalkan kebiasaannya bersedekah dan menjadi donatur utama umat muslim setiap kali berperang, Allah pun memperlihatkan daya kuasanya yang begitu besar. Beberapa minggu setelah Abdurrahman bin Auf menjadi miskin, terjadi fenomena aneh. Coba tebak apa hayo??? <st1:place st="on">Yap</st1:place>, ternyata pohon-pohon kurma di daerah Arab banyak yan g mati dan tidak berbuah lagi. Dalam waktu singkat di arab terjadi krisis kecil-kecilan, yakni KRISIS KURMA..!!</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Spontan saja banyak pedagang-pedagang kurma mendatangi rumah Abdurrahman bin Auf untuk membeli kurma beliau yang kualitas jelek dengan harga dua kali bahkan tiga kali lipat. Beliau sangat bingung dengan fenomena tersebut. Kurma di gudangnya dalam sekejap habis. Kekayaanya beliau pun dalam waktu singkat telah kembali dengan jumlah berkali lipat. Luar Biasa....!!!</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Akhirnya beliau menyadari bahwa Allah telah memberikan kelebihan potensi berupa pengelolaan harta dan perniagaan yang hebat. Allah menghendaki beliau sebagai orang yang mensupport perjuangan dakwah dari segi finansial. Beliau menyadari bahwa tiap manusia telah diberikan potensi dan jalan ibadahnya masing-masing. Akhirnya beliau pun tetap<span style=""> </span>menjadi saudagar kaya raya yang gemar bersedekah. Bahkan Rasulullah memasukkan beliau ke dalam daftar 10 orang sahabat yang dijamin akan masuk syurga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dari cerita di atas betapa kita seharusnya sadar akan potensi yang kita miliki, entah itu menulis, berdagang, olahraga, akademis, dan sebagainya. Kita hanya perlu untuk terus mengasah kemampuan yang sekiranya kita bisa “HEBAT” di situ dan bukan sekedar “BISA”, karena setiap orang punya potensinya masing-masing yang unik. Kita mungkin tak menyadari bahwa pengamen yang kita temui sebenarnya punya bakat sehebat Nidji, atau satpam SKK di kampus bisa bermain bola sehebat Cristiano Ronaldo, atau Tukang Bakso di dekat rumah kita punya bakat Public Speaking dan komunikasi seperti SBY. Orang-orang tersebut hanya belum bisa mengenali potensi dirinya sendiri, dikarenakan kurangnya faktor-faktor sebagai berikut :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >1. Usaha dan Kerja Keras untuk melatih potensi unik yang dimiliki.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >2. Evaluasi diri, selalu berusaha menjadikan diri lebih baik dari waktu ke waktu. Ingat prinsip Kaizen dari Toyota Way, Kaizen artinya <i style="">continues improvement</i> / perbaikan terus menerus.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >3. Keberuntungan, yang saya maksud “keberuntungan” di sini adalah adanya “kesempatan emas” disertai dengan adanya “kemampuan” untuk menangkap peluang emas tersebut. Itulah orang-orang yang beruntung.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sekian dulu tulisan saya, tulisan ini juga dibuat oleh orang yang masih terus mengasah potensi-potensi yang dimilikinya. Harap maklum bila banyak kekurangan. Semangat..!!!</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-72916614981438506492009-04-24T07:24:00.000-07:002009-04-24T07:31:33.154-07:00Facebook, from Networking to Not WorkingFacebook, sebuah fenomena di dunia maya yang mengundang decak kagum. Hanya dalam hitungan bulan saja, pengguna layanan jejaring sosial ini mencapai 200 juta orang<span style=""> </span>lebih di seluruh dunia. Facebook menjadi tren mulai dari anak-anak sampai orangtua pun ikut-ikutan. Sang senior, Friendster pun dibuat geleng-geleng kepala dengan Naughty Boy ini. Facebook hadir dengan keunggulan real<span style=""> </span>time information, on line friends, chatbox, serta open platform bagi situs layanan atau perusahaan lain yang ingin join di dalamnya. Hal tersebut membuat Facebook menjadi situs terbesar ke 3 di dunia saat ini.<p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Banyak orang beralasan ingin nambah teman, menjalin networking, atau bahkan mencari jodoh lewat facebook. Ada juga yang menggunakannya sekedar pamer kalo dirinya famous and friendly dengan banyaknya jumlah teman di friendlist. Ada juga yang menggunakannya sebagai sarana hiburan dan refreshing, tergantung niat masing-masing. Yang jelas orang-orang tersebut ingin mengatakan kepada anda “ Rugi deh kalo gak punya facebook, buruan ikutan..”, karena demikian cintanya mereka terhadap facebook. OK, mereka benar, karena memang sejauh ini facebook dipandang sangat bermanfaat dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, istilah jawanya networking. Sampai-sampai beberapa perusahaan pun mencari tahu karakter calon karyawannya lewat facebook.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Hemm.. Tapi tunggu dulu, apakah memang benar demikian? Apakah Facebook hanya punya segi positif saja? Jwabannya tentu saja tidak. Justru demam facebook menjadi penyakit yang sangat berbahaya dan harus dihindari. <span style=""> </span>Apapun itu, jika porsinya berlebihan justru akan merugikan.
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwmQFUBtbhceZdSr95Hjqd9XLIHFAaE1Khyphenhyphen_jf9w_taQnXgtqZrnmk5VWi08lcHbVbLrdHBIedy2kukJpYC9tM2C0qbG3YCkOvM9ma8ItvwUS8sqguwWldeAcBZrQubm9ds2wCWysTZ20x/s1600-h/facebook_pic.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 590px; height: 220px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwmQFUBtbhceZdSr95Hjqd9XLIHFAaE1Khyphenhyphen_jf9w_taQnXgtqZrnmk5VWi08lcHbVbLrdHBIedy2kukJpYC9tM2C0qbG3YCkOvM9ma8ItvwUS8sqguwWldeAcBZrQubm9ds2wCWysTZ20x/s400/facebook_pic.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5328265361969981282" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Hal ini terkait dengan pengamatanku belakangan ini, tak perlu jauh-jauh, di BEM MFT UGM yang bias dikatakan kantor kerja sehari-hari. Fasilitas wifi yang semula diharapkan bias bermanfaat bagi akses informasi bermanfaat kini<span style=""> </span>mulai melenceng dari tujuan awal. Cba lihatlah ketika datingke BEM, yang bias kita lihat adalah laptop-laptop bergelaetakan dengan user masing-masing, semuanya dengan gaya sendiri-sendiri. Dan situs apakah yang dibuka? Maka jawabannya adalah facebook..! 90% paten. Jika bukan facebook, yang dibuka adalah one manga/naruto. Selain itu, ngegame PES 2009 dan tidur.. Lunar Binasa..! Bahkan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan ketika ada rapat, entah departemennya sendiri ataupun departemen lain.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Hal inilah yang membuatku khawatir belakangan ini, bahwa BEM bukan lagi menjadi tempat dibangunnya kultur produktif. Dulu BEM disukai dan ramai setiap hari karena diskusi dan obrolan menarik , mendidik serta kekeluargaan yang hangat. Karakter ini sedikit demi sedikit mulai berkurang, berganti dengan kebiasaan facebookan dan nge-game. Alasan ke BEM pun berubah menjadi facebookan dan ngegame. Kejadian yang sama tidak hanya terjadi di BEM, tetapi juga di kantor-kantor perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Baik istirahat maupun jam kerja ada saja yang bermain dengan facebook. Korupsi waktu. Bahkan ada yang lalai dengan pekerjaannya, dan yang lebih ditakutkan adalah melalaikan ibadahnya, melalaikan sholatnya. “<i style="">Maka celakalah orang-orang yang sholat, yakni orang-orang yang melalaikan sholatnya” (Q.S. Al-Ma’uun ayat 4)</i>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Dampaknya ialah, Facebook kini bukan lagi sarana untuk <b style=""><i style="">networking</i></b>, tapi justru candu yang membawa kita pada kultur <b style=""><i style="">notworking</i></b>. Facebook hanyalah sarana, bukan kebutuhan pokok. Jangan sampai kecanduan kita pada facebook layaknya orang yang kelaparan mencari makanan. Seringkali kujumpai teman yang sehari saja gak bias kalo gak buka facebook, kegatelan.. aduh aduh.. Beberapa kelemahan lain dari facebook :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Banyak orang asal nge-add teman di facebook tanpa peduli itu teman sebenarnya atau bukan. Kita hanya mengenal orang lewat profilnya saja dan interaksi lewat chating mungkin, tentu saja itu belum cukup untuk menilai teman secara lebih mendalam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Facebook memancing kebohongan, banyak orang memalsukan data diri dengan tujuan tertentu, yang sudah nikah ngaku single, yang lulusan SD ngaku sarjana, foto jelek diganti foto orang lain yang bagus.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Hati-hati dengan informasi diri yang anda tulis atau anda sharing-kan di facebook. Pihak luar seperti Amerika dan Yahudi dengan sangat mudah mengambil informasi penduduk sebuah Negara, isu-isu yang sedang hangat, serta keleahan-kelemahan Negara itu lewat facebook. Terkadang mereka melakukan perang pemikiran melalui facebook tanpa kita sadari. Sedikit demi sedikit pola pikir kita mereka ubah tanpa kita sadari. Mungkin ini terkesan lebay sih, tapi ini mungkin terjadi, sangat mungkin malah. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Facebook melalaikan orang terhadap kewajiban kerjanya dan kewajiban ibadahnya. Membuang waktunya dengan hal sia-sia. Barangsiapa yang waktunya tidak dihabiskan untuk kebaikan, niscaya waktunya tersebut akan diisi dengan keburukan dan kemungkaran. Ketika orang-orang berpendidikan di suatu Negara sudah lalai akan ibadahnya, lalai akan kerjanya, Negara itu akan mudah jatuh atau dijatuhkan baik dengan cara fisik maupun pemikiran.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Yah, kesimpulannya, facebookan sah-sah saja asal bias memanage diri dan waktu agar jangan<span style=""> </span>sampai kecanduan. </p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-62962895208297386022009-04-22T18:42:00.000-07:002009-04-22T18:44:30.670-07:00Cobaan Bertubi-tubiInnalillahi wainna ilaihi roji’uun, belakangan ini kayaknya cobaan bertubi-tubi dating silih berganti. Yah mungkin ini salah satu jalan Allah mengingatkan hambaNya, atau menguji hambaNya. Beberapa cobaan yang dating silih berganti :<p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->2 minggu yag lalu helmku ilang, tumben di sekitar asrama ada maling.. biasanya aman2 wae.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->1 minggu yang lalu bajuku yang kurendam diember kotor semua kena kotoran tikus, ancur kabeh bajuku jadi bernoda hitam-hitam. Gak bisa dihilangin.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Puncaknya Jumat 17 April, HP kesayanganku ilang, 750 nomor berharga ilang semua, termasuk SMS special dan berharga dari teman2. Kayaknya jatuh di jalan, atau dicolong orang? Gak tau, bingung.. Soalnya pas mau ujian mid.. Woro2, barang siapa menemukan HP-ku, jika wanita akan kujadikan istri (ra bakal gelem lah), jika laki-laki akan saya nikahkan dengan sepupu saya jurusan Teknik Kimia 2008.. Pinter lho.. (Bercanda lho Mbak).. Ilang yo ilang.. Ikhlaskan..</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Sabtu 18 April, musibah kembali terjadi, ban motor belakang bocor pas lagi di Pogung, padahal baru kuganti 2 bulan lalu. Ada apa lagi ini, terpaksa nuntun panas2, dan terbukti Jogja memang tambah panas.. Sampe di tukang tambal, ternyata ban dalam sobek pas dop-nya, jadi harus ganti.. Astaghfirullah, mosok baru 2 bulan harus ganti lagi?</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Sabtu siang kumpul KKN, aku kepilih jadi koor Danus, terpaksa, padahal tadinya masuk KKN cuma mo bantu2 dan jadi orang low profile.., ternyata kepilih jadi danus.. Huh, sepertinya aku salah ngasih CV, pengalaman oragnisasi dan kepanitiaan blab la bla belum pada tak hapus.. jadi nambah kerjaan, padahal pengen fokus belajar..</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Selasa, 21 april, cobaan berlanjut. Pagi hari ketika mau berangkat ke kampus ngumpulin tugas ban depan gentian bocor.. astaghfirullah.. Jagan sampai tugas besar SII yang kukerjain semaleman gak tidur jadi sia2 gara-gara ban.. Nekat aja tetep kunaikin sampai kampus.. setelah sampe ke tukang tambal, ternyata ban depan bocor 2.. Weleh-weleh.. Untung tugas SII gak telat..</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Selasa sore pas pulang ke Bantul, di depan Polres Bantul ban belakang bocor lagi, Ya Allah…; Mosok baru 2 hari ganti bocor lagi….</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]-->Ditambah dengan musibah2 lain yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, slow2.. Kalo gak sabar pasti sudah stress kaya caleg2 dan siswa SMA yang gagal UNAS.. Yang paling parah belakangan ini aku sering lupa naruh sesuatu, mulai dari kunci motor, flashdisk, dan lain-lain.. Jadi linglung tingkat akut.. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Tetap sabar… Innama’al ‘ussriyusran, seseungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan.. Yang ku takutkan, ada orang yang sakit hati terus mendoakan yang jelek2… Mohon diikhlaskan..T-T</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style=""> </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-90524888212919568552009-04-17T11:34:00.000-07:002009-04-17T11:38:44.313-07:00Aku dan Sesuatu<div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;">Berkutat dengan sesuatu</div><p style="text-align: center; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"></p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Yang tak kutahu apa sebenarnya sesuatu itu</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Mengganggu ketentraman hati, pikiran, dan jiwaku</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Membayangi setiap sujudku, memendarkan <font style=""> </font>khusyukku</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Akankah aku menunggu sesuatu itu, ataukah sesuatu itu yang menungguku?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Adakah harapku untuk sesuatu itu, ataukah sesuatu itu yang harap akanku? </p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Sesuatu itu datang, sesuatu itu pergi, membingungkan</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Ya Allah, apakah hamba tak pantas untuk sesuatu itu?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Hamba tak boleh untuk sesuatu itu?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Belum saatnya untuk sesuatu itu?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Pada sesuatu ini ada bimbang, takut, resah.....Arhggrhh .......memusingkan.</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Akankah sesuatu itu baik untuk hamba, dan hamba baik untuk sesuatu itu?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">Ataukah Engkau menggantikan sesuatu itu dengan sesuatu yang lebih menimbulkan sesuatu di hati?</p><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;"> </div><p style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255); font-family: lucida grande;" class="MsoNormal">I choose to look at my way.. </p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-56737924799603485432009-04-16T05:55:00.001-07:002009-04-16T06:21:41.475-07:00LIVERPOOL DAN SPIRIT ISTANBUL<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sebelumnya saya turut<span style=""> </span>berduka cita pada pendukung fanatik Liverpool yang harus menangisi kekalahan timnya dari Chelsea di perempat final Liga Champions Eropa pada Rabu dini hari kemaren WIB (rasa sedihnya menusuk hati sampai kebawa pas ujian mid semester, mengenaskan T_T) .<span style=""> </span>Saya sebagai pendukung setia Manchester United (MU) turut bersuka ria dengan kekalahan itu..(Rasakan, salah sendiri Liverpool ngalahin MU di Liga Primer Inggris, kena karma..Hoho, untung puncak klasemen masih di tangan MU).. Lewat Chelsea-lah dendam MU bisa terbalas… Yes, yes, yes, Trims buat Chelsea.. <span style="" lang="SV">^^V<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Tapi salut banget buat Liverpool yang menyajikan pertandingan yang sangat atraktif, mempesona,<span style=""> </span>bikin penonton sesak napas dan jantungan. <span style=""> </span>Setelah kalah 1-3 dari Chelsea di kandang sendiri (Stadion Anfield, Liverpool) pada<span style=""> </span>Leg-1 Perempat Final<span style=""> </span>Liga Champion, Liverpool membawa beban berat, bahkan <i style="">mission</i> <i style="">impossible</i><span style=""> </span>untuk membalikkan keadaan pada <span style=""> </span>Leg-2<span style=""> </span>di kandang Chelsea (Stadion Stamford Bridge, London) karena Chelsea sangat hebat di kandang. Liverpool harus menang dengan minimal 3 gol tanpa balas agar bisa lolos ke semifinal, atau minimal skor 3-1 untuk memaksakan perpanjangan waktu dan opsi terakhir adu penalty. Chelsea sendiri cukup santai karena sudah memasukkan 3 gol tandang pada leg pertama (gol tandang lebih bernilai pada perhitungan agregat gol).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfbhQPmUcCYURv4_wa8VJtzBAM-MHc4d3cFmBJsWbkaeC6XmvyFQL7AlTahEre92l2NWJoe6Kw4kxChIobu0yppIlgEr0z3nGWrp58FqR719eW_SQMXCISm3UUsJq2OtGK-faM30Mz1_Wo/s1600-h/Chelsea-Liverpool_CL.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 500px; height: 353px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfbhQPmUcCYURv4_wa8VJtzBAM-MHc4d3cFmBJsWbkaeC6XmvyFQL7AlTahEre92l2NWJoe6Kw4kxChIobu0yppIlgEr0z3nGWrp58FqR719eW_SQMXCISm3UUsJq2OtGK-faM30Mz1_Wo/s400/Chelsea-Liverpool_CL.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5325278408788771922" border="0" /></a>
