Kamis, 12 Februari 2009

ADAKAH MAHASISWA SUPER?

Mahasiswa Super, istilah ini pertama kali kudengar saat mengikuti Ospek Fakultas Teknik 2006, waktu itu nama ospeknya PLATINUM (PengenaLAn TeknIk uNtUk Maba), agak mekso nampaknya. Waktu itu pada saat sesi kepemanduan di dekat Tugu Teknik yang panas, mas Iim (pemandu) memantik diskusi tentang mahasiswa super. Adakah mahasiswa super itu? Lantas seperti apa mahasiswa super itu? Kita mahasiswa yang masih kikuk dan lugu-lugu disuruh mikir kaya gituan. Jadi mahasiswa baru berapa hari lho mas. Yah, dan kita pun menjawab dengan brainstorming kilat ces ces ces, kebetulan kelompokku isinya orang jenius semua, kecuali aku. Haha.. Jadi ya gak perlu repot-repot mikir. Waktu itu aku jadi anak yang “menengan” dan duduk manis bersahaja. Gumun dengan orang-orang di sekitarku.

Jawaban yang dikeluarkan tiap-tiap kelompok diskusi hampir sama : Mahasiswa Super itu mahasiswa yang pinter secara akademik(IPK 4), cakep, jago olahraga, terus jago secara organisasi dan punya jiwa leadership/kepemimpinan, punya softskill, pandai berkomunikasi, terus ibadahnya rajin/sholeh/sholehah, mandiri, + ini + itu, pokoknya so perfect lah. Dan akhirnya dibuat kesimpulan dengan menggabungkan sifat-sifat mahasiswa super yang ditulis dari tiap kelompok. Sungguh polosnya.. (Sebenernya dah males mikir karena sudah siang). Dan mas Iim pun hanya senyum senyum saja, sudah males ngurusi kelompok yang pekok dan selalu kalah dalam perlombaan Ospek. Haha..

Namun pelajaran dan kenangan masa ospek tersebut tak pernah lepas dari pikiranku sampai sekarang. Termasuk tentang mahasiswa super itu tadi. Memang sempat punya cita-cita jadi mahasiswa super seperti kriteria di atas. Tapi ternyata berat, aboot.. terutama dalam hal akademik.. Tiap semester kok hasilnya semakin tidak menjanjikan.. Cukup cukup .. Lupakan.. Lupakan... Lupakan tentang mahasiswa super. Jadi mahasiswa normal saja dan nikmatilah hidupmu.

Yah, memang pada kenyataannya sejak semester 1 sampai sekarang belum pernah aku jumpai sosok mahasiswa super seperti kriteria di atas. Mungkin orang kaya gitu hanya 1 di antara 1 juta dan hanya muncul 100 tahun sekali (kaya tokoh utama Kungfu Hustle dengan peran utama Stephen Chou). Benar-benar susah mencari orang seperti itu. Ya ada sih orang yang mendekati kriteria itu, anak BEM’07 inisial N. IPKnya 4 semester 1 dan 2, ikut 4 organisasi, dapet beasiswa ke luar negeri, ibadahnya rajin juga. Tapi si N tetep ada kekurangannya (gak usah disebutin di sini) sehingga belum mencapai “Super”, ya mungkin “Agak Super”. Itupun sudah keren sekali, anak-anak BEM sampai mikir si N ini orang apa monster? Oh.. Oh.. Oh.. Gilee

Yah, sekali lago emang susah menemukan mahasiswa super yang so perfect versi kelompokku Ospek. Akhirnya aku kembali ke definisi mahasiswa super itu sendiri. Apakah benar kriteria mahasiswa super seperti di atas? Itu hanya salah satu versi dari definisi mahasiswa super, dan itupun didefinisikan sendiri oleh mahasiswa lugu yang baru 3 hari jadi mahasiswa. Well, Kalau definisinya seperti itu ya gak mungkin setiap mahasiswa bisa masuk kriteria “super”. Dan aku pun mencoba mencari definisi sendiri tentang mahasiswa super. Harapanku sih setiap mahasiswa punya kesempatan yang sama untuk menjadi mahasiswa super itu.