<span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size:14;"><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Memori Istanbul</span></span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Apakah Liverpool menyerah begitu saja dan memainkan sepak bola pasrah dan ecek-ecek? Sama sekali tidak. Bahkan Liverpool memperagakan permainan yang sangat atraktif, melebihi penampilan Chelsea yang lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Semangat Liverpool ketika berlaga di Liga Champions memang sangat luar biasa dan ditakuti lawan-lawannya. Final Liga Champions 2005 di Kota Istanbul Turki adalah buktinya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Waktu itu Liverpool duel lawan AC Milan, klub Italia yang sampai sekarang sudah 7 kali meraih gelar Liga Champions. Bayangkan saja, pada babak pertama, dalam 45 menit Liverpool sudah kemasukan 3 gol. Mereka dihajar habis-habisan oleh AC Milan, kaya diajari bermain bola. Suporter Liverpool pun dibikin menangis sesenggukan, bahkan ada yang bunuh diri gara-gara sudah bertaruh cukup banyak untuk menjagokan Liverpool (sampai segitunya ya). Yang nonton dari rumah sudah pada matiin TV. Pikiran mereka ”Paling-paling ntar Liverpool kalah, malah mungkin jadi 5-0 atau 6-0”. Semua putus harapan, dalam sejarah Liga Champions waktu itu belum ada klub yang mampu membalikkan keadaan setelah ketinggalan 3-0.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Apa yang dilakukan seorang Rafael Benitez, pelatih Liverpool? Benitez gak marah sama ana-anak asuhnya, di ruang ganti dia cuma bilang seperti ini pada para pemain Liverpool yang stress dan tertekan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="color: rgb(0, 0, 153);font-size:130%;" ><b style=""><span lang="SV">”Anak-anak, ayo kita teruskan dan nikmati permainan ini. Masih ada 45 menit babak ke-2, coba kita ciptakan 1 gol saja, kemudian kita lihat lagi apa yang akan terjadi”.</span></b></span><span lang="SV" style="font-size:14;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Benitez mengucapkannya dengan tenang dan senyum, tanpa takut dipecat andaikan timnya kalah dengan skor memalukan dari AC Milan. Kontan saja anak-anak Liverpool terlecut semangatnya<span style=""> </span>mendengar kata-kata sang pelatih. Ya, berusaha keras ciptakan 1 gol dulu, baru kemudian lihat situasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Babak kedua dimulai, permainan Liverpool berubah drastis, menggila, mengamuk, mengobrak-abrik permainan AC Milan. Permainan Milan yang tadinya santai dan mengalir jadi kacau karena para pemain panik mengantisipasi serangan anak-anak Liverpool yang sporadis. Baru berjalan beberapa menit Liverpool berhasil mencetak 1 gol, pendukung Liverpool yang tadinya tertunduk lesu pun bangkit bersorak sorai.. Sekitar menit 70-an,<span style=""> </span>1 gol lagi berhasil disarangkan ke gawang Milan.. Skor jadi 3-2.. Pemain Milan semakin panik, gantian mereka yang diajari main bola sama Liverpool.. akhirnya di menit-menit terakhir, Milan kebobolan 1 gol lagi..! Skor imbang 3-3.. pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit..<span style=""> </span>karena tak ada yang berhasil mencetak gol di perpanjangan waktu, permainan pun dilanjutkan dengan adu tos-tosan alias adu penalti. Pemain Liverpool yang bermental baja pun mengeksekusi penalti dengan dingin.. Dan Trofi Liga Champions mereka yang ke-5 pun berhasil mereka boyong ke stadiun Anfield, Liverpool.. Luar biasa.. Luar Biasa..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada saat Leg-1 melawan Chelsea pun, sebenarnya kualitas permainan Liverpool lebih baik ketimbang Chelsea. Namun keberadaan Guus Hidink sebagai pelatih Chelsea mampu mengeksplorasi kelemahan sektor pertahanan Liverpool yang lebih menekankan penjagaan zona dari pada penjagaan 1 lawan 1. Akhirnya Chelsea berhasil memanfaatkan peluang lewat umpan bola-bola mati dan menghasilkan gol. Skor 3-1.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada leg kedua, Liverpool membawa Spirit of Istanbul ke Stadion Stamford Bridge, kandang Chelsea. Mission Imposible mengejar defisit 3 gol untuk menang pun dijalankan. Keadaan diperparah dengan absennya kapten Liverpool Steven Gerrard yang cedera. Semua pemain Liverpool masih belum menyerah ssebelum titik penghabisan. Begitu pula para supporter yang selalu menyanyikan yel2 ”You’ll Never Walk Alone”, yel kebanggaan Liverpudian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Semangat Istanbul terbukti, pada babak pertama pertahanan Chelsea diobrak-abrik. Padahal Chelsea main di kandang sendiri, justru Liverpool yang banyak menguasai bola. Alhasil, pada babak pertama, liverpool berhasil menjebol gawang Chelsea 2 kali lewat tendangan bebas Fabio Aurelio dan penalti Xabi Alonso akibat pel;anggaran pemain belakang Chelsea. Skor 2-0 untuk<span style=""> </span>Liverpool.. Suporter Liverpool berteriak-teriak histeris, 1 gol lagi tim mereka bakal lolos ke semifinal. Sementara pendukung Chelsea ketar-ketir, dibuat terbengong-bengong dengan permainan timnya yang jelek abis.. Guus Hidink pun marah bukan main pada para pemainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada babak kedua, barulah Chelsea berani keluar menyerang.Apa boleh buat, kalau terus bertahan maka akan makin banyak kemasukan gol. Akhirnya Chelsea melakukan beberapa pergantian pemain, beberapa pemain tipe bertahan diganti dengan tipe menyerang. Akibatnya sungguh luar biasa, salaing adu serang antyara kedua team, menciptakan hawa pertarungan yang sangat panas. Penonton beberapa kali dibiuat berhenti bernapas dengan aksi-aksi individu mengancam gawang lawan. Liverpool mulai kelelahan dan lengah, akhirnya kebobolan lewat kerjasama apik<span style=""> </span>Didier Drogba dan Anelka. Skor 2-1, Liverpool masih unggul.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Serangan terus dilakukan oleh Chelsea, pada satu kesempatan, Chelsea memperoleh 1 tendangan bebas akibat pelanggaran kecil di luara kotak penalti. Sekitar 25 meter.. Bek Chlesea, Alex, melakukan tendangan canon dengan kecepatan tinggi yang sulit diantisipasi kiper Liverpool, Pepe Reina. Skor berubah imbang 2-2.. Pendukung Chelsea gantian bersorak sorai.. Pendukung Liverpool kembali harap-harap cemas.. Liverpool harus menyarangkan 2 gol lagi untuk lolos..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Chelsea semakin memahami kelelahan yang dirasakan Liverpool akibat tampil ngotot di babak 1 tadi, Frank Lampard pun dengan mudah mengecoh pemain belakang Liverpool dan menceploskan bola ke gawang.. Chelsea berbalik unggul.. 3-2.. Tugas Liverpool semakin berat karena harus membalas 3 gol lagi untuk lolos, padahal waktu tinggal 10 menit.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Apakah pemain Liverpool menyerah? Tidak sama sekali. Semangat Istanbul itu masih ada.. Dengan sisa tenaga terakhir, gocekan Lucas Leiva berbuah gol manis lewat tendangan yang dipantulkan ke tubuh pemain Chelsea sehingga arah bola berubah.. Kedudukan imbang lagi, 3-3.. Sungguh atmosfer pertandingan yang seru..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Tak segera berpuas diri, pemain liverpool kembali melakukan penyerangan sporadis lewat berbagai sisi.. Menyisir sektor sayap, gelandang Liverpool Albert riera memberi crossing ke Dirk Kuyt yang menanduk bola.. Liverpool berbalik unggul lagi, 4-3... Keren abiss.. Liverpool semakin bersemangat karena mereka tinggal membutuhkan 1 gol lagi untuk lolos ke semifinal.. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Akan tetapi, Chelsea bukanlah klub kacangan..<span style=""> </span>dengan pemain-pemain mahal dan pelatih sekaliber Guus Hidink, Chelsea kembali melakukan serangan di menit-menit terakhir.. Frank lampard kebmbali menjebol gawang Liverpool di menit 89.. Skor kembali imbang 4-4.. Luar biasa.,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Waktu yang tersisa tidak mampu digunakan Liverpool untuk menambah gol lagi..Akhirnya mereka tersingkir dari Liga Champions, tersingkir dengan terhormat dan kepala tegak.. pemain Chelsea dan Liverpool pun<span style=""> </span>daling bersalaman, berpelukan, dan tukar kaos.. Penonton melakukan standing Applaus.. tak ada kericuhan, pertandingan berakhir dengan semangat yang luar biasa.. Menyihir emosi semua penontonnya..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Akhirnya loloslah 4 tim yang maju ke semifinal yaitu Chelsea (mengalahkan Liverpool dengan agregat 7-5), Manchester United (Tundukkan FC Porto dengan agregat 3-2), Barcelona(kalahkan Bayern Muenchen dengan agregat 5-1), dan Arsenal (kalahkan Villareal dengan agregat 4-1)..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dengan hasil ini 3 tim Liga Inggris (MU, Arsenal, Chelsea) mendominasi Semifinal Liga Champions Eropa, dan hanya 1 wakil Liga Spanyol tersisa yakni Barcelona. Wakil-wakil dari Liga Italia, Liga Portugal, Liga Jerman, dan Liga Perancis sudah keok di babak awal..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Hidup MU......!!!!!!!!! Moga-moga menang lagi dan jadi tim pertama yang menjuarai Liga Champions berturut-turut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span lang="SV" style="font-size:14;"><span style="font-size:130%;">SPIRIT ISTANBUL, SPORTIVITAS, DAN PEMILU...^^V</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Melihat permainan sepakbola eropa yang begitu indah, menggugah, fantastis, dan sportif, kadang sempat berfikir andaikan partai-partai dan tokoh-tokoh politik di Indonesia bisa punya semangat dan sportivitas macam itu. Terkait dengan hasil Pemilu, dimana banyak partai yang protes karena diduga banyak kecurangan, terutama masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dan yang protes adalah dari kalangan partai-partai yang kalah dalam Pemilu Legislatif 2009. Mungkin<span style=""> </span>ketika kondisinya mereka yang menang, mereka gak bakalan protes segethol sekarang dan akan mendiamkannya. Yah, patut kita sadari, kadang kita belum bisa sportif dalam menerima kekalahan. Seperti sepakbola Indonesia, ketika tim kalah, wasit yang sering dipersalahkan (walaupun kadang wasitnya juga emang ingah-ingih, ehe..) Permasalahan klasik, kedua belah pihak baik KPU-Pemerintah maupun Parpol belum bisa bersikap dewasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dari Caleg pun juga banyak yang belum bisa menerima kekalahan, terbukti dengan adanya kasus Caleg jantungan gara-gara kalah, ada yang gantung diri, dan ada yang masuk RSJ karena stress. Yang paling konyol ialah Caleg yang menarik kembali barang-barang yang sudah disumbangkan ketika kampanye karena ternyata ia kalah di perhitungan suara.. Berarti dulu nyumbangnya gak ikhlas.. Tindakan opo iku.. <i style="">A’udzubillah min dzalik</i> deh..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kalo boleh usul sama bapak-bapak KPU, buat Pemilu selanjutnya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Pendataan DPT dilakukan lebih awal, kerjasama sama BPS, kan lebih enak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Adain TPS di kampus, soalnya banyak mahasiswa yang golput secara teknis karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pulang kampung buat nyontreng.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Memperketat syarat pendaftaran Parpol dan verifikasi berkasnya, biar parpolnya gak kebanyakan kaya sekarang, bikin bingung. Lagian, yang dapat kursi di DPR kan cuma parpol yang melewati parlementary threshold (2.5% suara pemilih) dan terbukti sekarang cuma ada 9 partai yang melebihi 2.5% suara. Yang lainnya, good bye.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Membuat kontrak Pemilu Damai dengan parpol dan ditandatangani bersama, yang menyatakan siap menang dan kalah, serta kalo ada kasus diselesaikan menurut hukum yang berlaku. Jangan kaya sekarang, saling curiga, <i style="">suudzon</i>, dan menyalahkan, gak baik lho.. Kita kan saudara..Ehe.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bikin aturan format kampanye yang lebih cerdas, selama ini kalo dipikir2, dana kampanye lebih banyak buat dangdutan lebay, bendera dan spanduk kampanye udah kebanyakan, kalo disambung-sambung bisa dibentangkan mulai dari tugu Jogja sampai Pantai Parangtritis, ngrusuhi Nyi Roro Kidul. Mending buat baksos atau perbaikan jalan. Jadi KPU bikin aturan bahwa minimal ada 1 kegiatan kampanye yang benar-benar pemberdayaan masyarakat (asal jangan money politik lho).. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family:Symbol;">·<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Kerjasama dengan Universitas terkait dengan sosialisasi Pemilu.. Kaya UGM donks.... mempelopori KKN Penyuluhan Pemilu ke masyarakat... Bangganya jadi mahasiswa UGM, Khuhu.. Universitas keren dan peduli. Bayangin aja jika tiap Universitas ada KKN Pemilu, KPU bisa menghemat dana berapa milyar buat sosialisai Pemilu 2009..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Apalagi ya, ah embuh lah.. <span style="" lang="SV">Lagi mikir UTS.. Pikiren dhewe.. .. Yang jelas, Dukung MU di Semifinal Liga Champions dan doakan saya bisa dapet keberuntungan dan nilai bagus di UTS. Satu lagi, doakan biar jadi Bupati Bantul yang bersih dan ikhlas mengabdi pada rakyat.. Amin..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-27696247017803661682009-03-21T19:38:00.000-07:002009-03-21T19:52:16.921-07:00Time is Waktu<div style="text-align: justify;">Perasaan baru kemarin sore kita menjadi anak-anak. Ternyata sekarang sudah segedhe ini. Semangat-Semangat…!!! Cepat sekali waktu berjalan bersama kita. Tanpa kita hitung pun waktu akan tetap berjalan menuju titik penghabisannya. Begitu pula usia kita, tiap detik bukan semakin bertambah akan tetapi semakin berkurang. Dan perjalanan hidup mulai dari anak-anak hingga dewasa dimaknai secara berbeda oleh tiap orang. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> yang dilalui dengan kebahagiaan, ada pula yang merasakan kesengsaraan dan kesedihan. Bila boleh mengibaratkan, perjalanan hidup seseoang di dunia ini layaknya penumpang sebuah bus. Dan tiap tiap penumpang punya kegiatan masing-masing sambil menunggu bus itu sampai ke tujuannya.</div><p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1. </span></span>Penumpang yang menghabiskan waktu di bus dengan tidur, tau-tau ketika bangun sudah sampai di tujuan. Penumpang tipe ini tidak akan sempat melihat-lihat indahnya pemandangan di jalan. Begitu pula orang yang menghabiskan waktu hidupnya untuk bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur daripada bekerja, maka jangan berharap impiannya meraih kesuksesan akan terwujud. Yang ada ialah penyesalan ketika usia sudah senja, mengapa waktunya disia-siakan untuk bermalas-malasan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2. </span></span>Penumpang yang menhabiskan waktunya untuk melihat-lihat pemandangan. Penumpang tipe ini lebih beruntung karena bisa melihat keelokan alam. Akan tetapi yang dilihat hanya sebatas kemampuan matanya saja. Kita tak akan tahu kondisi alam itu yang sebenarnya karena kita hanya melihatnya dari jauh.<span style=""> </span>Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menilai sesuatu atau seseorang dari penampilan fisik saja. Padahal penilaian kita belum tentu sesuai dengan realitas yang sebenarnnya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Penumpang yang menghabiskan waktunya dengan membaca, entah itu koran ataupun buku. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat<span style=""> </span>bagi si penumpang karena dapat menambah wawasan dan memanfaatkan waktu luangnya agar tak menjadi sia-sia. Di kehidupan nyata, penumpang ini adalah orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4. </span></span>Penumpang yang menghabiskan waktunya untuk berbincang-bincang dan berkomunikasi dengan penumpang lain. Walaupun tidak memaca buku, penumpang seperti ini mampu menambah wawasannya dengan bertukar pikiran, pengalaman<span style=""> </span>dan juga ngobrol dengan penumpang di dekatnya. Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita tak Cuma bisa mendapatkan ilmu dari buku atau koran atau sekolah. Dengan bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, kita bisa mengetahui karakter dan kepribadian orang lain, bertukar ilmu, berbagi pengalaman. Kita juga belajar untuk peduli dan berempati kepada orang lain di sekitar kita.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mungkin masih banyak lagi tipe-tipe penumpang yang lainnya, namun rata-rata penumpang bus memang melakukan perbuatan yang saya sebutkan di atas. Lantas manakah yang baik? Yang baik ya tentu saja penummpang yang bisa menyeimbangkan kegiatannya. Sekali-kali dia membaca, melihat pemandangan untuk menghilangkan kepenatan setelah membaca, namun jangan lupa untuk menyapa penumpang disamping kita dan mengajaknya ngobrol. Kalau tubuh kita sudah capek, ya luangkanlah waktu untuk tidur sejenak..(Ingat , jaga barang2 anda, banyak copet di bus.. He3)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Ups… sepertinya saya terlalu banyak ngelantur ke mana-mana.. Kembali ke tujuan saya menulis tulisan gak jelas ini…<span style=""> </span>Hanya bermaksud mengevaluasi diri sendiri bahwa ternyata selama ini belum bisa optimal dalam manajemen waktu… Kadang kita kelihatan sebagai orangyang benar-benar sibuk, akan tetapi setelah dirasa-rasa terkadang kita hanya mendapatkan lelah dan capek dari kegiatan yang kita lakukan tanpa memperoleh makna apapun. Atau malah terkadang kita bingung dengan waktu kosong kita sendiri, “Mau ngapain ya, hari ini?”, “Waduh sekarang waktuku kosong, kuhabiskan buat apa ya?” Atau malah bengong gak jelas, bahasa jawanya mbathang/nganggur…</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Kalau sudah tua sih mungkin wajar ya banyak waktu kosongnya coz kondisi fisik dan pikiran sudah tak mendukung. Walaupun masih ada juga orang tua yang masih gila kerja. Namun melihat umur kita yang masih muda, belasan tahun atau duapuluhan tahun, menganggur tanpa kerjaan atau kesibukan benar-benar bisa bikin risih, gak produktif sama sekali. Dan sebagian besar mahasiswa mengalami hal itu.. Ya <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:state>?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mari berhitung ..! (Jawab dengan jujur ya)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam kamu tidur dalam sehari? (Termasuk tidur siang, tidur pagi, dsb..)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam efektif kamu kuliah?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam kamu belajar?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam waktumu untuk kegiatan pribadi (mandi, cuci, dsb)?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam kamu bekerja/rapat/organisasi?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">6.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam kamu habiskan untuk beribadah dan berdoa?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">7.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam kamu habiskan untuk merencanakan masa depanmu?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">8.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Berapa jam waktu kosongmu dalam sehari(dengan agenda tidak jelas)?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mari kita jawab :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Katakan kita tidur 8 jam sehari sesuai saran ahli kesehatan. 8 jam = 1/3 x 24 jam. Berarti kita menghabiskan sepertiga hidup kita cuma untuk tidur..! Waw..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Kuliah dalam sehari rata-rata 3-6 sks..<span style=""> </span>Ambil aja 5 sks, dikalikan 50 menit/sks =250 menit = 4 jam lebih dikit. Itupun kalau dosen niat.. Waktu efektif dosen ngajar paling cuma 3 jam dalam sehari.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Hahaha, ini pertanyaan sensitif.. Jawabannya tergantung anda, kalau aku sih gak pernah belajar.. Belajarnya pas ujian tok, SKS (Sistem Kebut Semaleman)… OK lah, untuk anak rajin sekitar 2 jam sehari(Nek aku sih gak betah).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Untuk kegiatan makan, mandi, nyuci, dsb (kalau gak keset/males) sekitar 2 jam.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Yang masuk dalam KEPARAT (kelompok pecinta rapat), katakan sehari mengalokasikan 2 jam..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">6.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Untuk beribadah dan berdoa..(kalo masih inget sama Yang Di Atas).. Emm, katakan 1 x sholat = 10 menit, sehari 50 menit, dibuletin jadi 1 jam.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">7.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Bicara tentang masa depan, gak semua orang berpikir tentang masa depannya.. Besok, satu bulan lagi, satu tahun lagi, 5 tahun lagi, saya mo ngapain ya…. Bahkan banyak yang bingung waktu ditanya apa cita-citamu? Memang sih ada juga orang yang menjalani hidupnya mengalir seperti air..Slow.. Namun alangkah baiknya kalau kita mengatur jalur dan kecepatan aliran kita sendiri..Lebih asyik.. <span style=""> </span>OK lah, untuk yang satu ini 1 jam aja.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">8.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Waktu kosong dalam sehari = 24 jam – (8+4+2+2+2+1+1) jam = 4 jam..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Gilee.. Luar biasa, ternyata tiap hari kita minimal ada <b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:18;" >4 jam waktu kosong…</span></b> buat ngapain aja tuh? Mbathang, ngerumpi, nongkrong, nggosipin orang, ngalamun, jalan-jalan, atau malah tidur lagi? (Mengenaskan)..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Itulah yang coba kurenungkan akhir-akhir ini.. Sudah semester ke-6 aku kuliah… Tapi masih ecek-ecek..<span style=""> </span>Masih banyak orang-orang hebat yang harus disusul.. 5 semester kemarin masih belum terlalu efektif dalam manajemen waktu.. Mulai saat ini berusaha konsisten.. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Kalau dipikir-pikir, manusia sungguh makhluk yang durhaka.. Misal 1 jam dianggap sebagai 1 sks dan 1 hari = 24 sks, ternyata rata-rata manusia mengalokasikan kurang dari 1 sks untuk beribadah pada Yang di Atas, itupun masih mendingan ya… Kadang ada yang sama sekali gak eling blas.. Bandingkan dengan 23 sks yang dihabiskan untuk urusan dunia dll.. Astaghfirullah..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6uCVbRfRDjzmLqoB98ufcbErWHazlmGFhhgvBFqi6Smp0r4GCipXE2w2kmxgcgJjH9MkOwvPbug0jsslkHulVDuRrfj2hk9o6IxO3oHmbG23xu7EG0q-AbYYUayZUnWs-rFmncrbL3vn/s1600-h/palms-clock.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6uCVbRfRDjzmLqoB98ufcbErWHazlmGFhhgvBFqi6Smp0r4GCipXE2w2kmxgcgJjH9MkOwvPbug0jsslkHulVDuRrfj2hk9o6IxO3oHmbG23xu7EG0q-AbYYUayZUnWs-rFmncrbL3vn/s400/palms-clock.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5315838750302857378" border="0" /></a><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:16;" >
</span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:16;" >Manajemen Waktu<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Daripada terus menangis dalam kegelapan alangkah baiknya kalau kita mencoba menyalakan lilin. Daripada terus menyesali waktu dan usia kita kemaren yang belum kita habiskan dengan “bijaksana”, alangkah baiknya mencoba untuk memperbaiki manajemen waktu kita mulai saat ini juga. Mungkin ini beberapa tips yang telah kuterapkan dalam kegiatanku sehari-hari dan alhamdulillah ada perubahan dan manfaat yang cukup signifikan.. Monggo kalo mau ditiru, kalo gak mau ya gak pa2, tiap orang punya cara masing-masing.. harap tenang, mencoba cara ini tidak menyebabkan serangan jantung, impotensi, atau gangguan kehamilan dan janin.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Miliki Time Table di Kamarmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Murah lho, paling kalau beli cuma 5 ribu rupiah, tapi manfaatnya terasa banget. Ketika kita punya banyak agenda dalam satu bulan, catat agenda-agenda penting di Time Table. Jadi kalo kita kelupaan kalo ada agenda atau rapat penting, tenang aja coz setiap masuk kamar kita akan selalu diingatkan oleh Time Table kita.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Miliki Buku Agenda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Selain Time Table, buku agenda juga usefull banget.. Gak asyik <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:state> kalo kita bawa time table kita ke mana-mana? Termasuk kalau kuliah.. Buku agenda berfungsi sebagai pencatat agenda juga seperti time table. Beli aja buku agenda yang ukurannya sedang. Bagi setiap halaman menjadi 4 kotak dengan cara digarisin pake pulpen. Dengan demikian 1 halaman bisa buat menulis agenda untuk 4 hari.. Irit <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:state>? Tuliskan agendamu dalam 1 minggu atau 1 bulan ke depan. Bila ternyata masih banyak kotak yang kosong, artinya kita belum memanfaatkan waktu kita dengan optimal.. So, kita harus mikir bagaimana biar tu kotak/hari gak kosong.. Isi dengan kegiatan/aktifitas bermanfaat.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Buku agenda juga bisa digunakan buat mencatat intisari buku, artikel, ataupun materi yang kita dapatkan. Kata pepatah “<i style="">pena yang pendek itu lebih kuat daripada ingatan yang panjang</i>”, sejenius apapun kita pasti ada kalanya lupa. Dengan adanya catatan intisari buku/artikel yang pernah kita baca, kita bisa dengan mudah membukanya sewaktu-waktu jika kita lupa.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Kalau ada masalah dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun organisasi atau akademik, jangan lupa catat dalam buku agenda juga, termasuk cara pemecahannya ketika kita berhasil mengatasinya. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> kalanya ketika nanti kita bekerja, kita akan mengalami masalah yang mirip dengan yang kita alami sekarang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Oh ya, alangkah baiknya jika masalah dibagi-bagi berdasarkan prioritasnya :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">GAWAT-DARURAT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">TIDAK GAWAT TETAPI DARURAT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">DARURAT TETAPI TIDAK GAWAT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">TIDAK GAWAT DAN TIDAK DARURAT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Selain itu juga diklasifikasikan, apakah agenda tersebut merupakan KEWAJIBAN, KEBUTUHAN,<span style=""> </span>atau hanya SAMBILAN saja.<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">3.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Miliki Buku Catatan Ide</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Pada saat2 tertentu, kadang kita punya ide-ide kreatif dan brilian.. Daripada ide-ideitu menguap, mending kita catat dalam sebuah buku kecil, khusus disiapkan untuk mencatat ide-ide kita. Kata Pak Bagyo, Kaprodi T. Industri UGM, di masa mendatang industri yang akan berkembang pesat adalah industri kreatif, dan yang mampu survive adalah orang-orang yang bisa berpikir kreatif.. Nah, oleh sebab itu mulai dari sekarang kita harus belajar melatih kreatifitas dan menghargai setiap ide2 kita. Caranya ya dengan mencatat ide2 kreatif kita itu tadi. Kalo kita menganggap ide kita salah, cukup dicoret saja, jangan dicoret. Boleh jadi saat ini ide yang kita tuliskan menurut kita salah namun 3 bulan 6 bulan lagi bisa jadi ide itu jadi benar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Untuk remaja atau mahasiswa yang sering belanja di pasar atau di mall, mulai sekarang jangan Cuma belanja barang dan bersikap konsumtif.. Manfaatkan waktu kita jalan-jalan di supermarket atau pasar untuk observasi produk2 baru.. Prinsip gampangnya untuk mengawali krreatifitas adalah ATM, yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi… Dengan demikian kita gak Cuma belanja barang di supermarket tapi juga “belanja ide”(yang ini kan gratis..ehe)..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">4.