Cara gampangnya ya brainstorming lagi tentang kriteria mahasiswa super tersebut, kali ini bukan brainstorming tentang sifat/karakter mahasiswa super, melainkan brainstorming teman-teman mahasiswa yang selama ini membuatku kagum dan geleng-geleng kepala, dari mereka mungkin bisa didapat kriteria tentang mahasiswa super. Beberapa di antaranya :

Teman baikku si Z (sampe2 ngulang mata kuliah yang sama gara2 salah jadwal, aya-aya wae)

Patut dikagumi karena selama ini dia kukenal sebagai orang yang sangat visioner, ketika orang berpikir 1 langkah ke depan, dia sudah berpikir seratus langkah ke depan (lebay), tapi memang begitu kenyataannya. Kita punya pandangan yang sama, kalo cuma kuliah tok di TI kayaknya dapet ilmu sak iprit dan udik. Jadi harus banyak menimba ilmu di luar, baik organisasi maupun lomba2. Saat kita 1 tim ikut lomba PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), benar-benar gak nyangka bisa lolos ke PIMNAS(Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional), semua itu berkat si Z yang visioner. Padahal ketika itu awalnya kondisi tim benar-benar gak beres, ancur. Tiap orang punya gawe dan kesibukan sendiri-sendiri. Lolos PKM aja udah alhamdulillah. Saat aku dan temen2 anggota tim cuma mentargetkan mewakili UGM PIMNAS mengalahkan 180 tim lain saja sudah OK (pas presentasi aja dibantai dosen dengan sadis dan mengahancurkan mental, tego tenan) tapi si Z pasang target kita dapat medali di PIMNAS. Dia selalu bisa memberikan keyakinan pada kita kalau kita bisa. Dengan kerja keras, bahkan mengorbankan mid, sungguh ajaib kita bisa dapat medali perunggu … TOP untuk si Z.

Selain itu, si Z adalah tipe orang yang pandai memanfaatkan momentum yang ada. Ketika ibunya si Z sakit jantung, Z tak menganggap itu sebagai cobaan, tapi justru menganggap itu sebuah momentum. Momentum apa? Momentum untuk membahagiakan ibunya yang sedang sakit dan membuat ibunya tersenyum bangga. Dengan apa? Dengan mengukir prestasi. Baik prestasi akademik maupun lomba/kompetisi di tingkat regional maupun nasional. Ajaibnya, sejak ibunya sakit itu, IPK si Z bukan turun tapi justru naik, juga dapet beasiswa Tanoto sampai lulus. Menang di berbagai perlombaan pula.

Ketua BEM 2007, sebut aja Mas A…

Belajar banyak dari beliau, menurutku beliau salah satu ketua BEM Super.. Talk Less Do More… Sekali ngomong dalem banget.. Tapi tetep humoris dan akrab dengan staff. Down To Earth lah. Sejak dipimpin mas A, BEM jadi hidup, gak siang tapi juga malam. Hampir tiap malam ada yang nginap, termasuk mas A. Sering dibangunin untuk qiyamullail/tahajud pula. Sering mengingatkan untuk on time sholat. Sering mengingatkan ketika ada salah tapi dengan cara yang lembut dan bersahabat. Berkat didikan mas A, banyak anak BEM 07 tadinya plengah plengeh bisa jadi pribadi berkarakter dan peduli, termasuk si N yang IPKnya 4 tadi, yang monster tadi. Lunar Binasa.. Tak hanya itu, Mas A adalah sosok yang peka terhadap situasi dan kondisi, dan bisa mengambil tindakan yang tepat. Visioner juga, tak hanya mengkonsep BEM kerja tahun ini tapi juga untuk tahun-tahun selanjutnya.. Semangka Mas..