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Miliki Target Bulanan dan Target Semester</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Target bulanan dan target tiap semester sangat membantu memotivasi diri kita agar lebih baik dari hari-hari kemaren. Dengan adanya target-target tersebut, kita bisa mengevaluasi diri di akhir periode target, berapa persen target kita yang tercapai. Apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari periode kemaren.. Ketika capaian target kita lebih buruk dari yang kemaren, berarti ada yang salah dalam diri kita, dan celakalah orang yang hari ini lebih jelek dari hari kemaren (Ali bin Abi Thalib ra.).. Tulis target kita besar2 dan tempel di kamar, atau catat di buku agenda kita.. Target tersebut bisa berupa target pribadi, target organisasi, target akademis, target ibadah, terserah anda.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Biar menarik, desain tulisan target kita dibikin yang bagus pake corel atau photoshop, kalo perlu tambahkan foto orang tua, keluarga, teman, atau orang-orang yang kita sayangi agar lebih memotivasi diri kita.. Kemudian diprint berwarna.. Sip..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">5.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Jangan terlalu sering memberikan toleransi pada diri sendiri</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Ini nih, penyakit yang paling sering muncul, termasuk diri saya sendiri.. Sebenarnya kita bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan lebih cepat, lebih awal, dan lebih baik. Namun kita sering berapologi dan terlalu mentolerir diri sendiri “ah, besok aja masih sempet” atau “wah, agak capek, tiduran dulu ah, ntar aja ngerjainnya(padahal sebenarnya masih bisa mengerjakan)”, atau “ah aku datang rapatnya telat saja, paling teman-teman yang lain juga telat”..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Kalo kita terlalu sering mentolerir diri sendiri, lama kelamaan kita akan menjadi orang yang malas dan menunda-nunda pekerjaan. Akibatnya waktu kita banyak terbuang percuma padahal sebenarnya kita bisa lebih produktif lagi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">6.<span style=""> </span></span></span><!--[endif]-->Optimalkan waktu istirahatmu..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Banyak mahasiswa saat ini yang sering begadang ngerjain tugas. Sebenarnya itu pola hidup yang gak sehat abis.. Bisa merusak liver.. Kalo kata ahli kesehatan sih tidur sehat itu sekitar 8 jam.. tapi kalo tidurnya 8 jam kita rugi coz 1/3 umur kita cuma untuk tidur.. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Sebenernya tidur itu yang penting kualitas, bukan kuantitas.. walaupun memang ada jumlah jam minimal tidur sehat.. Kebanyakan orang-orang sukses rata-rata tidur 4-6 jam sehari.. kalau yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, beliau tidur awal tapi juga bangun awal.. Tidur sekitar jam 22.00 kemudian bangun jam 2 atau jam 3 pagi. Kadang ketika kelelahan<span style=""> </span>beliau tidur siang juga sekitar setengah jam sampai 1 jam (Power Nap) sebelum dzuhur atau sesudah dzuhur. Secara riset terbukti bahwa Power Nap cukup efektif memulihkan energi dan konsentrasi. Tapi jangan lama2, max 1 jam aja.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Yang jelas jangan tidur pada 2 waktu :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Sesudah Subuh</b> <span style=""> </span>: Menyebabkan rentan terhadap penyakit..</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Antara Ashar dan Maghrib</b> <span style=""> </span>: Menyebabkan Linglung, Bingung, dan Pikun.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Yah, mungkin itu dulu tulisan dari saya</b>.. Itung2 dah lama gak up date.. Semoga bermanfaat.. lain kali kita terusin lagi.. Ehe..</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-16533042134385531662009-03-08T21:04:00.000-07:002009-03-08T21:17:19.025-07:00PH BEM KMFT : 70% Naluri Pembunuh, 30 % Maling<div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Hari sabtu, 7 Desember 2009 yang cerah ceria, PH BEM KMFT ngadain Forga (Forum Keluarga) di Prambanan. Acara sudah diplanning 5 hari 3 hari sebelumnya oleh aku dan C-Kink dengan acara bla bla bla gak jelas… Sebenernya agak gak sreg sih neng Prambanan, arep ndelok opo? Kalo ke t4 Pakdheku mesti lewat.. Candi Prambanan ya tetep gitu-gitu aja.. Tapi sudah keputusan C-Kink autis sama Mifta.. manut wae.. Sami’na wa atho’na..<blockquote></blockquote>
Sabtu pagi sudah ada gejala-gejala gak beres.. Katanya kumpul jam 7 pagi.. jam Indonesia kayanya, bukan jam Jepang. Jadi selalu ada injury time 0-1 jam.. Huff.. Mengecewakan, jam 7 yang datang baru aku, ikhsan, sama gunawan KRT. Lainnya ada yang +5 sampai +30 menit.. Payahh… gejala buruk lain terjadi, udah janjian pake dresscode putih semua tapi ternyata ada yang pake item, ada yang pake pink.. Pulang sono… ganti baju.. sukurin….., Untung saja kado silang gak ada yang kelupaan.. Plong..<blockquote></blockquote>
Di perjalanan ada musibah lagi.. Ban motor Miftah bocor… Tinggal wae… Berangkat duluan.. Sampe di Prambanan ya thetek nongkrong gak jelas, nunggu Mifta suwiii.. Akhirnya jam setengah sepuluhan Miftah nyampe juga.. Akhirnya masuk.. Tapi.. tapi.. kok tiketnya 15ribu… larang banget.. kayake mbiyen gak semahal itu?? Kapitalis tenan ki perusahaan sing ngurusi Prambanan.. Sial.. Pas masuk ppun yang bawa kamera disuruh bayar tambahan 5000, handycam 15rb..he3.. Kamera Rindi tak sembunyiin di tas.. Gak usah ngaku.. wong ini pungli.. Iwan juga nyimpen handycamnya dalem tas… Namanya pungutan kalo gak ada kuitansinya ya paling2 masuk kantong pegawai situ.. Korupsi lapisan bawah..<blockquote></blockquote>
Acara dimulai dengan deep introduction, menceritakan masa kecil dan keluarga.. Tau sendiri..orang kalau sudah cerita masa lalu betah banget.. mau motong gak enak.. dan berantakanlah planningku sama C-Kink.. dari jam 10-12 isinya deep introduction semua.. Tapi ceritanya aneh-aneh kok..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Nasikun si Jenius (Kadept PSDM):</span><blockquote></blockquote>
Masa kecil bolang di desa, persis kaya aku.. SD terpencil.. Kalo istirahat murid2nya maen ke sungai nyari ikan.. Rata2 penduduk desanya nasikun cuma sekolah sampe SMP, Cuma Nasikun yang bisa sampe kuliah sampai UGM. Luar biasa si Nasikun, sejak SD sampai kuliah beasiswa terus, pernah pertukaran pelajar(AFS) ke Amerika.. Sejak SD-SMA juara 1 terus, semester 1 dan 2 IP 4.. Semester ini dapet beasiswa ke Korea.. Bikin ngiri.. Ndomblong… Geleng-geleng kepala..<blockquote></blockquote>
Nasikun sering diejek temen2nya.. gara2 nama orang tuanya yang aneh.. Bapaknya namanya Turki, dan ibunya Ruminah, diplesetin jadi Rumania…. JANGAN SALAH…. Turki + Rumania = Korea (nasikun dapet beasiswa ke Korea).. Mungkin ejekan temen2nya jadi doa buat Nasikun..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Fajri si Pembunuh gak pernah mandi (Kadept Media dan Propaganda)</span><blockquote></blockquote>
Waktu kecil nakal abisss… banyak berbuat kriminal… seneng berkelahi.. mafia SD Bekasi.. Pernah mbocorin kepala temennya … Sampai2 orangtuanya sering dipanggil ke sekolah (kaya film banget).. Sering mbajak lagu terus dijual ke temen2nya dalam bentuk CD… mainin pistol ayahnya nembakin tikus dan alhamdulillah kena sampai mati…. Pernah membunuh kucing dengan melindasnya sampai gepeng… Astaghfirullah… untung pas SMA mulai bertobat… Dan celakanya dia sekarang diterima di Teknik Mesin UGM.. Jurusan yang akan membuatnya susah lulus dan menua dan jarang mandi… Kena karma…<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Tyaz si Gadis Kecil Brandal…(Sekretaris Eksekutif)</span><blockquote></blockquote>
Anak yang satu ini juga tak kalah bengis dari Fajri.. pada waktu kecil maennya sama anak laki-laki.. tomboi abis.. Pernah juga mbocorin kepala temennya pake tongkat sapu.. Sampai jadi buron orangtua korban.. Hahaha.. Kalau maen ke sawah hobi menangkapi belalang, dan sadisnya.. Tyaz mematahkan satu persatu kaki belalang tersebut.. Sungguh kejam… Lebih kriminal lagi, si Tyaz pas kecil pernah nyolong barang di Galeria dan ketangkap…! Untung pegawainya masih berbaik hati… Ck ck ck.. Gileee….<blockquote></blockquote>
Pada waktu SMP (SMP 5 Yogyakarta), Tyaz berubah menjadi anak introvert.. Karena kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.. kasian.. tapi akhirnya jadi cerewet lagi ketika dia keterima di SMA 1 Yogyakarta dan bergabung dengan anak2 pecinta alam… Emang habitat aslinya..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Iqbal si Pecinta Baywatch.. (Kadept Advokasi)</span><blockquote></blockquote>
Ngeliat Iqbal yang sekarang alim n bijak, gak pernah nyangka juga kalau waktu kecil dia seneng banget lihat film Baywatch (penjaga pantai) yang nyelametin orang tenggelam.. Saking sukanya sama baywatch, sampai2 Iqbal membuat eksperimen gila… Yaitu menenggelamkan kucingnya ke dalam bak mandi.. Untuk kali pertama kucingnya gak mati.. Si Iqbal belum puas, ditenggelamkannya lagi kucingnya.. Maksudnya Iqbal, ntar Iqbal mo ngasih pernapasan buatan gitu lho.. Ternyata nyawa kucing yang konon ada 9 itu melayang di tangan seorang Iqbal..Dipencet2lah dada si kucing.. airnya sih keluar, sekaligus nyawanya.. Huhu… Iqbal akhirnya bertobat dan masuk ke pesantren…Lho? Tapi beneran kok masuk ke pesantren sampai SMA… Anehnya ketika daftar Penelusuran Bibit Unggul, Iqbal milih KU sama TIP kalo gak salah.. Bisa2nya pas pengumuman ternyata keterima di Mesin????? Aneh…. Mesin emang udah Takdirmu Bal.. Semoga bahagia…<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Nalar si Muballigh gagal…(Kadept Humas, eh.. HuMbak)</span><blockquote></blockquote>
Arek Suroboyo yang satu ini lebih aneh lagi.. lahir di keluarga yang agamis, si Nalar digadang-gadang bisa jadi muballigh terkenal dan menyebarkan islam.. Cah elah.. Ternyata si Nalar jadi anak bandel.. Pas kecil, pernah nyolong kelereng temennya.. karena kelerengnya ada satu ember, so Nalar masukin ke kantong kanan, kiri, depan, belakang.. Masih gak cukup.., Nalar kemudian masukin bajunya ke celananya, kemudian kelereng dimasukin di baju semua. Alhamdulillah, kakeknya yang punya kelereng datang, si Nalar diseneni. Kelereng yang di saku dikeluarin, kemudian bablas melarikan diri.. Kelereng yang tersisa di bajunya pun jatuh berserakan…. Hhahah.. Semoga segera bertobat dan bener2 adi Muballigh..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Iwan si Plengah-plengeh… (Kadept TD)</span><blockquote></blockquote>
Opo yo, aku agak lupa ceritanya si Iwan.. seingetku Bapaknya namanya Djarot, terus ibunya namanya Dwi Blablabla.. Jadi nama Djunianto Dwi Setiawan merupakan gabungan nama bapak sama ibunya.. Seperti biasa, plengah plengeh dengan logat jayuz dan santai.. Malah umuk kalo pas kecil pernah masuk final turnamen badminton ngelawan peserta yang ikut klub. Padahal iwan gak punya peltih dan klub… Sayangnya pas nyampe final Iwan harus mengakui keunggulan musuhnya.. Si Iwan nyari-nyari alasan… wah, aku durung pemanasan je… Ngoyoworo.. Omong wae bejo bisa sampe final..!<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Ikhsan si Pembunuh Capung (Kadept Kastrat)</span><blockquote></blockquote>
Bocah kastrat satu ini aneh lagi, sejak kecil suka bikin senjata pedang2an, tembak2an, panah2an.. Sadisnya suka nyabetin capung pake pedang2annya.. Gak keren ya.. Lebih aneh lagi, si Ikhsan maniak sama filsafat.. maniak mencari kebenaran.. Pernah mempelajari semua ajaran agama, kemudian dibanding2kan… ternyata dia tetap memilih islam sebagai agama terbaik.. Salut.. Tapi tindakanmu berbahaya… Iso2 kalo gak kuat iman malah jadi sesat.. Hii..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Dimas si Penyiksa Burung.. (Kadept Sosmas)</span><blockquote></blockquote>
Papi Sosmas yang alim ini ternyata pernah punya masa lalu yang ndugal jugak… Pas kelas 1 SMA pernah ngejek-ngejek dan melecehkan anak-anak ROHIS.. Suatu saat dia disadarkan dan diajak masuk ROHIS sama salah seorang temannya. Dan kehidupan Dimas berubah total jadi alim.. Kebalikannya, temannya yang dulu menginsafkannya sekarang malah jadi ndugal dan nakal.. Terbukti bahwa Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya dan menyesatkan siapa yang dikehendakinya..<blockquote></blockquote>
Suatu saat, Ayah si Dimas menitipkan burung yang sudah dipelihara sejak kecil.. Kalo dijual pasti sangat mahal.. Si Dimas Cuma Nggah Nggih…. Sendhika Dhawuh.. Burung diletakkan di lantai 2.. Kejamnya si Dimas, si Burung gak pernah dikasih makan… MATI KELAPARAN…! Cara mati yang mengenaskan..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Si C-Kink yang sok Cute (Menko Eksternal)</span><blockquote></blockquote>
Anak yang satu ini emang cupu, gak pernah maen2 jauh.. Anah rumahan she… SD, SMP, dan SMAnya pun dekat dengan rumah.. tinggal jalan kaki nyampe.. Benar-benar menjadikan C-Kink makhluk cupu dan autis.. Katanya dia dan keluarganya pemalu.. mau pergi ke warung pun malu sama pembelinya.. Ra mutu.. karena sok Cute, jadi si C-Kink gak punya pengalaman membunuh, apalagi maling..<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Mifta, Santri dari Tasikmalaya (Ketua BEM KMFT)</span><blockquote></blockquote>
Si Mifta ini bener2 dilahirkan di keluarga pesantren yang mayoritas hafal Qur’an (hafidz).. makanya sejak kecil dimasukin ke pesantren… Pas di pesantren pertama, si Mifta diplekotho sama kakak2 santrinya.. Dijadikan sasaran latihan lempar, digajuli.. Mesakke.. Uang saku dari ortu kadang sampai ke Mifta cuma setengahnya, bahkan gak nyampe.. Dikorupsi.. Ngenes… Akhirnya pindah pesantren, di pesantren yang baru si Mifta menemukan kehidupannya yang normal.. Pernah ia belajar olah kanuragan pada kakak2 angkatannya, namun ternyata itu aliran sesat dan akhirnya Mifta harus dibawa ke banyak Kyai untuk mengeluarkan ilmu sesatnya.. Butuh waktu 3 bulan..Hii..<blockquote></blockquote>
Yang menarik, si Mifta sayang banget pada kakak perempuannya, sampe2 pas kakaknya dilamar, Mifta gak rela dan mengetes si calon mulai dari bacaan Qurannya, hafalannya, akhlaqnya, bla bla bla.. Ati2 lho Mif, jatuh cinta pada kakak sendiri.. *becanda<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Gunawan (KRT) & Rindi (KaBiro Kaderisasi)</span><blockquote style="font-weight: bold;"></blockquote>
Aku lupa ceritanya apa… Yang jelas Gunawan cerita tentang Bakso, si Rindi cerita tentang keluarganya dan saudara2nya yang banyak.<blockquote></blockquote>
<span style="font-weight: bold;">Aku..?</span>
Pantas berbangga hati karena diantara yang lain, masa kecilku paling normal dan bersahaja… Khekhehehe……. Anak baik..... (Jelas Ngapusi)<blockquote></blockquote>
Beberapa prestasiku :<blockquote></blockquote>
Membunuh burung2 dengan ketapel.., merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati..<blockquote></blockquote>
Pernah latihan ketapel kena kucing… Setauku sih kucingnya gak pa2… gak tau setelah kutinggal..<blockquote></blockquote>
Mecahin genteng tetangga, kadang pake ketapel, kadang pake bola kasti atau bola sepak.. Jadi <blockquote></blockquote>buronan tetangga..
Pernah nimpuk induk ayam pake ketapel, batunya kena induk ayam terus mantul ke anak ayamnya.. mati deh..<blockquote></blockquote>
Pas SD kadang diajak temen2 nyolong tebu di sawah.. Sampe dikejar-kejar mandor.. <blockquote></blockquote>Astaghfirullah…. Tapi aku biasanya minta baek2 ke mandornya kok..<blockquote></blockquote>
Masih banyak kenakalanku yang harus diceritakan, tapi lebih baik disensor… Hehe..<blockquote></blockquote>
Lain dulu lain sekarang, semua sudah bertransformasi menjadi pribadi masing-masing.. Ternyata masa kecil kita memang masih sangat polos… hahaha.. Semoga semuanya nanti jadi orang hebat.. Amin..<blockquote></blockquote>
Tak terasa waktu sudah sore, acara Forga diakhiri dengan tukar kado.. kadone aneh2 wae…<blockquote></blockquote>
C-Kink : Dapat papan hias bertuliskan Selamat Menjalani Pernikahan<blockquote></blockquote>
Mifta : Ahahaha… Dapet kalung sama iket rambut cewek aneh (kayake dari iwan, ngambil<blockquote></blockquote> hadiah Sizka yang belum sempat dikasihkan ke orangnya… Tau sapa yang beli?) haha Ra mutu og si Iwan..<blockquote></blockquote>
Aku : Yeee.. dapet celengan, cocok banget.. Belakangan memang agak boros..<blockquote></blockquote>
Nalar : Bejo, dapet binder keren punyaku..<blockquote></blockquote>
Iwan : Kapok koe, dapet kaos singlet..<blockquote></blockquote>
Fajri : Dapet gantungan kunci Aneh..<blockquote></blockquote>
Nasikun : Dapet semacam tongkat aneg, buat garuk2 kalo gatal kali.. Mesti dari Fajri.. Ketawa Cekikikan..<blockquote></blockquote>
Gunawan : Dapet hasil lukisan Iqbal..<blockquote></blockquote>
Yang laennya aku lupa dapet apa… Sing jelas aneh2… PH2 ra waras..</div>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-50888764826295001602009-03-03T06:41:00.000-08:002009-03-03T06:46:24.365-08:00Pemilu 2009 : Bakal banyak Mahasiswa Golput?Tanya kenapa? Besok pada Pemilu 2009 bakal banyak banget mahasiswa yang golput? Alasannya bukan karena mereka emang gak mau menggunakan hak pilihnya. Alasannya cukup klasik, mahasiswa yang kuliah di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya (ngekost) tidak bisa memilih kalo gak kedaftar sebagai pemilih tetap. Masalahnya pada Pemilu tanggal 9 April mendatang, bertepatan dengan masa-masa mid semester. Walaupun libur 1 hari, gak mungkin mahasiswa nekat kembali ke tempat tinggalnya Cuma untuk nyoblos, apalagi pas ujian.
Sebenarnya mahasiswa bisa milih di TPS daerah kosnya asalkan mengurus surat pemindahan/mutasi pemberian suara yang disebut form A5. Namun sekali lagi si mahasiswa harus mengurus itu langsung di daerah asalnya. Ya tidak mungkin semua mahasiswa bisa melakukannya, terutama untuk yang sibuk dan banyak tugas kuliah.
Beberapa waktu yang lau, diadakan pertemuan antara BEM dengan KPUD Yogyakarta yang mendesak adanya TPS di kampus, namun kenyataanya dari KPUD tidak bersedia menyediakan TPS di kampus dan mempermudah birokrasi untuk para pemilih. KPU kita perlu banyak belajar dari KPUnya Australia kali ya. Mereka sangat menghargai hak pemilih. Pada suatu ketika saat Pemilu di Australia, ada seorang pemilih buta meminta disediakan alat khusus untuk memilih yang dilengkapi braile. Ternyata panitianya lupa, alhasil si buta menuntut KPU dan minta ganti rugi 5000 dolar. Belajar dari pengalaman itu, tiap tahun KPU Australia selalu melayani para pemilih buta dengan baik agar bisa memberikan suaranya dengan nyaman.
Di Indonesia? Mahasiswa yang sehat wal’afiat saja susah untuk memberikan suara. Piye ki? Ironis memang, mahasiswa yang sering menyuarakan perubahan ternyata terpaksa tidak bisa turut serta dalam proses perubahan itu hanya karena permasalahan teknis. Bisa dihitung, mayoritas mahasiswa sebuah PTN rata-rata berasal dari luar provinsi tempat PTN tersebut. Bakalan banyak yang GolPut nih. Semoga saja KPU berubah pikiran.Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-88470082201549720092009-02-12T05:30:00.000-08:002009-02-12T05:31:52.949-08:00ADAKAH MAHASISWA SUPER?<p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">
<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Mahasiswa Super, istilah ini pertama kali kudengar saat mengikuti Ospek Fakultas Teknik 2006, waktu itu nama ospeknya PLATINUM (PengenaLAn TeknIk uNtUk Maba), agak mekso nampaknya. Waktu itu pada saat sesi kepemanduan di dekat Tugu Teknik yang panas, mas Iim (pemandu) memantik diskusi tentang mahasiswa super.<span style=""> </span>Adakah mahasiswa super itu? Lantas seperti apa mahasiswa super itu? Kita mahasiswa yang masih kikuk dan lugu-lugu disuruh mikir kaya gituan. Jadi mahasiswa baru berapa hari lho mas. Yah, dan kita pun menjawab dengan brainstorming kilat ces ces ces, kebetulan kelompokku isinya orang jenius semua, kecuali aku. Haha.. Jadi ya gak perlu repot-repot mikir. Waktu itu aku jadi anak yang “menengan” dan duduk manis bersahaja. Gumun dengan orang-orang di sekitarku.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Jawaban yang dikeluarkan tiap-tiap kelompok diskusi hampir sama : Mahasiswa Super itu mahasiswa yang pinter secara akademik(IPK 4), cakep, jago olahraga, terus jago secara organisasi dan punya jiwa leadership/kepemimpinan, punya softskill, pandai berkomunikasi, terus ibadahnya rajin/sholeh/sholehah, mandiri, + ini + itu, pokoknya so perfect lah. Dan akhirnya dibuat kesimpulan dengan menggabungkan sifat-sifat mahasiswa super yang ditulis dari tiap kelompok. Sungguh polosnya.. (Sebenernya dah males mikir karena sudah siang). Dan mas Iim pun hanya senyum senyum saja, sudah males ngurusi kelompok yang pekok<span style=""> </span>dan selalu kalah dalam perlombaan Ospek. Haha..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Namun pelajaran dan kenangan masa ospek tersebut tak pernah lepas dari pikiranku sampai sekarang. Termasuk tentang mahasiswa super itu tadi. Memang sempat punya cita-cita jadi mahasiswa super seperti kriteria di atas. Tapi ternyata berat, aboot.. terutama dalam hal akademik.. Tiap semester kok hasilnya semakin tidak menjanjikan.. Cukup cukup .. Lupakan.. Lupakan... Lupakan<span style=""> </span>tentang mahasiswa super.<span style=""> </span>Jadi mahasiswa normal saja dan nikmatilah hidupmu. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Yah, memang pada kenyataannya sejak semester 1 sampai sekarang belum pernah aku jumpai sosok mahasiswa super seperti kriteria di atas. Mungkin orang kaya gitu hanya 1 di antara 1 juta dan hanya muncul 100 tahun sekali (kaya tokoh utama Kungfu Hustle dengan peran utama Stephen Chou). Benar-benar susah mencari orang seperti itu. Ya ada sih orang yang mendekati kriteria itu, anak BEM’07 inisial N. IPKnya 4 semester 1 dan 2, ikut 4 organisasi, dapet beasiswa ke luar negeri, ibadahnya rajin juga. Tapi si N tetep ada kekurangannya (gak usah disebutin di sini) sehingga belum mencapai “Super”, ya mungkin “Agak Super”. Itupun sudah keren sekali, anak-anak BEM sampai mikir si N ini orang apa monster? Oh.. Oh.. Oh.. Gilee</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Yah, sekali lago emang susah menemukan mahasiswa super yang so perfect versi kelompokku Ospek. Akhirnya aku kembali ke definisi mahasiswa super itu sendiri. Apakah benar kriteria mahasiswa super seperti di atas? Itu hanya salah satu versi dari definisi mahasiswa super, dan itupun didefinisikan sendiri oleh mahasiswa lugu yang baru 3 hari jadi mahasiswa. Well, Kalau definisinya seperti itu ya gak mungkin setiap mahasiswa bisa masuk kriteria “super”.<span style=""> </span>Dan aku pun mencoba mencari definisi sendiri tentang mahasiswa super. Harapanku sih setiap mahasiswa punya kesempatan yang sama untuk menjadi mahasiswa super itu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Cara gampangnya ya brainstorming lagi tentang kriteria mahasiswa super tersebut, kali ini bukan brainstorming tentang sifat/karakter mahasiswa super, melainkan brainstorming teman-teman mahasiswa yang selama ini membuatku kagum dan geleng-geleng kepala, dari mereka mungkin bisa didapat kriteria tentang mahasiswa super. Beberapa di antaranya :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Teman baikku si Z (sampe2 ngulang mata kuliah yang sama gara2 salah jadwal, aya-aya wae)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Patut dikagumi karena selama ini dia kukenal sebagai orang yang sangat visioner, ketika orang berpikir 1 langkah ke depan, dia sudah berpikir seratus langkah ke depan (lebay), tapi memang begitu kenyataannya. Kita punya pandangan yang sama, kalo cuma kuliah tok di TI kayaknya dapet ilmu sak iprit dan udik. Jadi harus banyak menimba ilmu di luar, baik organisasi maupun lomba2. Saat kita 1 tim ikut lomba PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), benar-benar gak nyangka bisa lolos ke PIMNAS(Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional), semua itu berkat si Z yang visioner. Padahal ketika itu awalnya kondisi tim benar-benar gak beres, ancur.<span style=""> </span>Tiap orang punya gawe dan kesibukan<span style=""> </span>sendiri-sendiri. Lolos PKM aja udah alhamdulillah. Saat aku dan temen2 anggota tim cuma mentargetkan mewakili UGM PIMNAS mengalahkan 180 tim lain saja sudah OK (pas presentasi aja dibantai dosen dengan sadis dan mengahancurkan mental, tego tenan) tapi si Z pasang target kita dapat medali di PIMNAS. Dia selalu bisa memberikan keyakinan pada kita kalau kita bisa. <span style=""> </span>Dengan kerja keras, bahkan mengorbankan mid, sungguh ajaib kita bisa dapat medali perunggu … TOP untuk si Z. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span>Selain itu, si Z adalah tipe orang yang pandai memanfaatkan momentum yang ada. Ketika ibunya si Z sakit jantung, Z tak menganggap itu sebagai cobaan, tapi justru menganggap itu sebuah momentum. Momentum apa? Momentum untuk membahagiakan ibunya yang sedang sakit dan membuat ibunya tersenyum bangga. Dengan apa? Dengan mengukir prestasi. Baik prestasi akademik maupun lomba/kompetisi di tingkat regional maupun nasional. Ajaibnya, sejak ibunya sakit itu, IPK si Z bukan turun tapi justru naik, juga dapet beasiswa Tanoto sampai lulus. Menang di berbagai perlombaan pula. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ketua BEM 2007, sebut aja Mas A…<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Belajar banyak dari beliau, menurutku beliau salah satu ketua BEM Super.. <i style="">Talk Less Do More</i>… Sekali ngomong dalem banget.. Tapi tetep humoris dan akrab dengan staff. Down To Earth lah. Sejak dipimpin mas A, BEM jadi hidup, gak siang tapi juga malam. Hampir tiap malam ada yang nginap, termasuk mas A. Sering dibangunin untuk qiyamullail/tahajud pula. Sering mengingatkan untuk on time sholat. Sering mengingatkan ketika ada salah tapi dengan cara yang lembut dan bersahabat. Berkat didikan mas A, banyak anak BEM 07 tadinya plengah plengeh bisa jadi pribadi berkarakter dan peduli, termasuk si N yang IPKnya 4 tadi, yang monster tadi. Lunar Binasa.. Tak hanya itu, Mas A adalah sosok yang peka terhadap situasi dan kondisi, dan bisa mengambil tindakan yang tepat. Visioner juga, tak hanya mengkonsep BEM kerja tahun ini tapi juga untuk tahun-tahun selanjutnya.. Semangka Mas.. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ketua MPM 07, Sebut saja H..<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Sama-sama angkatan 06, tapi jurusan T. Nuklir. Yang satu ini bener-bener gile, perjuangan hidupnya mungkin kalau ditulis bisa jadi novel kaya Laskar Pelangi dan AAC. Bayangkan saja, si H sejak kecil harus hidup bekerja untuk membantu keluarganya yang sangat miskin. Untuk biaya sekolah pun harus dicari dengan bekerja menjual koran, jualan makanan, jualan jamu, jualan es, dan sebagainya. Pernah meraantau ke beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan, sendirian.. untuk mencari nafkah.. Pernah keluar masuk “dunia malam” juga, dan si H banyak belajar arti hidup di sana. Karena petualangannya itulah si H sangat luwes bergaul dengan berbagai macam orang, wawasannya juga luas. Luar biasa lagi bisa masuk UGM dengan jerih payah sendiri. Dan dalam perjalanannya bisa menemukan jati diri, menjadi orang yang taat. Bahkan nekat nikah di masa kuliah. Kalo gak salah istrinya lulusan MIPA, lebih tua. Sekarang sudah hamil 3 bulan apa ya. Bentar lagi saya jadi om. Salut buat H yang bisa mandiri kuliah dan berkeluarga.. Tapi kayanya kamu lebih cocok jadi pengusaha ketimbang ahli Nuklir.. Hahaha</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Salah satu staffku pada saat kepanitiaan X<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Pada saat kepanitiaan X yang diselenggarakan sewaktu aku masih jadi kadept TD, ada salah seorang staff kepanitiaan acara X di bulan Desember 2008 lalu yang membuatku kagum. Dia tergabung dalam sie yang paling banyak kerjanya. Setiap dikasih tugas oleh koornya, selalu dilakukan dengan memuaskan, bahkan sering dia terlihat kerja sendiri di saat yang lain beristirahat. Saat keadaan darurat pun dia selalu bisa diandalkan. Bahkan jika ada pekerjaan sie lain yang tidak beres dia ikut2an menyelesaikan. Yang aku heran, saat semua capek dan emosi, anak ini masih bisa tersenyum. Tidak marah dan jengkel sama sekali. Kalo kata orang kesabaran ada batasnya, aku belum melihat batas kesabaran anak ini. Semoga jadi anak hebat..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Yah, mungkin kalau diceritakan masih banyak lagi orang-orang hebat yang membuatku terkagum-kagum dan banyak belajar dari orang tersebut. Tak peduli orang itu lebih tua atau muda. Usia dan jabatan tak menentukan kematangan. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Kembali ke topik awal tentang mahasiswa super, dari pengalamanku bertemu orang-orang di atas.. bisa ditarik beberapa kesimpulan :</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Untuk menjadi “super”, orang/mahasiswa tak harus menjadi hebat dalam segala hal. Boleh jadi seseorang adalah biasa dalam bidang X, tetapi luar biasa dalam bidang Y. Seseorang bisa menjadi super jika benar-benar senang dan menekuni bidangnya tersebut.</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mahasiswa teruji ke-“super’-annya saat dia mampu memanfaatkan momentum yang ada, bahkan bisa menciptakan momentum itu sendiri baik dari kondisi yang menyenangkan maupun saat mengalami cobaan hidup.</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mahasiswa super punya prinsip dan sifat khusus yang membuatnya unik dan berbeda dari orang lain. Boleh dikatakan punya karakter. Tidak sekedar ikut-ikutan.</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mahasiswa “super” tidak hanya hebat dalam hal pribadi, tapi dia juga senantiasa berusaha “menghebatkan”<span style=""> </span>dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk menjadi “super” pula. Super dan Menyuperkan (atau mensuperkan, gak tau mana yang benar). Jadi kehebatannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi berusaha ia tularkan kepada orang lain.</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Jadi tak perlu ber IPK 4, jadi organisator handal, punya beraneka macam softskill untuk menjadi mahasiswa super. Cukup menjadi diri sendiri dan kembangkan hal positif yang kita miliki. Lebih bagus lagi kalo bisa menginspirasi orang lain… </p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Di sekeliling kita banyak sekali orang-orang super, hanya mungkin kita saja yang kurang peka dan kurang memperhatikan mereka. Bisa dari teman, keluarga, saudara, atasan, staff, bahkan musuh atau orang yang tidak kita sukai sekalipun.. Perlu banyak belajar lagi kawan.</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Berdasarkan pengamatanku selama kuliah, rata-rata (gak semua lho) mahasiswa ketika masa kuliah memiliki pola pikir seperti berikut :</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Awal masuk kuliah masih <b style="">IDEALIS</b> (target IP tinggi, ikut banyak organisasi, ikut banyak kegiatan)</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Beranjak ke mahasiswa yang <b style="">REALISTIS</b><span style=""> </span>(menyadari tingkat/batas kemampuan yang dimiliki, sehingga hilanglah idealismenya, target2 nya pun mulai dikurangi sesuai kondidi pribadi dan lingkungannya)</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Beranjak ke mahasiswa yang <b style="">INDIVIDUALIS</b> (mulai memikirkan diri sendiri, bagaimana agar keinginan pribadi terpenuhi terlebih dahulu, dan mengesampingkan kepentingan lain).</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Akhirnya menjadi mahasiswa yang <b style="">PRAGMATIS</b> dan <b style="">APATIS</b> (tidak peka terhadap kondisi orang2 di sekitar dan kondisi lingkungan masyarakat, menjadi mahasiswa yang cuek dan gak mau tau).</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Pola pikir seperti itulah yang membuat mahasiswa susah menjadi “super”. Yah, tapi sekali lagi tidak semua mahasiswa seperti itu, hanya rata-rata saja. Ada juga yang semakin semester atas semakin matang dan peduli dan bisa tetap mempertahankan idealismenya, dan semakin peka dengan kondisi sosial masyarakat di sekelilingnya. SALAM SUPER (kaya Mario Teguh)..</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);">Ditulis oleh orang yang lagi sakit Gigi (geraham tumbuh, wis tuo).. hadoh.. maaf bila ada kesamaan cerita, tokoh, dan alur cerita. Hal itu memang disengaja oleh penulis. Hahaha..</p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 0);"><o:p> </o:p></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-13041594286206202002009-02-02T11:28:00.000-08:002009-02-02T11:53:17.144-08:00ARTI SEBUAH NAMA<span style="color: rgb(102, 102, 204);">Terimakasih pada orangtuaku yang dah ngasih nama Fauzi kepadaku.. (maaf pak, bu, akhir-akhir ini saya menambahkan label "nan keren" di nama saya) </span><blockquote style="color: rgb(102, 102, 204);"></blockquote>