Ketua MPM 07, Sebut saja H..

Sama-sama angkatan 06, tapi jurusan T. Nuklir. Yang satu ini bener-bener gile, perjuangan hidupnya mungkin kalau ditulis bisa jadi novel kaya Laskar Pelangi dan AAC. Bayangkan saja, si H sejak kecil harus hidup bekerja untuk membantu keluarganya yang sangat miskin. Untuk biaya sekolah pun harus dicari dengan bekerja menjual koran, jualan makanan, jualan jamu, jualan es, dan sebagainya. Pernah meraantau ke beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan, sendirian.. untuk mencari nafkah.. Pernah keluar masuk “dunia malam” juga, dan si H banyak belajar arti hidup di sana. Karena petualangannya itulah si H sangat luwes bergaul dengan berbagai macam orang, wawasannya juga luas. Luar biasa lagi bisa masuk UGM dengan jerih payah sendiri. Dan dalam perjalanannya bisa menemukan jati diri, menjadi orang yang taat. Bahkan nekat nikah di masa kuliah. Kalo gak salah istrinya lulusan MIPA, lebih tua. Sekarang sudah hamil 3 bulan apa ya. Bentar lagi saya jadi om. Salut buat H yang bisa mandiri kuliah dan berkeluarga.. Tapi kayanya kamu lebih cocok jadi pengusaha ketimbang ahli Nuklir.. Hahaha

Salah satu staffku pada saat kepanitiaan X

Pada saat kepanitiaan X yang diselenggarakan sewaktu aku masih jadi kadept TD, ada salah seorang staff kepanitiaan acara X di bulan Desember 2008 lalu yang membuatku kagum. Dia tergabung dalam sie yang paling banyak kerjanya. Setiap dikasih tugas oleh koornya, selalu dilakukan dengan memuaskan, bahkan sering dia terlihat kerja sendiri di saat yang lain beristirahat. Saat keadaan darurat pun dia selalu bisa diandalkan. Bahkan jika ada pekerjaan sie lain yang tidak beres dia ikut2an menyelesaikan. Yang aku heran, saat semua capek dan emosi, anak ini masih bisa tersenyum. Tidak marah dan jengkel sama sekali. Kalo kata orang kesabaran ada batasnya, aku belum melihat batas kesabaran anak ini. Semoga jadi anak hebat..

Yah, mungkin kalau diceritakan masih banyak lagi orang-orang hebat yang membuatku terkagum-kagum dan banyak belajar dari orang tersebut. Tak peduli orang itu lebih tua atau muda. Usia dan jabatan tak menentukan kematangan.

Kembali ke topik awal tentang mahasiswa super, dari pengalamanku bertemu orang-orang di atas.. bisa ditarik beberapa kesimpulan :

· Untuk menjadi “super”, orang/mahasiswa tak harus menjadi hebat dalam segala hal. Boleh jadi seseorang adalah biasa dalam bidang X, tetapi luar biasa dalam bidang Y. Seseorang bisa menjadi super jika benar-benar senang dan menekuni bidangnya tersebut.

· Mahasiswa teruji ke-“super’-annya saat dia mampu memanfaatkan momentum yang ada, bahkan bisa menciptakan momentum itu sendiri baik dari kondisi yang menyenangkan maupun saat mengalami cobaan hidup.

· Mahasiswa super punya prinsip dan sifat khusus yang membuatnya unik dan berbeda dari orang lain. Boleh dikatakan punya karakter. Tidak sekedar ikut-ikutan.

· Mahasiswa “super” tidak hanya hebat dalam hal pribadi, tapi dia juga senantiasa berusaha “menghebatkan” dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk menjadi “super” pula. Super dan Menyuperkan (atau mensuperkan, gak tau mana yang benar). Jadi kehebatannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi berusaha ia tularkan kepada orang lain.