<span style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;">Nama adalah doa.. Ya.. TERBUKTI .. TERBUKTI..</span><blockquote style="color: rgb(102, 102, 204);"></blockquote>
<span style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;">Fauzi : KEBERUNTUNGAN, KEMENANGAN..</span><blockquote style="color: rgb(102, 102, 204);"></blockquote><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204);"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Beberapa saat yang lalu saya liat nilai, deg2an karena yang keluar nilai mata kuliah yang susah dan aku kemaren gak bisa.. (TEPATNYA KURANG BELAJAR, hanya belajar malam harinya mulai jam 8 malam-11 malam terus tidur, padahal ujian setengah 8 pagi).. Pokokmen kurang persiapan.. Ra niat.. Ngerjain pun geleng2 kepala liat temen2 yang begitu cepat menulis lembar-demi lembar jawaban mereka.</span></div><span style="color: rgb(102, 102, 204);"><blockquote></blockquote></span><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204);"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Tadi malam sempat shock karena temanku yang kategori "pintar" dapet nilai C pada mata kuliah Analisis Biaya. Ini untuk kedua kalinya kita ambil mata kuliah ini coz tahunkemaren pada dapet jelek semua dan 80% mengulang.. Lha aku oleh opo? C? D? atau E/ Kemaren mid semester cuma dapet nilai 44....(amit2 ngulang lagi)
</span></div><blockquote style="color: rgb(102, 102, 204);"></blockquote>
<span style="color: rgb(102, 102, 204);">Dan pas dilihat ternyata.. Tretetetetetet... B.. TAK PERCAYA.. Mosok sih..</span><blockquote style="color: rgb(102, 102, 204);"></blockquote><span style="color: rgb(102, 102, 204);">Begitu juga mata kuliah teknik kehandalan, dapet B juga.. Padahal 3 soal aku cuma yakin 1 soal...(Lainnya pengawuran, baik rumus dan jawaban)</span>
<div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204);"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Aku bersyukur dan merasa sangat beruntung..</span>
<span style="color: rgb(102, 51, 255);"><span style="font-weight: bold;">KEBERUNTUNGAN </span>seperti ini bukan hanya terjadi sekali, tapi berkali-kali dalam hidupku... Subhanallah..</span>
</div><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 102, 204);"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Kadang juga sering mendapat cobaan, tapi ternyata di kemudian hari cobaan dan ujian tersebut juga menjadi keberuntungan dan kemenagan bagiku.. Terimakasih ya Allah..</span>
<span style="color: rgb(102, 51, 255);">Kadang jadi tak enak sendiri dengan teman-teman yang sudah berusaha keras, bahkan sangat keras tapi ternyata hasilnya tidak sesuaidengan yang diharapkan.. Sementara aku yang kuliah serampangan, sering bolos (jangan ditiru), dan dikenal sebagai mahasiswa yang paling sering ketiduran saat kuliah di TI angkatan "06 ini ternyata sangat bejo/beruntung.. sungguh beruntung.. Bahkan pernah juga aku dapet nilai lebih tinggi dari orang yang ngajari aku tiap ada PR dan ngajari pas malem sebelum ujian.. (pasti orangnya gelo, mangkel, dan geleng2 kepala).. maafkan saya teman..</span>
</div><span style="color: rgb(102, 102, 204);">Yang jelas sampai saat ini saya sangat bersyukur, dan semoga untuk seterusnya..</span>
<span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);">"Sesungguhnya manusia tidak akan mendapatkan melainkan apa yang ia usahakan"</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"><span style="color: rgb(102, 102, 204);">.. Q.S.. opo yo.. aku lupa..</span>
<span style="color: rgb(102, 102, 204);">Oh, ya, masih ada 4 mata kuliah lagi belum keluar nilainya.. doakan, doakan...</span>
</span>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-16595295604897642992009-02-01T03:52:00.000-08:002009-02-01T03:57:52.432-08:00SUSAHNYA MENJADI KONSISTEN<div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Membaca Al-Qur’an memang banyak manfaatnya. Terkadang kita banyak menemukan ayat-ayat yang sangat memberi inspirasi. Terkadang juga banyak pelajaran dan hikmah yang bisa digali dari sana. Bahkan terkadang dengan Al-Qur’an lah perantara Allah untuk menegur hambanya agar bisa berintrospeksi. Seperti yang saya alami beberapa saat yang lalu.</span><o:p style="color: rgb(51, 204, 255);"></o:p></div><p style="color: rgb(51, 204, 255);"></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Pada saat itu saya membaca Q.S Ash-Shaff , sya tertegun ketika membaca ayat kedua dan ketiga :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><b style=""><i style=""><span style="">Yaa ayyuhalladzina aamanu lima taquuluu maa laa taf’aluun (2) Kabura maqtan ‘indallahi antaquuluu maa laa taf’aluun (3)<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><b style=""><i style=""><span style="">Artinya : <o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><b style=""><i style=""><span style="">Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (2) Amat besar Kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan (3)<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, mungkin peringatan Allah dalam ayat tersebut memang banyak terjadi. Tidak perlu jauh-jauh mengambil contoh, saya akan mengambil sampel dari diri saya pribadi sebagai seorang pemuda dan mahasiswa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Kebetulan beberapa hari ini saya aktif menulis, mayoritas tentang problematika dan permasalahan bangsa karena saya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat dan bangsa saat ini. Ibaratnya kita mengalami jaman jahiliyyah modern. Saya telah banyak mengeluarkan kritik terkait dengan kinerja birokrasi dan pemerintahan Indonesia saat ini,<span style=""> </span>di mana banyak terjadi<span style=""> </span>penyimpangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan penyimpangan tersebut terjadi di berbagai bidang dan tingkatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Yang mungkin menjadi renungan dan introspeksi adalah ketika kita memposisikan diri sebagai mereka/pemerintah, apakah kita mampu membuktikan konsistensi dari kata-kata atau tulisan yang<span style=""> </span>kita buat dengan tindakan nyata? Ketika nantinya kita duduk di kursi-kursi pemerintahan, parlemen, ataupun bidang yang lain, apakah kita mampu membuktikan kata-kata kita menjadi tindakan nyata, ataukah kita akan sama saja, bahkan lebih buruk dari kondisi yang ada sekarang. Intinya apakah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-family:lucida grande;font-size:130%;" >KATA = TINDAKAN?</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Setelah dipikir-pikir, ternyata sangat susah menjadi orang yang konsisten/istiqomah antara perkataan dengan <span style=""> </span>perbuatan. Kita sering mengingatkan, mengkritik, dan menasehati orang lain tapi kita sendiri tidak mau berusaha melakukannya. Sebagai contoh, seorang ayah yang menyuruh anaknya yang beranjak dewasa agar rajin sholat padahal sang ayah sendiri sholatnya masih bolong-bolong. Seorang pemimpin yang menyuruh staffnya datang rapat tepat waktu tapi ternyata sang pemimpin sendiri sering telat, dan masih banyak lagi. Intinya tidak adanya keteladanan yang bisa diberikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Itulah yang membuat diri saya pribadi terkadang khawatir, apakah nantinya jika benar-benar masuk dalam sebuah sistem pemerintahan saya mampu konsisten antara apa yang diucapkan sekarang dengan apa yang akan saya lakukan kelak. Pilihannya cuma dua, apakah “merubah sistem” ataukah “dirubah oleh sistem” itu sendiri. Dan saya sangat sadar bahwa sistem yang berjalan di Indonesia saat ini sudah bercokol dengan sangat kuatnya sehingga mayoritas yang terjadi adalah kondisi kedua, di mana orang di rubah oleh sistem. Ambil contoh adalah aktivis 1998, yang saat ini duduk di kursi DPR. Ternyata banyak juga dari mereka yang akhirnya terjebak dalam sistem dan menjadi sosok yang berbeda jauh dari mereka sebelumnya. Bahkan beberapa ada yang terlibat korupsi juga.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Ya, semuanya memang tidak semudah yang dibayangkan. Selama ini saya memang mempunyai sifat tidak suka bila ada ketidakmapanan dan penyelewengan terjadi, dan sering melontarkan kritik dan saran. Dan seperti biasa, ketika jiwa muda berbicara maka sedikitnya pasti ada pengaruh emosi di sana. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengelola kritik, saran, dan emosi tersebut agar nantinya juga bisa menjadi pelajaran berharga bagi diri kita dan sebisa mungkin ikut memberikan penyelesaian/solusi terhadap masalah. Bukan justru menjadi masalah baru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 204, 255);"><span style=""><span style=""> </span>Selama menjadi mahasiswa, banyak sekali pengalaman dan kejadian yang membuat saya cukup miris juga. Mahasiswa sekarang, termasuk anak-anak BEM, organisasi yang saya tempati ternyata banyak yang mengidap virus inkonsistensi ini. Banyak yang berkata ingin menjadi orang besar dan sukses di masa depan, tapi ternyata<span style=""> </span>kebiasaan yang dilakukan sangat tidak mencerminkan calon orang sukses, misal : ingin jadi pemimpin yang disiplin tapi sering telat datang rapat, ingin menciptakan pemerintahan yang bersih tapi ternyata menjaga kebersihan ruang rapat dan lingkungan sekeliling saja tidak bisa terlaksana, ingin menjadi profesional muda tapi dalam kepanitiaan acara tidak bisa bersikap dan bertindak profesional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(102, 204, 204);"><span style=""><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> </span><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Itulah penyakit mahasiswa, yang harus disadari dan dihilangkan kalu benar-benar ingin menjadi penerus pucuk kepemimpinan bangsa ini. Yang bisa dilakukan sekarang adalah memulai dari diri pribadi. Berusaha untuk jadi mahasiswa yang konsisten antara ucapan dengan perbuatan. Yang saya sarankan adalah mari kita gunakan logika orang adzan, di mana mu’adzin mengajak orang lain sholat, namun nantinya mu’adzin juga ikut sholat. Kita menasehati seseorang untuk melakukan sesuatu kebaikan, mengandung konsekuensi bahwa kita juga harus berusaha melakukannya juga dengan usaha maksimal.</span><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 204, 255);"> Wallahu a'lamu bisshowab.</span><o:p></o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-61505325721943779102009-02-01T03:43:00.000-08:002009-02-01T03:47:15.029-08:00APA BEDA PENGHUNI SURGA DAN PENGHUNI NERAKA?<span style="color: rgb(255, 102, 102);">Beberapa hari yang lalu, ketika mengaji saya mendapatkan cerita yang sangat menarik dari ustadz saya tentang perbedaan penghuni surga dan neraka. Dalam hadist qudsi dikisahkan bahwa pada suatu ketika Allah hendak menunjukkan kepada Nabi</span><span style="color: rgb(255, 102, 102);"> </span><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Muhammad SAW tentang kondisi ahli surga dan ahli neraka. </span><o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 102, 102);"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Maka diajaklah Nabi Muhammad oleh malaikat Jibril memasuki sebuah ruangan besar. Dalam ruangan tersebut terdapat meja makan yang besar dimana terdapat semangkok besar makanan lezat yang terhidang di dalam mangkok. Di sekeliling meja terdapat beberapa orang yang duduk di kursi menghadap ke arah mangkok tersebut dengan masing-masing memegang sebuah sendok yang panjang. Namun anehnya kondisi tubuh mereka sangatlah kurus, seperti kurang makan. Padahal di hadapan mereka terdapat semangkok makanan besar yang cukup untuk mereka semua. Taukah kenapa?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 102, 102);"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Kemudian Nabi diajak menuju ke ruangan yang lain lagi. Kondisi ruangan yang hampir sama dengan ruang pertama. Namun bedanya, orang-orang yang duduk di sekeliling meja makan tersebut tubuhnya gemuk-gemuk dan sehat. Tampak senyum kegembiraan di wajah mereka. Taukah perbedaan antara ruang pertama dan ruang kedua?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 102, 102);"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Ruang pertama adalah gambaran orang-orang penghuni neraka sedangkan ruang kedua adalah gambaran orang-orang yang menghuni surga.Perbedaannya adalah, pada ruang pertama, orang-orang sangat kurus tubuhnya karena mereka bisa mengambil makanan dari mangkok besar di tengah dengan sendok panjang yang mereka miliki, tapi mereka tidak bisa memakannya karena sendok itu terlalu panjang? Jadi susah untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Sementara pada ruangan kedua(gambaran penghuni surga), mereka gemuk-gemuk karena mereka mengambil makanan dengan sendok yang panjang tadi, kemudian saling menyuapi satu sama lainnya sehingga semua malah bisa makan dan gemuk.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 102, 102);"><span style=";font-family:";" >Hikmah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 102, 102);"><span style=";font-family:";" >Calon penghuni neraka adalah orang-orang yang egois yang selalu memikirkan dirinya sendiri, tak mau berbagi dengan saudaranya, tak mau memikirkan saudaranya yangberada dalam kesulitan. Mereka tidak sadar bahwa keegoisan mereka justru akan menjadi penyebab kehancuran diri mereka sendiri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" ><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Calon penghuni neraka adalah orang-orang rela berkorban demi saudaranya, dan mencintai saudaranya sebagaimana mencintai diri mereka sendiri. Walaupun dirinya sendiri sebenarnya membutuhkan bantuan, seorang mukmin mau untuk mendahulukan saudaranya. Dan inilah tingkatan tertinggi dari ukhuwah, yaitu </span><b style="color: rgb(255, 102, 102);"><i style="">itsar (saling berkorban/mendahulukan kepentingan saudaranya yang lain).</i></b><span style="color: rgb(255, 102, 102);"> Jadi kebahagiaan seorang sahabat/saudara niscaya adalah kebahagiaan bagi sahabat/saudaranya yang lain.</span><o:p></o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-39599412689420676402009-01-30T18:54:00.000-08:002009-01-30T19:18:37.025-08:00Gadjah Mada Menangis<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Alkisah, di sebuah negeri yang subur makmur bernama Nusantara, hiduplah seorang pemuda bernama Gadjah Mada. Bagi Gadjah Mada, adalah sebuah kebanggaan bisa lahir di Nusantara. Nusantara adalah salah satu, bahkan mungkin negeri yang terindah di antara negeri-negeri yang indah di dunia ini. Terletak di zamrud khatulistiwa, Nusantara kaya akan berbagai macam flora dan fauna yang elok. Sungai-sungai mengalir bening berkelok-kelok, gunung-gunung menjulang tinggi, danau dan laut membentang bagaikan tanpa batas. Penduduknya hidup dengan tenang, rukun, <span style=""> </span>dan sejahtera. Senyum keceriaan dan keramah-tamahan selalu menghiasi mereka. Sungguh seperti negeri dalam dongeng.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Mendadak bayangan Nusantara yang indah tersebut buyar, lenyap, berganti dengan cahaya redup lampu kamar. Ya, ternyata Gadjah Mada baru saja bermimpi. Mimpi yang sama dengan mimpi-mimpinya yang kemarin. Gadjah Mada tertunduk penuh kekecewaan, seolah tak mau beranjak dari mimpinya. Kehidupan di luar <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> begitu jauh dari apa yang dimimpikan oleh Gadjah Mada. Ia begitu takut, takut melihat dunia luar, takut melihat Nusantara yang sebenarnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Masih segar dalam ingatan Gadjah Mada, ketika beberapa hari yang lalu si Udin anak tetangganya,<span style=""> </span>mati bunuh diri dengan cara gantung diri. Si Udin bunuh diri karena frustasi tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP. Udin anak yatim , sejak kecil ditinggal mati oleh ayahnya. Ibunya berjuang menghidupi Udin dan 2 orang kakaknya yang juga tidak bisa meneruskan sekolah. Kadang-kadang mereka terpaksa ikut membantu ibunya dengan bekerja serabutan. Gadjah Mada menangis dalam hati, melihat Udin yang punya keinginan kuat untuk sekolah, namun impiannya harus terampas oleh mahalnya biaya pendidikan. Udin yang seharusnya menikmati masa anak-anak dipaksa untuk menghadapai dunia kerja yang keras. Tekanan mental itulah yang membuat Udin gelap mata mengakhiri hidupnya. Gadjah Mada bertanya-tanya, apakah benar keadilan sudah ditegakkan? Apakah benar di Nusantara ini setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak? Di manakah kau keadilan? Dimanakah kau Undang-undang? Dimanakah kau pemerintah?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Tak sekedar itu saja yang mengganggu pikiran Gadjah Mada. Di sepanjang kehidupannya, banyak peristiwa yang membuatnya begitu miris, prihatin, dan sedih. <o:p></o:p></span></p> <ul><li style="font-weight: bold;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Kemiskinan dan kelaparan di mana-mana, sangat ironis mengingat Nusantara adalah negeri yang sangat kaya akan hasil ayam dan sumber daya. Tetapi rakyatnya masih saja miskin papa. Bisa diibaratkan tikus mati di lumbung padi.<o:p></o:p></span></li><li style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="">Pengangguran di sana-sini, begitu banyak pemuda seusia Gadjah Mada yang kebingungan mencari pekerjaan yang layak. Ijazah yang susah payah mereka dapatkan ternyata tak berguna banyak.<o:p></o:p></span></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-weight: bold;font-family:Symbol;" ><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=""><span style="font-weight: bold;">Perpecahan daerah di mana-mana, banyak daerah yang ingin melepaskan diri dari Nusantara dan mendirikan negara sendiri karena merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah dan penguasa.</span><o:p></o:p></span></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style="font-weight: bold;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-weight: bold;">Seiring kemiskinan dan<span style=""> </span>pengangguran yang meningkat, angka kriminalitas dan kemaksiatan pun meningkat. Tuntutan ekonomi membuat sebagian orang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan rupiah, walaupun harus merampok, menipu, korupsi, jual diri, berjudi, dan membuka tempat-tempat maksiat.<o:p></o:p></span></li><li style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="">Moral penduduk yang semakin merosot, ditandai dengan pergaulan remaja yang semakin bebas, mengabaikan norma-norma agama dan kesusilaan. Banyak remaja hamil di luar nikah, aborsi di mana-mana, perselingkuhan, perzinaan, tawuran, dan hal-hal keji lainnya.<o:p></o:p></span></li><li style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="">Harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung. Jauh melebihi daya beli masyarakat saat ini. Bahkan untuk beberapa kebutuhan harus impor dari negara lain.<o:p></o:p></span></li><li style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Symbol;"><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="">Pendidikan yang mahal dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, kontradiktif dengan undang-undang yang menyatakan bahwa “pendidikan adalah hak setiap warga negara” dan “pendidikan adalah tanggung jawab negara”.<o:p></o:p></span></li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);font-family:Symbol;" ><span style="">·<span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style=""><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);">Kerusakan lingkungan yang luar biasa dahsyatnya, banjir di mana-mana, hutan-hutan dibabat habis oleh penebang liar, sungai-sungai yang tadinya bening berubah menjadi hitam dan penuh sampah, tanah longsor, pemanasan global, gunung-gunung sampah menjulang di kota-kota besar.</span><o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan bagi Gadjah Mada, semuanya kelihatan begitu gelap, bagaimana mungkin negeri impiannya yang sangat indah bisa menjadi seperti ini. Inikah yang disebut dengan neraka dunia? Siapakah yang harus bertanggung jawab? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Daripada sekedar menangisi nasib, Gadjah Mada pun memulai pengembaraannya, mencari siapakah orang yang bisa mengembalikan Nusantara menjadi negeri indah seperti sedia kala, siapakah yang mampu membuat orang-orang di negeri Nusantara bisa tersenyum kembali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Wakil Rakyat</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah mada memulai perjalanannya ke Gedung Wakil Rakyat, sebuah gedung yang megah di mana di situ duduk wakil-wakil rakyat “katanya” bersidang dan menentukan kebijakan untuk rakyat. Gadjah Mada berpikir barangkali wakil-wakil rakyat inilah orang yang bisa mengembalikan Nusantara seperti semula. “Secara jabatan, memang mereka adalah pembuat kebijakan, jadi dengan membuat kebijakan baru yang berpihak pada rakyat pasti negeri ini bisa berubah”, pikirnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah Mada ternyata KECELIK, SALAH BESAR ..! Wakil-wakil rakyat yang duduk di kursi parlemen ternyata bukan sosok-sosok bijak seperti yang ia bayangkan. <span style=""> </span>Gadjah mada membaca <i style="">headline</i> <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:city> kabar ibukota hari itu bahwa salah seorang anggota parlemen ditangkap karena kasus penyuapan yang nilainya miliaran rupiah. Di halaman lain ia juga menemukan berita skandal salah satu anggota parlemen dengan salah satu artis dangdut ibukota. Astaghfirullah, mengapa wakil-wakil rakyat seperti ini ya Allah… Gadjah Mada bergumam dalam hati. Gadjah Mada pun melakukan observasi langsung ke gedung parlemen, di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> bukan pembahasan ke arah yang lebih baik yang dia temukan, tapi justru debat kusir anggota parlemen yang membawa misi parpol masing-masing. Beberapa di antaranya bahkan tertidur saat sidang. Sungguh tak bisa dimaafkan, sudah diberi amanah oleh rakyat ternyata kinerjanya seperti itu?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Beberapa waktu yang lalu, teman-teman Gadjah Mada dari “<b style="">Kampus Kuning</b>” juga merasakan kekecewaan yang sama dengan Gadjah mada. Mereka diusir dengan paksa oleh aparat ketika anggota parlemen mengesahkan UU BHP yang akan membuat pemerintah semakin leluasa melalaikan kewajibannya dalam menyediakan jaminan pendidikan<span style=""> </span>murah bagi rakyat. Dengan disahkannya RUU tersebut semakin jelas ketidakberpihakan anggota parlemen terhadap nasib rakyat. Yang mereka suarakan bukan suara rakyat, melainkan suara pribadi dan golongan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Presiden</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah Mada sudah muak, ia pun pergi mencari orang lain yang bisa membantunya. Ia bertekad pergi ke rumah presiden untuk mengadukan nasib Nusantara saat ini. Ya ya ya, presiden adalah pemimpin tertinggi negeri ini, jika presiden mampu menerapkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat so pasti negeri ini sebentar lagi bisa bangkit. Gadjah Mada pun bergegas menuju Istana Negara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Di depan istana kepresidenan ia sudah dihadang oleh pasukan penjaga presiden, dan tidak diijinkan masuk menemui presiden. Presiden sedang menemui DuBes Amerika dan Negara-negara Uni Eropa. Gadjah Mada pun diusir dari istana. Gadjah Mada tidak patah arang, ia mencoba pergi ke rumah wakil presiden.. Hasilnya juga sama. Ia diusir bahkan dipukuli penjaga.. Oh, sebegitu eksklusifkah seorang presiden dan wakil presiden sehingga aku yang rakyat jelata ini tak boleh menemuinya? Apakah hanya orang-orang besar saja yang boleh menemui mereka? Apakah<span style=""> </span>mereka hanya akan turun ke bawah jika ada bencana besar? Apakah kesungguhan mereka hanya ditampakkan ketika mereka akan mencalonkan diri kembali? Ah sudahlah, mungkin hati dan perasaan<span style=""> </span>mereka sudah mengeras bagai batu sehingga tidak peka lagi terhadap tangisan rakyat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Pak Polisi</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah Mada memeras otak lagi.. Beberapa saat kemudian tercetus pemikiran bahwa Nusantara bisa rusak seperti sekarang ini karena orang-orangnya banyak yang berbuat maksiat dan kriminal. Untuk itu orang-orang tersebut harus disingkirkan, dan satu-satunya pihak yang bisa diharapkan adalaha Polisi. Ya, polisi adalah pelayan masyarakat dan pembasmi kejahatan. Pak polisi pasti bisa mengembalikan negeri ini menjadi normal, ujar Gadjah Mada dengan optimis. Ya, polisi negeri ini terkenal reputasinya dalam melacak kasus-kasus kriminal. Mulai kasus penipuan hingga mutilasi dan pembunuhan berantai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span>Tak berlama-lama Gadjah Mada pergi ke kantor polisi terdekat. Baru beberapa langkah dari parikiran ada suara polisi setengah baya menyapa :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="">Polisi</span></b><span style=""> <span style=""> </span>: Dek, mau cari SIM ya?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="">Gadjah Mada</span></b><span style=""> <span style=""> </span>: Oh, maaf pak saya sudah punya SIM.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="">Polisi</span></b><span style=""> <span style=""> </span>: Oh Gitu, ya sudah, kalo ada temannya yang mau bikin SIM suruh lewat saya aja, cukup 200ribu gak usah pakai tes segala langsung jadi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah Mada terpaku, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Peduli amat, mungkin itu hanya salah satu oknum saja, katanya dalam hati. Ia pun meneruskan langkah mencari ruang kapolda. Ketika sampai Gadjah Mada disuruh menunggu di ruang tunggu. Di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> ada akpol yang masih muda. Ia kemudian berkenalan. Dari sang akpol Gadjah Mada mendapatkan cerita yang cukup banyak tentang seluk beluk kepolisian. Dari sang akpol Gadjah mada jadi tau bahwa ternyata masuk ke akademi kepolisian lebih ditentukan oleh “money”, bukan oleh skill dan kemapuan. Sang akpol pun bercerita bahwa ia dulu bisa masuk akpol karena dibantu oleh sang Kapolda yang merupakan sahabat ayahnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah mada hanya bisa geleng-geleng kepala. <b style="">TAK JADI.. AKU TAK JADI MINTA TOLONG KE POLISI.. </b>katanya.. iapun bergegas meninggalkan kantor polisi.<span style=""> </span>Harapannya kepada para polisi seperti sudah tertutup. Polisi Nusantara memang hebat, hebat dalam menangkap penjahat-penjahat kecil.. Tetapi tidak cukup hebat untuk menangkap penjahat-penjahat sebenarnya yang menggelapkan uang negara. Mereka seperti tanpa daya di hadapan lembar-lembar rupiah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Pak Hakim</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Beberapa kilo dari kantor Polisi, Gadjah Mada melintasi depan Kantor Kehakiman, Gadjah Mada berhenti sejenak, kemudian memutuskan untuk masuk. Ia berpikir mungkin pak hakim bisa membantu dalam menghakimi para koruptor dan pelaku kriminal yang merusak bangsa ini. “Ya ya ya, jika pak polisi tidak bisa mungkin pak hakim<span style=""> </span>bisa”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""> Gadjah Mada harus menelan ludah lagi karena kecewa, di kehakiman ia disuruh kesana kemari dan dilempar-lempar oleh birokrasi yang sangat panjang. Yang lebih membuat jengkel adalah sikap para Hakim yang cenderung pasrah dan apatis. “ Kita tak punya bukti apa-apa dek, jadi kita tak bisa berbuat apa-apa”.. Halah.. Alasan yang klise.. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Gadjah Mada pun cukup kaget ketika ternyata di kantor kehakiman ia bertemu dengan tetangga desa yang sedang tes menjadi pegawai kehakiman. Ternyata ia harus merogoh kocek ratusan juta sebagai prasyarat pendaftaran… Astaghfirullah.. Ternyata kepolisian dan kehakiman sama saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Pak Kyai</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Siang itu Gadjah mada sholat dzuhur di sebuah masjid, tak banyak yang sholat berjamaah di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city>. Selesai sholat ia membaca pengumuman bahwa nanti malam akan ada pengajian akbar di masjid itu oleh seorang Kyai yang terkenal. Hmm.. pasti nanti yang datang banyak, dan aku bisa bertanya pada pak Kyai tentang permasalahan bangsa ini. Ya, pak kyai mungkin punya solusi dalam memecahkan masalah degradasi moral yang melanda bangsa ini, terutama kaum mudanya, begitu pikir Gadjah Mada. Ya, dengan belajar agama tentu akhlaq bangsa ini bisa menjadi mulia dan kehidupan akan membaik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span> Malam pun tiba, jamaah pengajian berdatangan. Gadjah Mada kebingungan, karena yang hadir dalam jamaah itu semuanya adalah orang-orang tua semuanya. Hanya dia sendirian pemuda di situ. Mana pemudanya? Kok gak ada sama sekali? Gadjah Mada lantas bertanya pada salah seorang bapak yang ikut pengajian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="">Gadjah Mada</span></b><span style=""> : Pak, di mana pemuda-pemudinya, kok gak ada yang ikut pengajian?