Jadi tak perlu ber IPK 4, jadi organisator handal, punya beraneka macam softskill untuk menjadi mahasiswa super. Cukup menjadi diri sendiri dan kembangkan hal positif yang kita miliki. Lebih bagus lagi kalo bisa menginspirasi orang lain…

Di sekeliling kita banyak sekali orang-orang super, hanya mungkin kita saja yang kurang peka dan kurang memperhatikan mereka. Bisa dari teman, keluarga, saudara, atasan, staff, bahkan musuh atau orang yang tidak kita sukai sekalipun.. Perlu banyak belajar lagi kawan.

Berdasarkan pengamatanku selama kuliah, rata-rata (gak semua lho) mahasiswa ketika masa kuliah memiliki pola pikir seperti berikut :

· Awal masuk kuliah masih IDEALIS (target IP tinggi, ikut banyak organisasi, ikut banyak kegiatan)

· Beranjak ke mahasiswa yang REALISTIS (menyadari tingkat/batas kemampuan yang dimiliki, sehingga hilanglah idealismenya, target2 nya pun mulai dikurangi sesuai kondidi pribadi dan lingkungannya)

· Beranjak ke mahasiswa yang INDIVIDUALIS (mulai memikirkan diri sendiri, bagaimana agar keinginan pribadi terpenuhi terlebih dahulu, dan mengesampingkan kepentingan lain).

· Akhirnya menjadi mahasiswa yang PRAGMATIS dan APATIS (tidak peka terhadap kondisi orang2 di sekitar dan kondisi lingkungan masyarakat, menjadi mahasiswa yang cuek dan gak mau tau).

Pola pikir seperti itulah yang membuat mahasiswa susah menjadi “super”. Yah, tapi sekali lagi tidak semua mahasiswa seperti itu, hanya rata-rata saja. Ada juga yang semakin semester atas semakin matang dan peduli dan bisa tetap mempertahankan idealismenya, dan semakin peka dengan kondisi sosial masyarakat di sekelilingnya. SALAM SUPER (kaya Mario Teguh)..

Ditulis oleh orang yang lagi sakit Gigi (geraham tumbuh, wis tuo).. hadoh.. maaf bila ada kesamaan cerita, tokoh, dan alur cerita. Hal itu memang disengaja oleh penulis. Hahaha..

6 komentar:

  1. Mahasiswa super? TAnyakan pada mario teguh..

    Wah,klo aku tidak mau memaksakan diriku jadi seperti itu si. Tuntutan ideal.
    Yang penting kuliah untuk pergi ke Jepaangg

    BalasHapus
  2. kayaknya contoh orang2 super-mu tu juga dilihat dari sebagian sisi saja...
    (aku teringat kmu nulis "si N juga ada kekurangannya...")

    ya gpp sih,, memang tidak ada orang yang sempurna,,

    tapi to...
    aku inget sesuatu tentang salah satu orang super yang kau sebutkan. yang membuatku.... hii... (tidak usah disebutkan)
    lagian aku cuma nebak tu orang. tapi cukup yakin. hhe.

    tapi mungkin juga itu kasus 1 dari seribu kelakuan orang itu.
    udah ah.

    betewe ini etta yang menyamar

    BalasHapus
  3. Ria : Pergi ke Jepang? Serius po? Tenan mau S2?
    Etta : ya kan emang gak ada yang super dari semua segi..Emang ngerti orangnya sapa? Ha3.. Sing jelas bukan kowe sama Gel2.. Bisa salah tebak lho..

    BalasHapus
  4. di deket kta, khususnya pogung juga banyak kok mahasiswa super. lengkapnya, mahasiswa supermi dan indomi, yaitu mahasiswa yang sehari2nya nongkorng di burjo sambil makan mi.

    BalasHapus
  5. Lhah? aku ma etta yo ora ge er kok disebut2 disitu. Wakakaka..
    Tapi tebakan kami sama.. hhihihihi

    BalasHapus
  6. Mario Teguh terkenal banget, ya!

    ora ndhuwe ide arep komen opo...

    BalasHapus

Comment