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="">Bapak-bapak</span></b><span style=""> : Oh, iya nak, pemuda-pemudi sini banyak yang gak ikut ngaji, mereka memilih untuk pergi nonton band di kampung sebelah. Kebetulan yang hadir band ngetop ibukota. Yah, begitulah anak muda jaman sekarang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="">Gadjah Mada</span></b><span style=""> : Astaghfirullah.. (pukul2 kepala).. jaman emang sudah edan.. inilah mungkin yang ditakutkan Rasulullah, bahwa suatu saat nanti umatnya akan didera penyakit <b style=""><i style="">wahn,</i></b> yakni penyakit cinta dunia dan takut mati. Menurut Rasulullah, suatu saat orang-orang islam banyak/menang dalam kuantitas, tapi laksana buih di lautan yang mudah terombang-ambing dan pecah oleh gelombang. <i style="">A’udzubillah min dzalik..</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span>Bagaimana mungkin bisa mengubah moral dan akhlaq pemudanya, kalo minat pemuda untuk belajar agama sangat minim, bahkan minus. Ngaji saja tidak pernah.. bagaimana kalau orang-orang seperti itu nantinya yang akan menduduki pucuk-pucuk pimpinan negeri ini? Gadjah Mada tak sanggup membayangkan. Setelah pengajian ia bergegas pulang. Pusing.. Pusing..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-size:130%;" >Gadjah Mada dan Semangat Pemuda</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span>Sampai di rumah, Gadjah Mada masih berpikir, siapa lagi yang bisa ia mintai tolong? Anggota parlemen,<span style=""> </span>presiden, polisi, kyai, hakim? Semuanya tak bisa berbuat apa-apa.. Tak mau berpusing-pusing Gadjah Mada memutuskan untuk tidur. Sebelum tidur Gadjah Mada menyempatkan untuk mencuci muka dulu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span>Saat mencuci muka itulah, Gadjah Mada terhenyak.. Di bak kamar mandi, terpantul wajahnya samar-samar. Lama diamatinya pantulan raut wajah di air bak mandi itu. Gadjah Mada bertanya dalam hati, adakah di belahan bumi Nusantara ini pemuda-pemuda yang punya pemikiran seperti dirinya? Adakah barisan-barisan pemuda yang merindukan kembalinya Nusantara seperti sedia kala? Adakah anak-anak muda yang rela mengorbankan masa mudanya untuk memikirkan masa depan negeri ini? Adakah di negeri ini lahir kembali Soekarno, Hatta, Muhammad Natsir, atau Ki Hadjar Dewantoro yang baru?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span>Tak cukup satu orang Gadjah Mada untuk bisa mengubah negeri ini. Harus ada Gadjah Mada-Gadjah mada yang lain yang berpikir, bergerak, dan bekerja bersama-sama membangun negeri ini. Negeri ini sudah rusak secara sistem, rusak dalam segala ranah kehidupan. Tak cukup satu orang pemimpin hebat di pusat, tanpa adanya pemimpin kuat di daerah dan di berbagai bidang.<o:p></o:p></span></p> <ul><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Presiden berjiwa Gadjah Mada<span style=""> </span>untuk memimpin negeri ini dan berani bersuara di tataran internasional..<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Anggota parlemen seperti Gadjah Mada untuk menghasilkan kebijakan yang berpihak pada rakyat..<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Polisi bermental Gadjah Mada untuk bisa memberantas kejahatan dan kemaksiatan di negeri ini..<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh hakim adil<span style=""> </span>berwatak Gadjah Mada agar bisa mengadili koruptor-koruptor kelas kakap yang melarikan triliunan uang negara.<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Gadjah Mada berakhlaq kyai untuk bisa sedikit demi sedikit merubah akhlaq bangsa ini..<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Gadjah Mada yang ilmuwan untuk bisa menemukan teknologi baru yang bisa bersaing dengan negara lain..<o:p></o:p></span></b></li><li style="color: rgb(255, 102, 102);"><b style=""><span style="">Butuh Gadjah Mada yang entrepreneur agar mampu membuka lapangan pekerjaan serta menanamkan pola pikir kreatif dan mandiri dalam ekonomi..<o:p></o:p></span></b></li><li><b style=""><span style=""><span style="color: rgb(255, 102, 102);">Butuh Gadjah mada yang Gubernur dan Bupati untuk mensejahterakan dan memberdayakan potensi</span><span style="color: rgb(255, 102, 102);"> </span><span style="color: rgb(255, 102, 102);">daerah masing-masing..</span><o:p></o:p></span></b></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style="">Untuk itu, Gadjah Mada bertekad, mengajak seluruh kalangan mahasiswa dan pemuda untuk bersama-sama membangun Nusantara tercinta ini. Tidak perlu muluk-muluk, mulai dengan 3 M :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(102, 51, 255);"><b style=""><span style="line-height: 150%;">Mulai dari diri sendiri..<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(102, 51, 255);"><b style=""><span style="line-height: 150%;">Mulai dari hal yang kecil..<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Mulai saat ini juga…</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style="">Kesuksesan suatu bangsa adalah akumulasi dari kesuksesan individu, mari bersama-sama introspeksi dan memperbaiki diri menjadi pribadi berkualitas, berakhlaq mulia, dan bermanfaat bagi sesama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(255, 153, 0);" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;">Jika Sukarno mengatakan “ BERIKAN AKU 10 PEMUDA, MAKA AKAN AKU TAKLUKKAN DUNIA..!<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;"><span style="color: rgb(255, 153, 0);">UGM PUNYA RIBUAN PEMUDA,.. APA YANG AKAN KALIAN TAKLUKKAN…?</span><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(51, 255, 51);"><span style=""><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-26393555435414698942009-01-27T08:56:00.000-08:002009-01-27T09:02:50.484-08:00SEBUAH PENYESALAN<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"></p><blockquote></blockquote><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">Jika kamu menadah air biarlah berpada,</span></span></span></span></span></span><p></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">jangan terlalu mengharap pada wadahnya</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">dan janganlah menganggap ia</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">begitu kuat.... cukuplah mengambil sekadar keperluanmu....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">Apabila sekali ia retak....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">tentu sukar untuk menambalnya semula....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">Akhirnya ia dibuang....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 255);">lagi....</span></span><blockquote></blockquote></span></span></span></span></p><p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(255, 204, 153);"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;">
</span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">Begitu juga jika kamu memiliki seseorang teman, terimalah seadanya....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">begitu istimewa....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">Anggaplah dia manusia biasa.</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">Apabila sekali dia melakukan kekhilafan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya....</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus</span></span></span></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language:EN-GB"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=""><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(102, 51, 255);">hingga ke akhirnya....</span></span></span></span></span></span></p> <p style="language:en-US;line-height:normal;margin-top:0pt;margin-bottom:0pt; margin-left:.37in;text-indent:-.37in;text-align:center;direction:ltr; unicode-bidi:embed;tab-stops:left 71.75pt left 143.75pt left 215.75pt left 287.75pt left 359.75pt left 431.75pt left 503.75pt left 575.75pt left 647.75pt left 719.75pt left 791.75pt; vertical-align:baseline"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(255, 204, 153); font-weight: bold;font-family:verdana;font-size:48px;">
</span></p>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1502443513314518812.post-30663577064926708132009-01-24T07:14:00.000-08:002009-01-24T07:22:16.950-08:00PEMILU OH PEMILU...<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);"><div style="text-align: justify;">Beberapa bulan belakangan ini, mungkin mata kita cukup disibukkan dengan melihat gambar-gambar caleg dan parpol PEMILU 2009 di sudut-sudut jalan dan perempatan.. Di koran dan TV pun tidak ketinggalan ramenya..Fyuh.. Foto2 calon legislatif banyak nampang di situ kaya artis..
Mulai dari Partai “Banteng”, Partai “Beringin”, Partai “Matahari Terbit” Partai “Garuda”, Partai “Bulan Kembar”, dan masih banyak lagi.. Intinya jumlah parpol sekarang makin banyak, 38 buah mulai dari parpol “Raksasa” sampai parpol “Gurem”. Dengan janji-janji yang realistis sampai yang fiktif. Semua dikemas dengan menarik, dengan bahasa “marketing” yang terkadang berlebihan.. Melebihi iklan di TV malah..</div><blockquote></blockquote>
</div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Itulah sedikit potret demokrasi di Indonesia, di mana suara individu menjadi sangat berarti bagi sebuah parpol. Yah, dalam demokrasi di Indonesia <span style="font-weight: bold;">“ BANYAK berarti MENANG”.. </span>Keputusan dan kebijakan dalam 5 tahun ke depan ditentukan oleh “voting besar-besaran sehari“ yang disebut dengan “PEMILU”. Tiap parpol begitu gencar menarik suara pemilih, dengan berbagai metode. Kalau diamati, saat ini pemilih lebih mirip dengan pembeli, sedangkan parpol bisa diibaratkan dengan penjual. Sayangnya, tidak semua penjualnya itu jujur dalam berdagang.<blockquote></blockquote>
Yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia memang benar-benar membuahkan hasil? Apakah demokrasi dengan PEMILU itu cara yang efektif untuk memilih peminpin yang bertanggung jawab dan amanah? Selama ini yang saya rasakan adalah TIDAK..!</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);">Beberapa hal yang belakangan ini membuat saya ragu terhadap sistem demokrasi dan pemilu di Indonesia antara lain :</span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">1. SUPER-SUPER BOROS</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Setiap kali pemilu dana yang dihabiskan mencapai angka triliunan rupiah. Itupun banyak yang dikorupsi oleh KPU sendiri. Sementara fasilitas dan hasil yang didapatkan dari pemilu belum tentu bisa memperbaiki nasib bangsa ini. Lihat saja pilkada jatim yang baru selesai dan memakan total dana 800 Milyar..! Itu seperlima dari APBD Jawa Timur dalam setahun.. Lunar Binasa..! Belum lagi kebijakan aneh2, dari yang tadinya nyoblos sekarang pake centang juga.. Otomatis harus menyediakan pulpen... Tambah biaya lagi..</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">2. JAMUR DI MUSIM PENGHUJAN</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Mungkin kata-kata tersebut tepat untuk parpol2 di Indonesia saat ini.. baru muncul ketika sudah menjelang pemilu.. baru mau mengadakan perbaikan jelang pemungutan suara.. politik instan.. Mencari suara ketika sudah jelang pemilihan dengan beragam cara. Masyarakat banyak yang tertipu.. terjebak..! begitu terpilih, wess.. lenyap semua kebaikannya.</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">3. JUAL FOTO DAN TAMPANG</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Terlihat jelas pada pemilu kali ini, siapa caleg yang nempel spanduk, poster, dan baliho paling banyak, dialah yang akan lebih dihafal oleh pemilih. Dalam hal ini uanglah yang bicara, bukan kualitas.. semakin banyak uang, semakin banyak promosi, semakin banyak pemilih.. Padahal belum tentu yang nempel spanduk banyak di jalan itu kualitasnya melebihi caleg yang tidak promosi karena kekurangan biaya.. Jadi masyarakat selama periode kampanye hanya “diizinkan” mengenal caleg lewat foto dan gambar saja.. Gambar dan tulisan visi misi saja tidak cukup untuk mengukur kualitas caleg.. Sungguh lucu.. Ibarat memilih kucing dalam karung.. saya sempat ketawa ketika melihat foto2 caleg perempuan.. rata-rata dandanannya menor semua.. cih.. Mo jadi caleg apa arisan Bu..?</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">4. SUARA DIANGGAP MEMPUNYAI “VALUE” YANG SAMA</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Pernahkah anda berpikir, apakah sama antara suara seorang PSK atau RAMPOK dengan suara seorang KYAI atau USTADZ ? Suara orang JAHAT dengan orang BAIK? Tentu tidak sama bukan? Nah, masalahnya dalam demokrasi dan pemiluyang mempergunakan sistem suara, tiap orang punya nilai suara yang sama yaitu 1 SUARA.. sungguh tidak adil kan?</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">5. FIGUR PEMIMPIN TANPA DISOKONG KADER YANG BERKUALITAS</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Selama ini mayoritas partai dan organisasi politik terlalu bergantung dengan figur seorang pemimpinnya, namun tidak didukung adanya kader yang kuat di bawah/tingkat daerah.. Pemimpin partainya bagus, tapi kader2nya banyak yang korupsi dan kena kasus.. Yah, masyarakat terkadang cenderung fanatik, karena menyenangi pemimpin partainya lantas juga ikut2an milih caleg di tingkat daerah dari partai yang sama.. padahal belum ada jaminan kualitasnya.
</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" >6. KURSI LEGISLATIF DIJADIKAN MATA PENCAHARIAN UTAMA</span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Bagi mayoritas caleg, menjadi anggota legislatif bagai ketiban durian runtuh.. Gaji lumayan ditambah tunjangan ini itu. Kerja tak harus tiap hari seperti pegawai negeri. Tentu ini menjadi hal yang menggiurkan bagi sebagian orang. jabatan anggota DPR pun layaknya sumber penghasilan tetap. Ini yang salah. Tak jarang manuver-manuver dilaukan agar uangf yang dihabiskan waktu kampanye bisa kembali saat sudah menjadi anggota legislatif.. Uang sogok pun diterima.. Sebenarnya yang dibutuhkan saat ini bukan figur-figur orang pencari bayaran.. Tapi figur-figur pengabdi, yang ikhlas berkontribusi maksimal untuk negeri ini. Jadi gaji bukanlah tujuan utama.</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<span style="color: rgb(51, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">7. MISKINNYA PROPHETIC LEADERSHIP</span></span><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Saat ini Indonesia tengah bergerak ke arah sekularisme dengan tameng nasionalisme. Dimana masalah pemerintahan dipisahkan dengan masalah ibadah, agama dan kepercayaan. Jadi saat ini orang menganggap bahwa ibadah itu cuma hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya. Itu semua SALAH BESAR..! Hidup bermasyarakat adalah ibadah, jual beli ibadah, bahkan politik itu ibadah. Semua tergantung niat. Di sinilah prophetic leadership/ kepemimpinan kenabian berperan. Saat Nabi Muhammad memimpin, semua segi kehidupan berjalan seimbang antara dunia dan akhirat. Hal ini dikarenakan figur Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Negara Kharismatik sekaligus Imam dalam Beribadah. Dua hal tersebut melekat dalam diri Nabi Muhammad SAW. Sayang di Indonesia saat ini belum ada pemimpin yang “sekomplet” itu, seimbang antara leadershipnya dengan religiusitasnya.<blockquote></blockquote>
</div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Dan mungkin masih banyak sekali kekurangan2 dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia ini bila dikaji lebih dalam. Ketika menjadi surveyor Pemilu 2009 saja, banyak responden yang baru menentukan pilihan pada saat hari H Pemilu.. Sungguh Konyol.. Nasib 5 tahun hanya ditentukan dalam sehari..Fyuuh</div><blockquote style="color: rgb(51, 255, 255);"></blockquote>
<div style="text-align: justify; color: rgb(51, 255, 255);">Yang jelas saya tidak menyarankan anda untuk Golput, karena akan membuat Pemilu mubadzir.. Buang2 duit.. Yang jelas memang partai politik saat ini banyak kekurangannya banyak jeleknya. Jadi pilihlah parpol yang “paling sedikit jeleknya” dan yang benar2 “merealisasikan janjinya” .. Up to You..
</div>Fauzi Muharomhttp://www.blogger.com/profile/04005319751716038643noreply@blogger.com13